Menyusun Rencana Pemasaran dan Pengusahaan Kegiatan
Silakan login untuk mengakses laman berikut
Menyusun Daftar Faktor Sukses dan Membahasnya dalam Menjalankan Rumah Sakit
Silakan login untuk mengakses laman berikut
Home<=Rubrik<=Semua Pelatihan | |
a![]() ![]() Manajemen Rumah Sakit Aplikasi Sistem Billing dan Rekam Medis Berbasis Open System Asep Setiyono Untuk menghasilkan laporan keuangan yang akuntabel dan auditable, diperlukan proses penyusunan laporan akuntansi berawal dari proses pencatatan sampai dengan menjadi laporan keuangan berdasarkan siklus-siklus akuntansi. Diperlukan juga pengendalian internal dalam melaksanakan proses keuangan di rumah sakit. Dengan kata lain, sebuah sistem akuntansi sangat diperlukan pada institusi Rumah Sakit. |
|
a Beban Kursus 3-4 jam perminggu |
|
a Pengantar PMPK mengembangkan system informasi berbasis open system ini sebagai alternative solusi bagi RS untuk mengurangi biaya pengadaan software. Anggaran kemudian dapat dialihkan untuk pengembangan SDM RS dan proses men-develop software yang dapat dilakukan secara bebas sehingga mengurangi ketergantungan RS dalam jangka panjang terhadap perusahaan software tertentu. Disadari bahwa pengembangan SIM RS berbasis open system ini memang belum banyak dilakukan oleh pengembang software RS, sehingga banyak RS yang juga belum familiar dengan hal ini. Oleh karenanya perlu sosialisasi terus menerus untuk mengenalkan prinsip-prinsip dan filosofi open source serta mengenalkan contoh aplikasi yang sudah dikembangkan berbasis pada sistem open ini. |
|
Tujuan
Pengembangan aplikasi ini dimulai dengan billing system dan rekam medis sebagai gardater depan yang berhubungan langsung dengan pasien sekaligus berhubungan dengan sistem keuangan (back office) RS. Pengalaman di beberapa RS, pengembangan sistem yang dimulai dari sistem Billing mendatangkan manfaat mulai dari mengurangi angka kesalahan pencatatan data, mengurangi kebocoran hingga meningkatkan trust staf RS kepada manajemen RS. |
|
Fasilitator | |
Asep Setiyono., ST
Pada tahun 2008 mengikuti Workshop I, GOS! (Indonesia, Go Open Source!), Web Design with Open Laszlo, Yogyakarta University of Technology, Yogyakarta. The Power of ORACLE Database, Indonesian Islamic University, Yogyakarta Virus dan Antivirus, Yogyakarta University of Technology, Yogyakarta. Dan pada tahun 2009 Security Computer, Cracking Software , Yogyafree.net Yogyakarta, Jogja tronic. |
|
Dewi Kartikatama., S.ST
Setalah itu langsung melanjutkan Diploma IV, Institut Teknologi Bandung, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika, Teknologi Media Digital, Lulus tahun 2011 |
|
DR. Anastasia Susty Ambarriani.,MSi.,Akt
Pada tahun 2011 menjadi Consultant for Budgeting and Performance Evaluation , Atmajaya University dan pada tahun 2012 menjadi Consultant in Hospital Accounting Infomation System Development, PMPK, Gadjah Mada University. Dan juga menjadi Lecturer in Magister Management Program, Atmajaya University dan Lecturer in Accounting Department, Atmajaya University |
|
Yos Hendra SE., MM., Akt
Sejak September 2006 hingga sekarang menjadi Consultant at Centre for Health Service Management – School of Medicine Gadjah Mada University, Jogjakarta (Searching and analyzing data which is related to project & Giving suggestion related to task completion) |
|
Barkah Wahyu Prasetyo SE., Akt
Pada tahun 2012 menjadi Asisten Konsultan Akuntansi Keuangan Rumah Sakit, Program Pendampingan BLUD RSUD Panglima Sebaya, Paser, Kalimantan Timur, pada tahun 2010 Asisten Konsultan Unit Cost Analysist Project, CHSM & RSUD Depok, Jawa Barat. Pada tahun 2009 Asisten Konsultan Mapping of Accounting Information System Project, CHSM & BLU RS Tabanan, Bali, pada tahun 2009 Asisten Konsultan Unit Cost Analysist Project, CHSM & RSUD Kartini, Jepara, Jawa Tengah. |
|
a Peserta
|
|
Modul Pelatihan
Modul 1: Persiapan
Modul 2: Mempelajari Software Billing System dan Medical Record
|
|
Cara Melakukan Pelatihan Jarak-Jauh
|
|
Bahan Bacaan | |
Silahkan Bagi Pelanggan Website Klik daftar untuk Mengikuti Pelatihan Ini
[seatt-form event_id=3] |
Home<=Rubrik<=Semua Pelatihan | ||||||||||||||||||||||
![]() Manajemen Rumah Sakit Pelatihan Sistem Akuntansi Rumah Sakit berbasis SAK Anastasia Susty Ambarriani Untuk menghasilkan laporan keuangan yang akuntabel dan auditable, diperlukan proses penyusunan laporan akuntansi berawal dari proses pencatatan sampai dengan menjadi laporan keuangan berdasarkan siklus-siklus akuntansi. Diperlukan juga pengendalian internal dalam melaksanakan proses keuangan di rumah sakit. Dengan kata lain, sebuah sistem akuntansi sangat diperlukan pada institusi Rumah Sakit. |
||||||||||||||||||||||
a Beban Kursus 3-4 jam perminggu selama 6 minggu |
||||||||||||||||||||||
a Pengantar Saat ini setelah diterbitkannya Undang-Undang No 44 tahun 2009, tentang rumah sakit, praktis secara akuntansi tidak ada perbedaan antara rumah sakit yang mencari laba dengan rumah sakit yang tidak mencari laba. Pada undang-undang tersebut, diamanahkan kalau rumahsakit pemerintah harus dijalankan dengan menggunakan pola pengelolaan keuangan BLU/BLUD. Dengan dmikian, maka rumah sakit pemerintah diharuskan menyusun laporan keuangan berbasiskan Standar Akuntansi Keuangan (SAK). Untuk RS daerah, sesuai dengan amanat peraturan Permendagri No. 61 Tahun 2007, Pasal 116 dan Pasal 117 menjelaskan Akuntansi dan pertanggungjawaban BLUD untuk keuangan. Badan Layanan Umum Daerah sebagai sebuah badan usaha dapat dikatakan telah dikelola secara baik bila telah memenuhi prinsip-prinsip independen, responsibel, transparan dan akuntabel. Laporan keuangan yang dihasilkan dari proses akuntansi hendaklah dilaksanakan oleh staf rumahsakit yang memiliki kemampuan dalam bidang akuntansi. |
||||||||||||||||||||||
Tujuan
|
||||||||||||||||||||||
Fasilitator | ||||||||||||||||||||||
DR. Anastasia Susty Ambarriani.,MSi.,Akt
Pada tahun 2011 menjadi Consultant for Budgeting and Performance Evaluation , Atmajaya University dan pada tahun 2012 menjadi Consultant in Hospital Accounting Infomation System Development, PMPK, Gadjah Mada University. Dan juga menjadi Lecturer in Magister Management Program, Atmajaya University dan Lecturer in Accounting Department, Atmajaya University |
||||||||||||||||||||||
Yos Hendra SE., MM., Akt
Sejak September 2006 hingga sekarang menjadi Consultant at Centre for Health Service Management – School of Medicine Gadjah Mada University, Jogjakarta (Searching and analyzing data which is related to project & Giving suggestion related to task completion) |
||||||||||||||||||||||
Barkah Wahyu Prasetyo SE., Akt
Pada tahun 2012 menjadi Asisten Konsultan Akuntansi Keuangan Rumah Sakit, Program Pendampingan BLUD RSUD Panglima Sebaya, Paser, Kalimantan Timur, pada tahun 2010 Asisten Konsultan Unit Cost Analysist Project, CHSM & RSUD Depok, Jawa Barat. Pada tahun 2009 Asisten Konsultan Mapping of Accounting Information System Project, CHSM & BLU RS Tabanan, Bali, pada tahun 2009 Asisten Konsultan Unit Cost Analysist Project, CHSM & RSUD Kartini, Jepara, Jawa Tengah. Pada tahun 2008 Implementator dalam Hospital Accounting Information System, CHSM, BRR & RSUD Gunungsitoli, Nias dan tahun 2008 menjadi Asisten Konsultan CHSM Fakultas Kedokteran, Universitas Gadjah Mada |
||||||||||||||||||||||
a Peserta
|
||||||||||||||||||||||
Jadwal Pelatihan(klik untuk melihat)
|
||||||||||||||||||||||
Cara Melakukan Pelatihan Jarak-Jauh
|
||||||||||||||||||||||
Bahan Bacaan | ||||||||||||||||||||||
Silahkan Bagi Pelanggan Website Klik daftar untuk Mengikuti Pelatihan Ini
[seatt-form event_id=6] |
Listrik Mati, Ratusan Pasien di RSCM Telantar
Jakarta – Listrik mati membuat aktivitas terganggu. Demikian juga yang terjadi di RSCM, rumah sakit rujukan nasional. Mati listrik membuat ratusan pasien rawat jalan di RS itu telantar. Para pasien ini tak bisa melakukan pendaftaran karena komputer yang biasa digunakan untuk melakukan pendataan ikut mati.
“Komputernya ikut mati sehingga pasien tidak bisa mendaftar,” kata Anto, salah seorang warga yang berada di RSCM, Jl Diponegoro, Jakarta Pusat, kepada detikcom, Senin (7/1/2013).
Anto mengatakan, dia datang ke RSCM untuk mengantar orangtuanya yang rutin berobat di RS tersebut. Saat datang sekitar pukul 09.00 WIB di ruang rawat jalan, Anto melihat ratusan orang berkerumun di ruang rawat jalan di rumah sakit itu.
“Ruangan juga gelap, pas saya tanya ke petugas ternyata listrik mati,” katanya.
Anto mengatakan, antrean pasien juga terlihat panjang di ruangan unit pelayanan pasien jaminan (UPPJ). Ruangan ini adalah tempat para pasien yang menggunakan Askes dan juga Jaminan Kesehatan.
“Di sini antrean juga panjang karena komputernya mati,” katanya.
Para pasien yang terlantar akibat listrik padam ini banyak yang duduk-duduk di lorong-lorong rumah sakit pemerintah itu. “Kalau di ruang rawat inap saya tidak tahu kondisinya seperti apa, karena saya langsung pulang begitu tahu mati lampu,” katanya.
Sumber: news.detik.com
Pelatihan
Manajemen Rumah Sakit ----------------------------- Pelatihan-----Kategori-----Artikel-----Publikasi
Alkes RS Soewandhie Salahi Aturan, Sudah Serah Terima Belum Bisa Digunakan
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Soewandhie Surabaya lagi-lagi dianggap menyalahi aturan. Pasalnya, alat kesehatan yang didatangkan dengan anggaran miliaran ternyata belum bisa diopersikan.
Diantaranya adalah Alkes (alat kesehatan-red) yang berupa Cath Lab atau sarana deteksi pembuluh darah (kateterisasi jantung). Hal ini dinilai kalangan anggota Komisi C DPRD Surabaya menyalahi aturan.
“Kalau kondisi prepair, namun kabel UPS (Unit Power Sistem/backup power listrik) belum terpasang bisa dikatakan menyalahi aturan. Tahun anggaran selesai semestinya harus terpasang semua, tapi ini baru dikerjakan,” kata Ketua Komisi C DPRD Surabaya Sachiroel Alim saat sidak di RSUD Soewandhie Surabaya, Kamis (3/1/13).
Menurut Sachiroel, UPS sebagai penunjang alat pemasangan kateralisasi jantung hendaknya diprioritaskan penyelesainya sebagai upaya antisipasi bila sewaktu-waktu listrik yang dipasok Perusahaan Listrik Negara (PLN) bermasalah. Untuk itu, Pemkot Surabaya berhak memberikan penalti atau sanksi denda kepada kontraktor dalam hal ini General Electrik.
“Ini harus ada penalti karena pekerjaan tertunda. Pemkot harus mengontrol ini,” katanya.
Terlepas keterlambatan pemasangan UPS dikarenakan menunggu pembangunan gedung baru khususnya lantai empat baru selesai pada pertengahan Desember 2012, Alim mengatakan, pembangunan tetap harus diselesaikan pada akhir tahun anggaran 2012.
Jika kondisinya masih seperti ini, lanjut dia, maka Pemkot Surabaya tidak bisa membayar kontraktor dengan alasan alat yang dibeli seharga Rp16 miliar tidak sesuai dengan kesepakatan yang telah ditandatangai sebelumnya.
“Seharusnya alat tersebut sudah bisa dioperasikan pada Bulan September 2012,” katanya.
Sementara itu, Wakil Direktur Pelayanan Medik RSUD dr Soewandhie, Rince Pangalila, membantah bila alat pemasangan kateralisasi jantung dan UPS belum bisa dioperasikan. Menurutnya, berdasarkan simulasi yang pernah dilakukan, dua alat tersebut sudah bisa digunakan.
“Menurut saya semua alat tersebut sudah layak bayar, karena sudah bisa digunakan,” ujar Rince di hadapan anggota Komisi C DPRD Surabaya.
Menurut Rince, tidak dinyalakanya UPS sudah sesuai kebijakan yang ditetapkan direksi. Karena, selain menggunakan pasokan listrik dari PLN, pihak rumah sakit juga sudah melakukan antisipasi berupa genset yang kapanpun siap digunakan.
“UPS ini tinggal memasang kabel saja, karena ketika simulasi dilakukan menggunakan kabel lain. Saya pastikan semua alat yang ada di sini sudah siap pakai,” ujarnya.
Sumber: lensaindonesia.com