LONDON — Menghadapi sakaratul maut ditengah ketenangan rumah sendiri ternyata dapat mengakibatkan kematian yang lebih damai
RS Wisma Prashanti Laksanakan GRSSI-B
Tabanan (Antara Bali) – Rumah Sakit Wisma Prashanti Tabanan yang melaksanakan Gerakan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi (GRSSI-B) mendapat penilaian dari tim evaluasi dari Provinsi Bali, Senin.
Kegiatan tersebut digelar bekerja sama Kementerian Kesehatan dan Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan, dibuka Staf Ahli Bupati Tabanan I Nyoman Sumartana didampingi Direktur RS Wisma Prashanti dr Rai Widjaya, Direktur BRSUD Tabanan dr Susila dan Kepala Dinas Kesehatan setempat dr Nyoman Suratmika.
Direktur Rumah Sakit Wisma Prashanti dr I Gusti Agung Rai Widjaya mengatakan, RS yang dikelolanya memiliki fasilitas kamar yang memadai dan peralatan medis yang lengkap, dengan harapan mampu memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
Ia mengharapkan melalui penilaian GRSSI-B nantinya mampu meningkatkan perbaikan kualitas hidup perempuan yang mempunyai dampak positif terhadap upaya penurunan Angka Kematian Ibu ( AKI ) dan Angka Kematian Bayi (AKB).
“Kami berharap RS Wisma Prashanti mampu menjadi RS pendukung bagi RS umum di Kabupaten Tabanan. Mudah-mudahan melalui penilaian GRSSI-B ini kami mampu meningkatkan perbaikan kualitas hidup perempuan yang mempunyai dampak positif terhadap upaya penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB),” ungkapnya.
Penjabat Bupati Tabanan Wayan Sugiada dalam sambutan dibacakan staf ahlinya Nyoman Sumartana menyatakan, penilaian tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan peranan rumah sakit umum daerah baik milik pemerintah maupun milik swasta dalam memberikan pelayanan kesehatan ibu dan bayi yang optimal kepada masyarakat.
Kematian ibu dan bayi di Bali, khususnya Kabupaten Tabanan belum menunjukkan trend penurunan yang bermakna, tetapi masih tetap mengikuti fenomena gigi gergaji (naik turun) sehingga masih membutuhkan perhatian yang sangat serius dari berbagai pihak untuk mempertahankan penurunan kematian bayi di Tabanan dalam dua tahun terakhir.
Di Kabupaten Tabanan tahun 2015 hingga kini kematian ibu dan bayi dapat diturunkan, apabila kita mampu mencegah kejadian empat terlalu yakni terlalu muda/tua, terlalu sering, terlalu dekat jarak kehamilan dan tiga terlambat (terlambat mengambil keputusan, terlambat sampai ketempat rujukan dan mendapatkan pertolongan medis).
“Saya selaku kepala daerah sangat mendukung berbagai upaya yang dilakukan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, khususnya kesehatan ibu dan bayi yang menjadi indikator derajat kesehatan suatu daerah,” katanya.
Ketua Tim Penilai yang diwakili dr Dewi Kepakisan mengatakan, untuk dapat menurunkan angka kematian ibu dan bayi diperlukan peran serta semua pihak dan penilaian GRSSI-B dapat dilakukan secara berkesinambungan.
Melalui penilaian tersebut diharapkan dapat memacu rumah sakit untuk berbuat lebih optimal dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
“Baru tahun ini melibatkan rumah sakit swasta mengikuti lomba, mengingat rumah sakit swasta juga harus dilihat kualitas pelayanannya,” katanya. (WDY)
Editor: I Gusti Bagus Widyantara
Sumber:
Yayasan Madinatul Iman Bangun Rumah Sakit Senilai Rp 138 M
Besok (Selasa, 13/10/2015) Gubernur Kalimantan Timur dijdwalkan akan melakukan ground breaking (peletakan batu) pembangunan Rumah Sakit Islam (RSI) oleh Yayasan Madinatul Iman di Jalan Soekarno Hatta Km 9 Balikpapan Utara. Pembangunan ini telah mendapat persetujuan Pemerintah Provinsi Kaltim.
Rumah Sakit Swasta Ikut Tekan Kematian Ibu dan Bayi di Tabanan
manajemenrumahsakit.net :: Rumah Sakit Wisma Prashanti Tabanan melaksanakan Gerakan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi ( GRSSI-B ) sehingga menjadi salah satu yang dinilai tim evaluasi GRSSI-B Provinsi, Senin ( 12/10/2015 ).
Kegiatan bekerjasama Departemen Kesehatan dan Kementrian Negara Pemberdayaan Perempuan ini dibuka secara resmi oleh Staf Ahli . I Nyoman Sumartana didampingi Direktur Rumah sakit Wisma Prashanti dr. Rai Widjaya, Direktur BRSUD Tabanan dr. Susila, Kepala Dinas Kesehatan dr. Nyoman Suratmika, Kepala Bagian Humas dan Protokol I Putu Dian Setiawan.
Direktur Rumah Sakit Wisma Prashanti Rai Widjaya berharap lewat penilaian GRSSI-B ini mampu meningkatkan perbaikan kualitas hidup perempuan yang berdampak positif terhadap upaya penurunan
Angka Kematian Ibu ( AKI ) dan Angka Kematian Bayi ( AKB ). Pihaknya berharap RS Wisma Prashanti mampu menjadi pendukung bagi rumah sakit umum di Tabanan.
“Mudah-mudahan melalui penilaian GRSSI-B ini kita juga mampu meningkatkan perbaikan kualitas hidup perempuan yang mempunyai dampak positif terhadap upaya penurunan Angka Kematian Ibu ( AKI ) dan Angka Kematian Bayi ( AKB,
RS UR Kembali Buka Pengobatan Dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
PEKANBARU: Setelah memberikan pelayanan kesehatan gratis kepada masyarakat pada 17-30 September 2015 lalu, Rumah Sakit Universitas Riau (RS-UR) kembali melakukan hal yang sama pada 13 Oktober mendatang.
Menurut Direktur RSUR dr Zulharman MMed Ed, kegiatan pengobatan dan pemeriksaan kesehatan bagi masyarakat yang terkena dampak dari bencana kabut asap ini merupakan bentuk kepedulian UR khususnya pada bidang kesehatan masyarakat.
“Kegiatan yang bersempena dengan Milad ke-53 UR ini, menyediakan obat dan memberikan pelayanan pengobatan bagi pasien penderita sakit yang disebabkan oleh kabut asap, baik dari kalangan civitas akademika maupun masyarakat umum di lingkungan UR,” jelas Zulharman, Sabtu (10/10).
Dalam rilis yang diterima, Direktur RSUR menyebutkan saat melaksanakan layanan kesehatan ini, RSUR tidak hanya mengobati pasien yang terkena Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA), tetapi juga melakukan pemeriksaan kesehatan dan pengobatan gratis untuk penyakit umum.
RSHD Samarinda Layani Fisioterapi
Jika Anda mendapatkan gangguan pada pergerakan tubuh, layanan fisioterapi dapat menjadi solusinya. Saat ini, fisioterapi kerap diartikan untuk kegiatan memijat otot terkilir atau jika orang kelelahan. Padahal tak cuma itu.
Fisioterapi digunakan untuk mengatasi segala gangguan gerak tubuh. Jika gangguan gerak tersebut tidak segara diatasi, bisa semakin parah dan membahayakan penderita.
Fisioterapi merupakan ilmu yang fokus untuk menstabilkan atau memperbaiki gangguan fungsi alat gerak tubuh yang disertai proses terapi gerak.
Menurut Penasihat Ikatan Fisioterapi Indonesia (IFI) Kalimantan Timur (Kaltim), Johansyah Amin, manfaat fisioterapi juga bisa untuk penyembuhan atau terapi masa trauma kecelakaan, atau terapi setelah operasi. Misal, untuk para atlet.
Pemprov Tingkatkan Status Perizinan Rumah Sakit
manajemenrumahsakit.net :: PANGKALPINANG – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bangka Belitung (Babel), akan meningkatkan status perizinan rumah sakit dari tipe C menjadi B, guna meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat di Bumi Serumpun Sebalai.
“Mudah-mudahan tahun depan seluruh status perizinan rumah sakit yang dikelola pemerintah kabupaten/kota sudah ditingkatkan menjadi B,” kata Kepala Biro Pemerintahan Babel, Ellyana, Selasa (6/10).
Ia menjelaskan peningkatan status perizinan rumah sakit menjadi tipe B didasarkan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah.
“Saat ini seluruh rumah sakit di provinsi ini masih tipe C, sehingga fasilitas, pengelolaan dan pelayanan kesehatan masyarakat yang masih kurang maksimal,” ujarnya.
Dalam mempercepat proses peningkatan tipe rumah sakit ini, kata dia, pihaknya telah membentuk tim guna mendata dan memverifikasi tenaga medis, sarana prasarana, anggaran yang dibutuhkan pengelolaan rumah sakit tipe B.
“Pada tahun depan pengelolaan rumah sakit yang dikelola pemerintah kabupaten/kota akan diambil alih pemerintah provinsi, guna meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat,” terangnya.
Untuk itu, kata dia, diharapkan pemerintah kabupaten/kota untuk mendorong percepatan pengurusan peningkatan tipe rumah sakit, agar fasilitas, pengelolaan dan sumber daya manusia medis menjadi lebih baik.
“Kita berharap awal tahun nanti status perizinan rumah sakit ini sudah menjadi B, sehingga pelayanan kesehatan masyarakat lebih optimal,” tandasnya. (ant/rb)
Sumber:
Ini jawaban Pemkab Sampang soal Proyek RS Pantura
Sampang : Kebutuhan akan pelayanan kesehatan untuk penduduk yang tinggal di daerah pantai utara (Pantura) Kabupaten Sampang tampaknya bakal mendapat perhatian dari pemerintah. Terbukti, di Kecamatan Ketapang berencana akan bangun sebuah rumah sakit (RS) dengan mengalokasikan anggaran sebesar Rp85 miliar.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sampang Dr.Firman Pria Abadi mengatakan, selama ini dirinya sudah mendengarkan keluhan warga terkait keberadaan rumah sakit di wilayah pantura. Bahkan dirinya membeberkan informasi mengenai rencana pembangunan rumah sakit tersebut.
“Sekarang masih tahap Design Genering Detail (DED) yang dimungkinkan akhir tahun 2015 selesai,” tuturnya, Kamis (8/10/2015).
Lebih lanjut dr.Firman mengatakan, usai DED rampung, pihaknya akan mengajukan pembangunan tersebut melalui pusat.
“Pembangunan