Kaizen Festival Nasional 2018 Inovasi Teknologi Informasi Melalui Kaizen untuk Kendali Mutu Kendali Biaya Menyambut Universal Coverage 2019 PKMK – Bali. Disrupsi atau perubahan fundamental yang saat ini sedang hangat diperbincangkan, bagi sebagian besar kalangan merupakan peluang namun bagi sebagian lain justru menjadi ancaman. Salah satu diantaranya adalah evolusi teknologi dalam bentuk digitalisasi yang mengubah hampir seluruh tatanan kehidupan tidak terkecuali dari sisi kesehatan. Reportase Sosialisasi Persiapan Administrasi Rumah Sakit Pratama Kabupaten Nias Utara PKMK – Nias Utara. Dalam rangka mempersiapkan Rumah Sakit Pratama di Nias Utara, Pemerintah Daerah Nias Utara melakukan kerja sama dengan PKMK FKKMK UGM. Pada Jum’at, 20 Juli 2018, dilakukan sosialisasi persiapan administrasi Rumah Sakit Pratama Kabupaten Nias Utara. Acara dimulai dengan pemaparan progress pembangunan Rumah Sakit Pratama Kabupaten Nias Utara oleh Ya Adil Telaumbanua selaku Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Nias Utara. Adilmenyampaikan bahwa pembangunan gedung rumah sakit telah dilakukan dan sampai saat ini telah menelan dana kurang lebih 25 miliar rupiah, serta untuk pengadaan alat kesehatan sekital 6,5 miliar rupiah. Selain itu ditunjukkan juga bukti foto-foto terkini Rumah Sakit Pratama Kabupaten Nias Utara. Perlunya SOP untuk Transaksi dan Akad dalam Rumah Sakit Syariah Penerapan nilai-nilai Islam dalam operasional rumah sakit syariah, mengharuskan manajer rumah sakit memahami permasalahan halal dan haram. Dalam kaidah Islam, halal bisa dipandang dari dua aspek. Pertama, kehalalan dari zat dalam hal ini di rumah sakit syariah dituntut semaksimal mungkin memberikan pelayanan dengan mempergunakan bahan maupun obat-obatan yang terjamin kehalalannya, kecuali untuk kasus darurat. Sementara kehalalan yang kedua adalah dari sisi transaksinya, rumah sakit syariah harus memahami transaksi-transaksi yang diperbolehkan dalam Islam dan yang dilarang. Webinar Implementasi Lean Management di Rumah Sakit Lean adalah metodologi perbaikan proses untuk memberikan produk dan layanan yang lebih baik, lebih cepat dan dengan biaya yang lebih rendah. Lean adalah pola pikir, metode untuk melibatkan dokter, perawat, para staf untuk mengelola pekerjaan mereka agar lebih mudah, lebih lancar, lebih cepat dan lebih safety. Mengimplementasikan Lean pada akhirnya akan merampingkan proses, meningkatkan pendapatan, mengurangi biaya dan meningkatkan kepuasan pelanggan. TOR Formulir Pendaftaran Leaflet Webinar: Teknologi informasi saat ini telah berkembang dengan pesat serta merambah ke berbagai sektor termasuk kesehatan. Masyarakat juga telah menyadari bahwa teknologi merupakan suatu hal yang penting di dalam kehidupan. Di sektor kesehatan telah banyak dikembangkan teknologi untuk mendukung pelayanan kesehatan dan manajemen informasi, salah satunya adalah Electronic Medical Record atau E-Medical Record. Webinar ini akan akan diselenggarakan pada hari Senin, 13 Agustus 2018, pukul 09.00 – 11.00 WIB. |
|||
Website ini akan update setiap Selasa pagi. Nantikan Informasi terbaru setiap minggunya. | |||
+ Arsip Pengantar Minggu Lalu |
|||
Webinar Taskshifting dalam Era JKN: Studi Kasus Kekurangan Spesialis di Berbagai Daerah |
|
Pelayanan Pasien di Rumah Sakit Syariah |
Inovasi Teknologi Informasi Melalui Kaizen untuk Kendali Mutu Kendali Biaya Menyambut Universal Coverage 2019
Reportase
Kaizen Festival Nasional 2018
Inovasi Teknologi Informasi Melalui Kaizen
untuk Kendali Mutu Kendali Biaya Menyambut Universal Coverage 2019
Bali, Kamis – Jumat, 26 – 27 Juli 2018
PKMK – Bali. Disrupsi atau perubahan fundamental yang saat ini sedang hangat diperbincangkan, bagi sebagian besar kalangan merupakan peluang namun bagi sebagian lain justru menjadi ancaman. Salah satu diantaranya adalah evolusi teknologi dalam bentuk digitalisasi yang mengubah hampir seluruh tatanan kehidupan tidak terkecuali dari sisi kesehatan. Selamat datang di Revolusi Industri 4.0 era digital yang dampaknya 10x lipat dibanding revolusi internet dan hal ini pastinya akan mempengaruhi sosial ekonomi, industri, pemerintahan, dan indidual. Di sisi layanan kesehatan, era 4.0 ini akan lebih memberdayakan manusia namun tetap menghadapi tantangan aging population, biaya kesehatan terus meningkat, resistensi antimikroba, dan penyakit epidemi global. Selain tantangan tersebut, rumah sakit juga menghadapi tantangan digital claim maupun digital patient, apakah siap ?
Saat ini perlu dilakukan transformasi di rumah sakit karena adanya potensi kreativitas pegawainya, digitalisasi di Indonesia, dan kolaborasi dengan pendatang baru. Apakah keterkaitan hal tersebut dengan lean hospital? Untuk membantu pemimpin fokus pada pengelolaan performa organisasi masa kini, memberdayakan pegawai, dan memupuk pemimpin – pemimpin baru. Tujuannya adalah safety, quality, time, cost, dan morale. Melalui proses untuk mencegah penundaan, fokus pada value stream, pull system, layanan yang benar pada tempat dan waktu yang tepat akan memberdayakan sumber daya manusia ke arah hasil yang berkualitas dengan mengidentifikasi akar masalah, mencegah kesalahan pada sumbernya, dan menghindari saling menyalahkan. Hal tersebut membutuhkan perbaikan yang kontinyu dan transformasi budaya.
Mengapa lean hospital? Pasalnya kreativitas pegawai diasah dengan Kaizen (perbaikan yang kontinu), semua menjadi ahli eksperimen, mengukir kemampuan beradaptasi secara cepat, landasan subtansial untuk melakukan sustaining inovation, dan membuat incumbent “stay current” yang kesemuanya itu akan membawa kepada “aset” yang paling berharga. Di era disrupsi ini, incumbent tetap dapat menang dengan memberdayakan seluruh pegawai untuk mampu berpikir kreatif dan mengemukakan ide-ide mereka, menumbuhkan pemimpin – pemimpin di setiap lapisan pegawai untuk memastikan perubahan budaya kerja yang diperlukan bagi perbaikan kontinyu, dan mengadaptasi model bisnis agar tetap sesuai dengan kondisi pasar, permintaan pasien, dan persaingan (Elisabeth Listyani).
Sebentar Lagi RSUD Andi Makkasau Parepare Bebas dari Asap Rokok
PAREPARE – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Andi Makkasau Kota Parepare, berkomitmen untuk menghadirkan suasana bebas dari asap rokok, yang dapat menggangu kenyamanan bagi para keluarga pasien, maupun pengunjung secara umum.
Hal tersebut, dibuktikan dengan spanduk yang terpajang pada salah satu area di rumah sakit, dan berisi larangan untuk merokok dengan menggunakan Bahasa Lontara Bugis, agar dapat diterima oleh berbagai lapisan masyarakat, khususnya Parepare dan daerah-daerah yang ada di sekitarnya.
Salah seorang dokter spesialis ahli paru-paru RSUD Andi Makkasau Nevy Shinta mengatakan, pihaknya secara intens terus melakukan sosialisasi larangan merokok, sebagai bentuk komitmen penegakan Perda terkait larangan merokok pada area tertentu. “Termasuk, menyita atau mengambil rokok pengunjung rumah sakit, yang tidak mengindahkan himbauan tersebut,” tegasnya.
Sementara Pelaksana Tugas (Plt) RSUD Andi Makkasau Parepare Renny Anggraeny Sari mengungkapkan, pemasangan spanduk larangan merokok di area rumah sakit bertipe B tersebut, merupakan inovasi yang dilakukan dalam memaksimalkan hal tersebut.
Renny menambahkan, pihaknya juga akan menghadirkan duta pegawai anti rokok, yang nantinya memotivasi pegawai-pegawai lainnya, untuk dapat berhenti merokok. “Tentu, masyarakat harus diberi contoh juga. Sehingga, masyarakat dapat mendukung hal tersebut, dan menjadikan rumah sakit bebas dari asap rokok,” tandasnya.
Sumber: sindonews.com
Dengar Pendapat Publik, RSUD Dr Soewondo Terima Banyak Keluhan Masyarakat
KENDAL – Standar pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh RSUD Dr Soewondo masih banyak dikeluhkan oleh masyarakat.
Dalam acara Dengar Pendapat Publik terkait penyusunan standar pelayanan publik, pihak rumah sakit mendengar banyak pelayanan dikeluhkan oleh masyarakat.
Diantaranya terkait dengan masalah kebersihan hingga pelayanan dari perawat maupun dokter.
Wahyudi, warga Brangsong yang mengikuti acara tersebut mengungkapkan kamar mandi di dalam kamar pasien saluran airnya sering tidak lancar sehingga menimbulkan bau tidak sedap.
“Kipas anginnya juga tidak dibersihkan sehingga nampak kotor karena debu. Kan malah mengganggu kesehatan,” terangnya, Rabu 25 Juli 2018.
Masalah lainnya juga meski ada larangan merokok, masih ada keluarga pasien yang merokok di lingkungan rumah sakit. Ia berharap agar pihak rumah sakit makin tegas menegakkan aturan.
Sementara itu, Wakil Direktur bagian Pelayanan Medis, Rochmat mengatakan pendapat-pendapat yang disampaikan oleh masyarakat ini akan pihaknya jadikan sebagai bahan rapat untuk peningkatan mutu pelayanan kesehatan oleh pihaknya.
“Oleh sebab itu kami melibatkan masyarakat dalam penyusunan standar pelayanan publik oleh kami agar kedepannya sesuai dengan harapan dari masyarakat,” pungkasnya. (*)
Sumber: tribunnews.com
20 Pasien RSUD Pirngadi Dapat Santunan pada Peringatan Hari Lansia Ke-21
MEDAN – Memperingati Hari Lanjut Usia ke-21, Biro Sosial Dan Kesejahteraan Setda Provinsi Sumatera Utara memberikan bantuan berupa tali asih kepada pasien lansia di Rumah Sakit Umun Daerah (RSUD) Dr. Pirngadi Medan, Rabu (25/7/2018).
“Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin yang kita lakukan setiap tahun, kita mengunjungi dan memberikan bantuan kepada pasien yang berumur 60 tahun ke atas atau lansia dan kita utamakan adalah lansia dari keluarga yang tidak mampu,” terang Kabag Pembinaan Sosial Biro Sosial dan Kesejahteraan Sedta Provinsi Sumatera Utara, H.M.Yakub Hasibuan.
Pemberian bantuan ini dikatakannya dalam rangka ulang tahun lanjut usia tingkat Provinsi Sumatera Utara yang rutin diperingati pada tanggal 12 Juli 2018. “Tahun ini bantuan diberikan kepada 20 pasien lansia RSUD dr.Pirngadi Medan dan juga untuk 20 pasien lansia yang sedang dirawat di Rumah Sakit Umum Haji Medan.”
Yakub Hasibuan mengharapkan dengan bantuan yang diserahkan kepada pasien lansia tersebut dapat bermanfaat dan menumbuhkan semangat untuk sehat kembali.
“kita harapkan lansia menjadi semangat dan keluarganya pun menjadi bahagia,”/ungkapnya.
Salah seorang pasien lansia, Mahmud (73) yang dirawat di ruang Anggrek RSUD Dr.Pirngadi mengatakan sangat senang dengan bantuan dari Biro Sosial Sedta Provsu ini. Mahmud berharap agar pihak terkait terus memberikan perhatian kepada lansia di Sumatera Utara.
Begitu juga yang diharapkan pasien lansia Amir Husin Hasibuan (76 tahun) warga Jalan Letda Sujono yang juga terbaring lemas dalam rawatan RSUD dr Pirngadi, agar perhatian pemerintah kepada lansia tidak hanya sampai disini tetapi terus memberikan perhatian.
Amir Husin yang mengaku menderita sakit lambung ini sangat senang dan terharu mendapatkan bantuan dan akan digunakan untuk kebutuhan selama dirawat di rumah sakit milik Pemko Medan tersebut.
Dikesempatan yang sama, Sekretaris membidangi lansia Biro sosial Provsu, Dr. Yosefin mengatakan persentase jumlah lansia di sumut saat ini mencapai 10 persen dari jumlah penduduk yang ada.
“Misalnya 13, 5 juta jumlah penduduk sumut berarti ada 1000 jumlah lansia saat ini, karena itu kita berharap agar kita sama-sama merawat lansia dan juga ini diharapkan menjadi kepedulian beraama baik masyarakat, swasta, pemerintah maupun institusi yang terkait,” terang Yosefin.
Sementara itu, Kabag humas melalui Kepala Keperawatn RSUD dr Pirngadi mengaku sangat senang dengan kepedulian terhadap pasien lansia. Dia juga berharap semoga ke depannya di rumah sakit tersebut dapat dibangun ruangan rawat khusus lansia guna memberikan kenyamanan dan rasa hormat kepada kaum lansia yang merupaka orang tua bersama.
Sumber: tribunnews.com
Car Free Day, RSUD Sumenep Berikan Layanan Kesehatan Gratis
SUMENEP– Program Hari Bebas Kendaraan Bermotor (Car Free Day) di wilayah seputar Kota Sumenep di Launching pada minggu pagi (22/ 07/ 2018) diarea Taman Adipura depan Masjid Sumenep.
Car free day disamping untuk kegiatan berolahraga, seperti senam, sepatu roda dan semacamnya, instansi terkait di Sumenep juga memberikan pelayanan publik di lokasi car free day, seperti pelayanan KTP, perijinan, kesehatan, hingga pelayanan tabungan jamaah haji dari Bank Muamalat yang disediakan Kantor Kemenag Sumenep.
Direktur RSUD. DR. H. Moh. Anwar Sumenep Dr.Fitril Akbar melalui Kasubag Program dan Perencanaan R. A. Imaniyah menjelaskan, dalam kegiatan CFD ini RSUD Dr. H. Moh.
Anwar Sumenep mendirikan tenda yang menyediakan layanan pemeriksaan kesehatan gratis kepada masyarakat. Layanan kesehatan gratis ini melayani konsultasi pemeriksaan kesehatan seperti konsultasi Gizi, Tekanan Darah dan pemeriksaan golongan darah.
“Kami berharap dengan digelarnya kegiatan bhakti sosial ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat,” kata Imaniyah.
Ia mengungkapkan, melalui kegiatan tersebut, animo masyarakat untuk mendapatkan layanan konsultasi dan pemeriksaan gratis sangat tinggi. Hal itu terbukti di stan layanan kesehatan gratis langsung dipenuhi warga yang datang untuk memeriksakan kesehatannya.
Bahkan, lanjut Imaniyah seusai kegiatan Sumenep CFD, masih ada sejumlah masyarakat yang datang ke stan-stan hendak memeriksakan kesehatannya secara gratis.
“Melalui kegiatan bhakti sosial ini, antusiasme masyarakat untuk mendapatkan layananan kesehatan sangat tinggi,” pungkas dia.
Sementara Car Free Day akan dilaksanakan setiap hari dari pukul 05.30 hingga 09.00 WIB.
(An)
Sumber: beritalima.com
Peralatan Medis Hampir Lengkap, RSUD dr Soekardjo Tasikmalaya Masih Kekurangan Dokter Sub Spesialis
TASIKMALAYA- Pemerintah terus mendorong agar Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soekardjo Kota Tasikmalaya menjadi rumah sakit rujukan regional Priangan Timur.
Sejumlah pembenahan dilakukan pihak rumah sakit agar upaya tersebut dapat segera terealisasi.
Direktur RSUD dr Soekardjo, Warsisto Hidayat, mengatakan untuk menjadi rumah sakit rujukan regional selain prasarana lengkap, tenaga medis sub spesialis pun harus ada.
Dari segi prasarana, Warsito Hidayat, menyebut untuk jadi rumah sakit rujukan regional minimal tersedia 700 tempat tidur bagi pasien.
“Saat ini sedang berbenah sarana prasarana, tempat tidur sekarang baru ada 500. Kalau gedung baru telah beres nambah 50. Mudah-mudahan, dalam dua atau tiga tahun lagi sudah tercapai,” Kata Warsisto saat ditemui di sebuah rapat di Gedung DPRD Kota Tasikmalaya, Jumat (20/7/2018) Sore.
Selain itu, dia menuturkan selain prasarana gedung yang menjadi modal menjadi rumah sakit rujukan regional ialah dari kelengkapan alat medis.
Sementara ini, Warsisto mengatakan untuk ketersedian alat medis di RSUD dr Soekardjo dinilai hampir lengkap.
“Alat yang sudah ada di antaranya alat ring jantung, pemecah batu ginjal ESWL, CT Scan 128 slice,” katanya.
Akan tetapi, yang menjadi kebutuhan terpenting saat ini agar segera menjadi rumah sakit rujukan regional, RSUD dr Soekardjo membutuhkan sejumlah tenaga medis berupa para dokter sub spesialis.
Dari minimal 4 dokter sub spesialis yang dibutuhkan, menurut Warsisto, saat ini hanya ada satu dokter sub spesialis yakni dokter sub spesialis bedah digestif (dokter konsultan bedah).
“Kami masih membutuhkan dokter sub spesialis endokrin, sub spesialis ginjal hipetensi, dan sub spesialis onkologi (kanker). Minimal ada 4 dokter sub spesialis agar menjadi RS rujukan regional,” jelasnya.
Untuk menunjang kebutuhan tenaga medis ahli tersebut pihak rumah sakit berinisiasi untuk membiayai para dokter spesialis yang hendak mengambil studi untuk mendapat gelar dokter sub spesialis.
“Karena kebutuhan tenaga medis adalah terus menambah dokter spesialis dan sub spesialis, para dokter yang hendak mengambil studi sub spesialis dibiayai rumah sakit, untuk menjadi sub spesialis dibutuhkan studi selama dua tahun,” katanya. (*)
Sumber: tribunnews.com
Edisi Minggu ini: 24 – 30 Juli 2018
Reportase Sosialisasi Persiapan Administrasi Rumah Sakit Pratama Kabupaten Nias Utara
PKMK – Nias Utara. Dalam rangka mempersiapkan Rumah Sakit Pratama di Nias Utara, Pemerintah Daerah Nias Utara melakukan kerja sama dengan PKMK FKKMK UGM. Pada Jum’at, 20 Juli 2018, dilakukan sosialisasi persiapan administrasi Rumah Sakit Pratama Kabupaten Nias Utara. Acara dimulai dengan pemaparan progress pembangunan Rumah Sakit Pratama Kabupaten Nias Utara oleh Ya Adil Telaumbanua selaku Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Nias Utara. Adilmenyampaikan bahwa pembangunan gedung rumah sakit telah dilakukan dan sampai saat ini telah menelan dana kurang lebih 25 miliar rupiah, serta untuk pengadaan alat kesehatan sekital 6,5 miliar rupiah. Selain itu ditunjukkan juga bukti foto-foto terkini Rumah Sakit Pratama Kabupaten Nias Utara. Perlunya SOP untuk Transaksi dan Akad dalam Rumah Sakit Syariah Penerapan nilai-nilai Islam dalam operasional rumah sakit syariah, mengharuskan manajer rumah sakit memahami permasalahan halal dan haram. Dalam kaidah Islam, halal bisa dipandang dari dua aspek. Pertama, kehalalan dari zat dalam hal ini di rumah sakit syariah dituntut semaksimal mungkin memberikan pelayanan dengan mempergunakan bahan maupun obat-obatan yang terjamin kehalalannya, kecuali untuk kasus darurat. Sementara kehalalan yang kedua adalah dari sisi transaksinya, rumah sakit syariah harus memahami transaksi-transaksi yang diperbolehkan dalam Islam dan yang dilarang. Webinar Implementasi Lean Management di Rumah Sakit Lean adalah metodologi perbaikan proses untuk memberikan produk dan layanan yang lebih baik, lebih cepat dan dengan biaya yang lebih rendah. Lean adalah pola pikir, metode untuk melibatkan dokter, perawat, para staf untuk mengelola pekerjaan mereka agar lebih mudah, lebih lancar, lebih cepat dan lebih safety. Mengimplementasikan Lean pada akhirnya akan merampingkan proses, meningkatkan pendapatan, mengurangi biaya dan meningkatkan kepuasan pelanggan. TOR Formulir Pendaftaran Leaflet Webinar: Teknologi informasi saat ini telah berkembang dengan pesat serta merambah ke berbagai sektor termasuk kesehatan. Masyarakat juga telah menyadari bahwa teknologi merupakan suatu hal yang penting di dalam kehidupan. Di sektor kesehatan telah banyak dikembangkan teknologi untuk mendukung pelayanan kesehatan dan manajemen informasi, salah satunya adalah Electronic Medical Record atau E-Medical Record. Webinar ini akan akan diselenggarakan pada hari Senin, 13 Agustus 2018, pukul 09.00 – 11.00 WIB. |
|||
Website ini akan update setiap Selasa pagi. Nantikan Informasi terbaru setiap minggunya. | |||
+ Arsip Pengantar Minggu Lalu |
|||
Webinar Taskshifting dalam Era JKN: Studi Kasus Kekurangan Spesialis di Berbagai Daerah |
|
Pelayanan Pasien di Rumah Sakit Syariah |
Reportase Sosialisasi Persiapan Administrasi Rumah Sakit Pratama Kabupaten Nias Utara
Reportase
Sosialisasi Persiapan Administrasi
Rumah Sakit Pratama Kabupaten Nias Utara
Kompleks Kantor Bupati Nias Utara, 20 Juli 2018
PKMK – Nias Utara. Dalam rangka mempersiapkan Rumah Sakit Pratama di Nias Utara, Pemerintah Daerah Nias Utara melakukan kerja sama dengan PKMK FKKMK UGM. Pada Jum’at, 20 Juli 2018, dilakukan sosialisasi persiapan administrasi Rumah Sakit Pratama Kabupaten Nias Utara. Acara dimulai dengan pemaparan progress pembangunan Rumah Sakit Pratama Kabupaten Nias Utara oleh Ya Adil Telaumbanua selaku Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Nias Utara. Adilmenyampaikan bahwa pembangunan gedung rumah sakit telah dilakukan dan sampai saat ini telah menelan dana kurang lebih 25 miliar rupiah, serta untuk pengadaan alat kesehatan sekital 6,5 miliar rupiah. Selain itu ditunjukkan juga bukti foto-foto terkini Rumah Sakit Pratama Kabupaten Nias Utara.
Setelah pemaparan, progress pembangunan rumah sakit, dilanjutkan pemaparan materi mengenai persiapan administrasi Rumah Sakit Pratama Kabupaten Nias Utara oleh Yos Hendra dari PKMK FKKMK UGM. Yos menjelaskan bahwa rumah sakit daerah diharuskan untuk berbentuk BLU/D. Dengan begitu diharapkan Pemerintah Kabupaten Nias Utara mampu segera melengkapi persyaratan untuk menjadi BLU/D, supaya saat launching Rumah Sakit Pratama Kabupaten Nias Utara sudah berbentuk BLU/D. Selain persiapan untuk menjadi BLU/D, juga diperlukan persiapan lain seperti perizinan pendirian rumah sakit, perekrutan SDM, SIMRS, dan lain-lain.
Sesi terakhir dari acara sosialisasi ini disampaikan arahan dari M. Ingati Nazara selaku Bupati Nias Utara. Ingati menyampaikan arahan untuk memaksimalkan pembangunan rumah sakit ini dengan target beroperasi pada 2019. Di akhir arahan, Ingati berharap agar pembangunan rumah sakit ini dapat bermanfaat bagi masyarakat khususnya masyarakat Kabupaten Nias Utara.
Oleh: Miftakhul Fauzi, SE (PKMK FKKMK UGM)
Warga Enrekang Resah Limbah RSUD Messenrempulu Tidak Terkontrol
MAKASSAR – Direktur Gelora Sulsel sangat menyayangkan Instalasi Pengelolaan Air Limba RSUD Massenrempulu yang dianggap tidak mampu mewadahi limbah yang tidak terkontrol tersebut.
Menurut salah satu pengunjung rumah sakit yang enggan disebut identitasnya ini menyebut ada bau-bau yang tidak sedap yang tercium di RSUD Manssenrempulu.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Gerakan Lingkungan Orientasi Rakyat SulSel Armin Laduri mengatakan bahwa dampak limbah yang bisa dirasakan langsung oleh pengunjung yakni limbah kimia yang dihasilkan oleh rumah sakit itu belum disterilkan.
“Karena dampak yang akan ditimbulkan limbah kimia tersebut sangat membahayakan kelangsungan hidup warga, tumbuhan dan binatang sekitar RSUD, belum lagi dampak pencemaran lingkungan yang bisa di timbulkan limbah tersebut ketika tidak dikelola dengan standar SOP,” ungkapnya.
Standar SOP yang dimaksud adalah dengan mekanisme UU 32 tahun 2009 tentang pengelolaan dan pemamfaatan lingkungan hidup.
“Harusnya SOP ini dilakasanakan, sebab jika tidak, akan ada Sanksi pidana menanti para pejabat RSUD Maspul yang sebagai penanggung jawab kami tegas akan mengawal persoalan ini,” tegasnya.(**)
Sumber: inikata.com