RS Perlu Gabungkan Ruang Rawat Ibu Melahirkan dan Bayi

Jakarta – Menteri Kesehatan (Menkes) Nafsiah Mboi berjanji akan melakukan peninjauan kembali terhadap sistem keamanan ruang bersalin dan perawatan bayi di rumah sakit (RS), menyusul terjadinya penculikan bayi di Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Siti Zachroh, Kabupaten Bekasi, baru-baru ini. Menkes juga mengusulkan agar  RS di Indonesia menerapkan kebijakan untuk rawat gabung antara ibu melahirkan dengan bayinya.

“Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya penculikan bayi adalah dengan merawat bayi dalam satu ruangan bersama orang tuanya, sehingga pengawasan langsung dapat dilakukan orang tua dan keluarga lainnya,” ujar Menkes di Jakarta, Selasa.

Menkes mengakui, tenaga untuk menjaga bayi di beberapa rumah sakit memang sedikit, jadi bayi seharusnya dirawat bersama orangtuanya,  sehingga keluarganya juga dapat menjaga keamanan bayi mereka.

Dia juga mengimbau agar pengelola RS di Indonesia meningkatkan pengamanan terhadap ruang bayi .  Dia tidak membantah soal kemungkinan adanya dugaan bahwa bayi tersebut diculik oleh sindikat penjualan bayi.

“Sebab itu, kami meminta agar seluruh rumah sakit dapat melakukan pengamanan ekstra kepada ruang bayi.  Kita harus tingkatkan lagi keamanannya, harus ada pelatihan lagi untuk tenaga kesehatannya. Sistem untuk keamanan bayi-bayi di rumah sakit juga harus ditingkatkan, agar terjamin,” ujar Nafsiah.

Menurut Menkes, pengamanan pasien di RS menjadi tanggung jawab rumah sakit. Ia sendiri belum mempelajari betul kasus tersebut. “Tim investigasi sudah kesana,” ucap Menkes.

Menkes juga mengatakan bahwa Dinas Kesehatan setempat harus memberikan teguran kepada rumah sakit tersebut dan melakukan pembinaan agar tidak terjadi kasus s penculikan bayi dari pasangan Jaja Nurdiansyah (31) dan Syifa Maisyatul Khoirot (21).

Sumber: pdpersi.co.id