manajemenrumahsakit.net :: SOLO
Tiga Rumah Sakit Baru Ditargetkan Dibuka 2016
manajemenrumahsakit.net :: Sampit (Antara Kalteng) – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, secara bertahap memulai pembangunan tiga rumah sakit baru yang ditargetkan mulai beroperasi pada 2016.
“Banyak lika-liku yang kami hadapi untuk mewujudkan pembangunan rumah sakit baru ini. Namun dengan segala upaya agar ini bisa terwujud, mudah-mudahan tahun depan bisa dioperasionalkan,” kata Bupati Kotawaringin Timur H Supian Hadi di Sampit, Rabu.
Pada Selasa (16/6), Supian didampingi Ketua Komisi III DPRD Kotim, meletakkan batu pertama menandai dimulainya pembangunan Rumah Sakit Pratama Parenggean, Kecamatan Parenggean. Ini adalah bagian dari rencana pembangunan tiga rumah sakit serupa di Kotim pada tahun ini.
Sebelumnya, pada Minggu (31/5) lalu, Supian Hadi bersama Wakil Bupati HM Taufiq Mukri, juga meletakkan batu pertama pembangunan Rumah Sakit Pratama Samuda di Kecamatan Mentaya Hilir Selatan. Sedangkan pembangunan satu rumah sakit lainnya yaitu di Kecamatan Telawang, rencananya dimulai setelah lebaran Idul Fitri nanti.
Pemerintah Kabupaten Kotim sebenarnya sudah memiliki satu rumah sakit yaitu RSUD dr Murjani Sampit. Namun jumlah pasien yang dirawat sering melebihi kapasitas karena rumah sakit ini juga menjadi rujukan pasien dari kabupaten tetangga yaitu Katingan dan Seruyan.
Pembangunan rumah sakit ini sebagai bentuk tanggapan cepat terhadap keluhan masyarakat yang meminta peningkatan layanan kesehatan. Supian menghibahkan tanah miliknya agar rumah sakit di Parenggean cepat dibangun dan difungsikan.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kotim dr Faisal Novendra Cahyanto mengatakan, pembangunan rumah sakit baru tersebut memang dibutuhkan untuk mewujudkan kesehatan gratis, terjangkau, bermutu dan merata.
Jika tidak ada halangan, tahun 2016 akan segera fungsional dan akan dikembangkan pada tahun berikutnya, ungkapnya.
Pembangunan Rumah Sakit Pratama Parenggean diperkirakan menghabiskan biaya Rp 15 miliar lebih dengan peralatan kesehatan sebesar Rp 6 miliar dan untuk sarana penunjang dari APBD sebesar Rp 6 miliar lebih.
Sumber: antarakalteng.com
Rumah Sakit Mendorong Muslim Inggris Menyumbang Organ Tubuh
manajemenrumahsakit.net :: Muslim yang memerlukan donasi organ, seperti hati dan ginjal baru, harus menunggu setahun lebih lama dibandingkan warga non-Muslim.
Rumah sakit di West Midlands, Inggris, mendesak warga Islam untuk mempertimbangkan penyumbangan organ tubuh mereka bagi pasien yang menunggu transplantasi.
Muslim yang memerlukan donasi organ, seperti hati dan ginjal baru, harus menunggu setahun lebih lama dibandingkan warga non-Muslim.
Hal ini terjadi karena kurangnya jumlah pendonor dari kelompok etnis yang sama.
Sementara Ramadan dimulai, para dokter mendorong warga Muslim untuk mempertimbangkan pemberian izin penggunaan organ tubuh mereka setelah meninggal.
Hanya terdapat kurang dari tiga juta Muslim di Inggris, sebagian besar berlatar belakang Asia Selatan.
Migran dari India, Pakistan dan Bangladesh cenderung tinggal di kota-kota besar, termasuk Birmingham, di mana 21% penduduknya memeluk agama Islam.
Sementara di Inggris, pasien Muslim rata-rata menunggu setahun lebih lama dibandingkan warga non-Muslim.
Waktu tunggu di Birmingham bahkan lebih lama lagi.
Menurut ahli ginjal Dr Adnan Sharif pasien harus menunggu sekitar empat sampai lima tahun.
Sumber: nationalgeographic.co.id
RS Pirngadi Diusulkan Jadi RS Nasional
manajemenrumahsakit.net :: Medan – Dalam kunjungan kerjanya ke RSUD Pirngadi Medan, Senin (15/6), Komisi IX DPR RI mengusulkan agar rumah sakit tertua di Medan itu menjadi rumah sakit pusat atau nasional.
Usulan ini disampaikan dalam pertemuan yang turut dihadiri Direktur RS Pirngadi dr Edwin Effendi beserta jajaran, Ketua PERSI Sumut, Kadinkes Provsu, Kadinkes Medan, Askessos Pemko Medan, unsur Asosiasi Rumah Sakit Swasta (ARSI), unsur Asosiasi Rumah Sakit Daerah (ARSADA), Staf Ahli Kemenkes, dan lainnya.
Ketua Komisi IX DPR RI Asman Abnur mengatakan, kunjungan ini ditujukan untuk melihat permasalahan yang sebenarnya dihadapi RS Pirngadi Medan.
Program ini dibuat agar Komisi IX dapat menerima masukan secara langsung terkait permasalahan yang dihadapi rumah sakit berpelat merah ini, baik dari direktur, dokter-dokter spesialis. Selain itu, melihat langsung bagaimana sarana dan prasarana di rumah sakit milik Pemko Medan ini.
Jokowi akan Resmikan Rumah Sakit di Palestina
manajemenrumahsakit.net :: Jakarta – Presiden Jokowi memberikan apresiasi kepada sukarelawan yang tergabung dalam Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) di wilayah Gaza, Palestina.
Rencananya Presiden akan meresmikan rumah sakit yang mana dana pembangunannya berasal dari sumbangan rakyat Indonesia.
“Pembangunan RS Indonesia ini sepenuhnya merupakan wujud solidaritas rakyat Indonesia kepada rakyat Palestina,” kata Jokowi melalui keterangan pers yang disampaikan Tim Komunikasi Presiden, di Jakarta, Rabu (17/6/2015).
Dalam pertemuannya dengan MER-C di Istana Negara, Kepala Negara juga menyampaikan komitmen pemerintah Indonesia untuk memfasilitasi penyaluran bantuan kepada rakyat Palestina.
“Ini diwujudkan dalam bentuk, antara lain pendirian Konsulat Kehormatan di Ramalah dan pembangunan Indonesia Cardiac Centre di RS Al Syifa di Gaza,” kata Jokowi. [mes]
sumber: inilah.com
PETROKIMIA GRESIK KERJASAMA DENGAN RS. PETROKIMIA GRESIK MENYELENGGRAKAN PENGOBATAN KATARAK GRATIS
manajemenrumahsakit.net :: Pembangunan industri berkelanjutan perusahaan perlu dukungan masyarakat Gresik khususnya masyarakat sekitar Petrokimia Gresik. PT. Petrokimia Gresik, tidak hanya bermanfaat kepada pemegang saham, karyawan dan pemasok, tetapi perusahaan juga memberi manfaat kepada masyarakat sekitar pabrik pupuk terbesar dan terkomplit di Indonesia.
Program PKBL Petrokimika Gresik, memang diarahkan pada pembangunan industri yang berkelanjutan, dimana Petrokimia Gresik tidak hanya fokus pada kegiatan industrinya saja, tetapi juga memfokuskan aksi soal dibidang kesehatan.
PT. Petrokimia Gresik dan Rumah Sakit Petrokimia Gresik, kembali menggelar operasi katarak gratis bagi warga di sekitar perusahaan, diikuti sebanyak 30 orang pada Minggu ( 14/6 ) di Rumah Sakit Petrokimia Gresik.
Operasi katarak gratis di laksanakan , sebelum lebaran, dan setelah leberan yang diharapkan bisa di ikuti sebanyak 326 warga sekitar perusahaan, jelas Sekretaris Perusahaan PT Petrokimia Gresik, Wahyudi ketika membuka dimulainya menggelar operasi katarak.
Menurut Wahyudi, pentingnya berbagi, bukan semata untuk meningkatkan reputas,tetapi memang merupakan perusahaan untuk tumbuh dan berkembang bersama antara perusahaan dengan masyarakat sekitar.
Dengan demikian perusahaan tidak hanya bermanfaat bagi pemegang saham, karyawan dan pemasok , tetapi juga dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dan lingkungan di sekitar perusahaan.
Sejumlah RS di Sydney Izinkan Pasien Ditemani Anjing Pendamping
manajemenrumahsakit.net :: Beberapa rumah sakit di Sydney mengizinkan pasien untuk ditemani anjing pendamping, sebagai bagian dari program perawatan mereka. Anjing-anjing tersebut dilatih khusus untuk membantu terapi.
Menurut rumah sakit tersebut menghabiskan waktu dengan binatang seperti anjing bagi pasien akan mempercepat penyembuhan mereka karena bisa mengatasi kebosanan.
Pasien seperti Harry Issidoran menghabiskan empat jam per dua hari untuk cuci darah di Rumah Sakit Blacktown. “Kita bisa melupakan hal-hal berkenaan dengan cuci darah ini ketika ada anjing.” katanya.
Program ini dimulai di tahun 1992 ketika Annemarie Schuster membawa anjingnya Bella untuk mengunjungi seorang teman yang dirawat di RS Nepean.
Para dokter dan perawat kemudian melihat bahwa cara ini bisa digunakan untuk mempercepat kesembuhan pasien setelah melihat dampak positif Bella terhadap begitu banyak pasien di rumah sakit tersebut.
Kunjungan anjing ini bisa membuat pasien yang harus tinggal lama di rumah sakit melupakan penyakit yang mereka idap dan juga membantu meningkatkan response pasien terhadap proses rehabilitasi.
Linda Feeley harus mengunjungi Rumah Sakit Blacktown tiga hari dalam seminggu untuk cuci darah, dan tiap kali harus menghabiskan waktu 4 jam untuk proses tersebut.
“Ini membantu saya untuk melewatkan waktu dengan cepat.” kata Feeley yang didampingi anjing kesayangannya, Darcy.
Program ini sekarang disebut Nepean Therapy Dogs, dan dengan sekitar 12 relawan, mereka mengunjungi Rumah Sakit Blacktown dua minggu sekali, bergantian dengan kunjungan ke RS Auburn.
Sukarelawan ini mengunjungi RS Nepean, Blacktown, Mt Druitt dan Auburn Hospitals secara teratur.
Elizabeth Fenton sudah menjadi salah seorang relawan selama delapan tahun, dan mengatakan mengunjungi pasien bersama anjignya Celli yang berusia 13 tahun, banyak memberi manfaat.
“Diperlukan banyak usaha untuk membuat anjing kita siap, namun ketika sudah siap dan dibawah ke rumah sakit, mereka sangat berguna.”
Untuk bisa menjadi seekor anjing terapi, binatang ini harus dilatih untuk menjadi anjing yang patuh untuk mengikuti perintah.
Setelah dilatih, anjing ini akan diperkenalkan kepada pasien di rumah jompo ditemani oleh seekor anjing lain yang sudah berpengalaman.
Setelah anjing itu bisa dilepas, barulah mereka dibawa ke rumah sakit.
Nicole Celeban mengatakan para sukarelawan tidak bisa memenuhi permintaan dari rumah sakit, dan mereka memerlukan relawan tambahan.
“Kami mencari orang yang memilik rasa empati tinggi, mereka yang suka dengan orang lain, dan juga menyukai anjing mereka.” kata Celeban.
Celeban mengatakan anjing jenis: golden retrievers, king charles spaniels dan yellow labradors biasanya lebih mudah diterima dalam lingkungan rumah sakit.
Sumber: radioaustralia.net.au
Dorong Pelayanan BPJS Kesehatan, Rumah Sakit Perlu Sistem TI Andal
manajemenrumahsakit.net ::