manajemenrumahsakit.net :: BANYUMAS – Untuk mengurangi risiko penularan penyakit atau transmisi infeksi di lingkungan rumah sakit, karyawan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Banyumas diwajibkan mengikuti pelatihan pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI).
Pelatihan PPI tingkat dasar diikuti oleh dokter, perawat, dan petugas kesehatan lain berjumlah 50 orang yang dilaksanakan selama dua hari. Narasumber berasal dari Perhimpunan Pengendali Infeksi Indonesia (Perdalin) yaitu Costy Pandjaitan.
Direktur RSUD Banyumas, AR Siswanto Budi Wiyoto mengatakan, sesuai Surat Keputusan (SK) Menteri Kesehatan No 270/Menkes/SK/III/2007 menetapkan, rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan di Indonesia harus melaksanakan program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI).
Hal itu merupakan salah satu komponen wajib dalam penilaian akreditasi rumah sakit versi 2012. ”RSUD Banyumas akan disimulasi survei oleh tim Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) tanggal 10 -12 Desember 2015. Karena itu, seluruh karyawan rumah sakit harus memahami PPI dasar tersebut,” terangnya.
Siswanto mengatakan, tujuan dari program pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah sakit adalah untuk mengidentifikasi dan mengurangi risiko penularan atau transmisi infeksi. Baik risiko penularan antara pasien, karyawan, staf, tenaga profesional kesehatan, pekerja kontrak, sukarelawan, mahasiswa yang sedang praktik, pengunjung pasien, maupun keluarga.
Layanan Bermutu
”Seluruh tenaga kesehatan rumah sakit harus mendapat pelatihan PPI dasar agar derajat kesehatan masyarakat dapat ditingkatkan dan rumah sakit mampu memberikan pelayanan yang bermutu, akuntabel, transparan terhadap masyarakat,” kata Siswanto.
Baginya, risiko infeksi dan program dapat berbeda antara rumah sakit yang satu dengan rumah sakit lain. Risiko tergantung pada kegiatan dan layanan klinis rumah sakit yang bersangkutan, populasi pasien yang dilayani, lokasi geografis, volume pasien, dan jumlah pegawai.
Ketua PPI RSUD Banyumas, dokter Siti Mardiyah menambahkan, risiko infeksi yang terjadi di rumah sakit yang saat ini lebih dikenal sebagai health-care associated infections (HAIs) merupakan masalah yang penting baik secara nasional maupun di seluruh dunia. (G23-43)
Sumber: suaramerdeka.com