manajemenrumahsakit.net :: CIAMIS – RSUD Ciamis buka suara soal ditolaknya ibu hamil pengidap HIV/AIDS oleh pihak rumah sakit. Perwakilan RSUD Ciamis dr H Denny Raharjono SpS mengatakan rumah sakit tidak memiliki alat pelindung diri untuk menangani pasien HIV/AIDS.
“Bukan tidak mau menolong orang. Namun kita harus melindungi diri kita sebelum menangani pasien,” ujarnya saat ditemui di salah satu rumah sakit swasta kemarin (2/12).
Menurut dia, pihak rumah sakit juga tidak memiliki sarana yang memadai untuk menangani pasien positif HIV/AIDS. Tenaga medis yang ada juga belum berpengalaman menangani pasien pengidap penyakit tersebut. “Kita tidak mampu menangani pasien itu karena sarana tidak punya,” ungkapnya.
Ke depan, dia menyebut pihak rumah sakit akan belajar ke Rumah Sakit Hasan Sadikin di Bandung untuk menangan pasien HIV/AIDS. Juga akan mengadakan pelatihan kepada petugas medis agar bisa menangani pasien seperti itu. “Kita akan mengadakan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan dan persiapan secara mental dan moril ketika mendapatkan pasien yang seperti itu lagi,” tuturnya.
Sebelumnya, anggota Komisi IV DPRD Ciamis Imran SSos berkunjung ke RSUD. Tujuannya, meminta klarifikasi perihal ketidak siapan rumah sakit menangani pasien pengidap HIV/AIDS. Imran sempat menunggu lama, namun tidak ada satupun pejabat berwenang di RSUD yang bisa ditemui. Dia akhirnya pulang. “Apakah secara medis ada persyaratan, sehingga saya bisa memperoleh jawaban,” ungkapnya.
Dia menyebut apa pun alasannya pihak rumah sakit seharusnya memberi pelayanan kepada pasien. Setiap pasien berhak mendapatkan pelayanan maksimal dari pihak rumah sakit. “Baru kemarin memperingati hari AIDS sedunia, tapi sudah ada masyarakat yang kurang diperhatikan hak-haknya. Padahal warga Ciamis,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, RSUD Ciamis menolak seorang ibu hamil yang akan melahirkan gara-gara mengidap virus HIV/AIDS. (obi)
Sumber: radartasikmalaya.com