Kemenkes Optimistis Angka Kematian Ibu Turun

Jakarta, Dibanding target Milenium Development Goals (MDGs) bidang kesehatan yang lain, angka kematian ibu termasuk yang paling sulit ditekan. Meski demikian, Kementerian Kesehatan optimistis dalam 5 tahun terakhir angkanya cenderung turun.

“Insya Allah sih turun karena memang itu yang kita harapkan,” kata dr Gita Maya Koemarasakti, MHA, Direktur Kesehatan Ibu dalam media briefing menyambut Asia Pasific Development Summit 2012, di Gedung Kementerian Kesehatan, Jumat (31/8/2012).

Mengenai perkiraan angkanya, dr Gita menolak untuk berasumsi karena Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) terbaru baru akan dirilis tahun 2013. Data terbaru tentang angka kematian ibu dalam 5 tahun trakhir baru akan terungkap dalam riset tersebut.

Selama ini, data yang menjadi acuan untuk angka kematian ibu di Indonesia adalah Riskesdas 2007. Dalam riset tersebut, angka kematian ibu tercatat 228/100 ribu kelahiran sedangkan target MDGs yang harus dicapai tahun 2015 adalah 102/100 ribu kelahiran.

Angka yang dipakai dalam 5 tahun terakhir memang tidak berubah karena dalam periode tersebut belum pernah dilakukan survei serupa. Lagipula seperti disampaikan oleh dr Gita, angka tersebut tidak menunjukkan absolute number atau jumlah kasus melainkan hanya perbandingan secara umum.

“Angka 228 itu bukan absolute number, kalau absolute number pasti ada perubahan. Ada data tiap provinsi, tiap kabupaten, itu kita ada laporannya dan kita pantau apakah naik atau turun. Kalau naik kenapa, harus dilakukan apa, dan sebagainya,” lanjut dr Gita.

Dalam Asia Pasific Development Summit 2012 yang akan digelar 3-5 September mendatang di Jakarta, strategi untuk menekan angka kematian menjadi salah satu agenda yang akan didiskusikan. Kemitraan sektor publik dan swasta akan dikedepankan demi pencapaian MDGs secara umum.

Sumber: detik.com