![]() Reportase Webinar WORKSHOP PENULISAN SKENARIO – Sesi 1 Tantangan pendanaan RS di Indonesia akhir-akhir ini adalah karena sebagian besar RS bergantung pada BPJS, sedangkan BPJS memiliki kendala cash flow. Tantangan lain ada di sisi supply (jumlah dokter spesialis yang masih kurang dan penyebarannya yang tidak merata) serta isu-isu spesifik misalnya bentuk kelembagaan RS daerah. Atau mengapa di wilayah timur Indonesia seorang Dokter Layanan Primer (DLP) tidak diberikan skill dan kewenangan untuk melakukan sectio caesaria, padahal di daerah tersebut tidak ada dokter spesialis kebidanan dan kandungan, dan untuk menjangkau layanan tersebut di RS Rujukan jaraknya sangat jauh. Daerah tersebut tidak akan dapat mengklaim pelayanan SC karena tenaga yang ada disana tidak memiliki skill dan kewenangan, padahal kasusnya banyak. Hal ini disampaikan oleh Prof. dr. Laksono Trisnantoro, MSc, PhD selaku narasumber utama workshop ini. Jurnal Open Access: Sebuah Pendekatan untuk Menilai Keselamatan Pasien di Rumah Sakit di Negara Berpenghasilan Rendah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan bahwa hingga 1 dari 10 pasien dirugikan oleh insiden buruk di rumah sakit yang tidak terkait langsung dengan perawatan klinis mereka dengan biaya untuk ekonomi kesehatan sekitar $ 6 miliar per tahun. Tingkat dan biaya kerusakan dianggap lebih besar di rumah sakit di negara berkembang. Bukti menunjukkan bahwa hingga satu dari empat operasi katarak di negara berpenghasilan rendah menghasilkan ketajaman visual yang buruk (dibandingkan dengan kurang dari 1% dari operasi di negara berpenghasilan tinggi . Terdapat banyak faktor terjadinya hal ini selain karena adanya praktik keselamatan pasien yang buruk, misalnya; kurangnya protokol, komunikasi staf-pasien yang buruk atau kontrol infeksi yang buruk, dianggap sebagai bagian dari akar penyebab [4] dan perlu ditangani secara sistematis untuk memaksimalkan jumlah pasien yang mencapai hasil klinis yang optimal. Penelitian ini dilakukan di Uganda untuk mengetahui aspek non-teknis dari praktik keselamatan pasien menggunakan observasi non-partisipan di berbagai area klinis Webinar E-Prescribing: Upaya Mengurangi Medication Error Masih banyak permasalahan pelayanan yang dikeluhkan oleh masyarakat di dunia kedokteran Indonesia. Salah satu masalah pelayanan yang muncul adalah pembuatan resep obat dengan menulis tangan. Hal tersebut sering menimbulkan medication error atau kesalahan dalam pengobatan seperti kesalahan dalam mengartikan resep obat, kesalahan menentukan dosis obat, hingga lama antrian dalam pemesanan obat. Permasalahan itu dapat terjadi di rumah sakit, puskesmas, klinik, serta apotek. Webinar ini akan akan diselenggarakan pada bulan September 2018, pukul 09.00 – 11.00 WIB. Lensa Kontak dan Kesehatan Mata Mata adalah aset tubuh kita yang sangat penting. Sebagian orang mengalami gangguan pada mata namun menyembunyikan enggan menggunakan kacamata dan akhirnya menggunakan lensa kontak. Lensa kontak sudah tidak asing lagi bagi masyarakat. Lensa kontak berfungsi untuk menambah ketajaman mata dan juga untuk penampilan, khususnya para wanita. Namun apakah mereka memikirkan risiko penggunaan lensa kontak? Pengguna lensa kontak berpotensi terkena bakteri, kuman, dan mikroba lainnya. Namun bukan berarti lensa kontak tidak boleh digunakan. Lensa kontak tetap bisa digunakan akan tetapi berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Webinar Implementasi Lean Management di Rumah Sakit Lean adalah metodologi perbaikan proses untuk memberikan produk dan layanan yang lebih baik, lebih cepat dan dengan biaya yang lebih rendah. Lean adalah pola pikir, metode untuk melibatkan dokter, perawat, para staf untuk mengelola pekerjaan mereka agar lebih mudah, lebih lancar, lebih cepat dan lebih safety. Mengimplementasikan Lean pada akhirnya akan merampingkan proses, meningkatkan pendapatan, mengurangi biaya dan meningkatkan kepuasan pelanggan. TOR Formulir Pendaftaran Leaflet |
|||
Website ini akan update setiap Selasa pagi. Nantikan Informasi terbaru setiap minggunya. | |||
+ Arsip Pengantar Minggu Lalu |
|||
|
Reportase: Webinar SMARThealth, involving volunteers in CVD management in rural areas, a longitudinal study of 18000 villagers |
|
Jenis Akad di Rumah Sakit Syariah |
Operasional RSUD Rujukan Ade M Djoen Sintang Ditargetkan Tahun Ini
SINTANG – Direktur RSUD Ade M Djoen Sintang, Rossa Trifina mengatakan bahwa saat ini pihaknya terus berbenah dan mematangkan segala persiapan sebelum operasional RSUD Rujukan di Jalan Y.C Oevang Oeray dilakukan sepenuhnya.
Saat ini, memang RSUD Rujukan yang akan menggantikan RSUD Ade M Djoen Sintang masih dalam proses pemindahan.
Rossa mengatakan pemindahan dilakukan secara bertahap dan ditargetkan tahun ini dapat terselesaikan.
“Sebagian kita sudah berpindah, terutama kepegawaian. Kemudian juga memiliki beberapa kegiatan yang tidak terlibat langsung dengan masyarakat dan pelayanan sehari-hari,” ujar Rossa, Minggu (2/9/2018) pagi.
Sementara itu, untuk rawat jalan dan rawat inap masih belum dilakukan pemindahan. Namun untuk beberapa alat yang akan difungsikan untuk rawat jalan sudah mulai dipasang dan dipersiapkan di RSUD Rujukan.
“Kemudian juga kami sedang mempersiapkan kecukupan listrik dan air, sambil kami melakukan pemindahan secara bertahap. Tahun ini kami targetkan semua selesai dipindahkan dan RSUD Rujukan dioperasionalkan sepenuhnya,” jelasnya.
Sumber: tribunnews.com
RSUD dr Rubini Mempawah Terima Hibah Mobil Ambulans Dari Jasa Raharja
MEMPAWAH– RSUD dr. Rubini Mempawah pagi ini mendapatkan bantuan Hibah berupa satu unit Mobil Ambulan lengkap beserta peralatan medisnya dari Jasa Raharja, Cabang Kaliman Barat. Senin (03/09/2018).
Ambulan ini di serahkan langsung oleh kepala Cabang Jasa Raharja Kalimantan Barat yakni Agung Tri Gunawan, dan di terima oleh Dirut RSUD dr. Rubini Mempawah dr. David Sianipar.
Agung mengatakan bahwa ini merupakan sebuah apresiasi dari Jasa Raharja atas kerja sama yang baik antara RSUD dr. Rubini dan Jasa Raharja selama ini.
“Mudah – mudahan dengan di serahkannya 1 unit ambulan ini, kedepan Rumah Sakit ini bisa memberikan pelayanan yang lebih baik lag kepada korban kecelakaan lalu lintas,”ujarnya.
Ia mengungkapkan, bahwa salah satu pertimbaangan yang membuat Jasa Raharja memilih RSUD. dr Rubini untuk di berikan bantuan ambulan adalah, karena tingkat kecelakaan di Kabupaten Mempawah dinilai cukup tinggi.
“Di Mempawah ini dinilai tingkat kecelakaan nya cukup tinggi, selain itu karena Rumah Sakit ini juga merupakan Rumah Sakit Rujukan, dan memang telah bekerja sama dengan Jasa Raharja, jadi tahun kemarin kami ajukan dan inindi setujui oleh Kantor Pusat,”ungkapnya.
Hingga bulan Agustus 2018 inipun, Agus Mengungkapkan pihaknya telah memberikan santunan sebesar 25,6 milyar kepada korban kecelakaan di Kalimantam Barat.
Sedangkan di bulan Agustus tahun 2017, pihaknya menggelontorkan sebanyak 17,3 milyar, ada kenaikan aktivitas sekitar 47%.
Pihaknya pun berkomitmen untuk senantiasa memberiman pelayanan yang lebib baik bagi masyarakat di Kalimantan Barat.
Sumber: tribunnews.com
Edisi Minggu ini: 28 Agustus – 3 September 2018
Lensa Kontak dan Kesehatan Mata Mata adalah aset tubuh kita yang sangat penting. Sebagian orang mengalami gangguan pada mata namun menyembunyikan enggan menggunakan kacamata dan akhirnya menggunakan lensa kontak. Lensa kontak sudah tidak asing lagi bagi masyarakat. Lensa kontak berfungsi untuk menambah ketajaman mata dan juga untuk penampilan, khususnya para wanita. Namun apakah mereka memikirkan risiko penggunaan lensa kontak? Pengguna lensa kontak berpotensi terkena bakteri, kuman, dan mikroba lainnya. Namun bukan berarti lensa kontak tidak boleh digunakan. Lensa kontak tetap bisa digunakan akan tetapi berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Reportase: Webinar SMARThealth, involving volunteers in CVD management in rural areas, a longitudinal study of 18000 villagers PKMK – Yogya. Webinar dibuka dengan paparan dari Gindo Tampubolon, seorang peneliti di University of Manchester. Gindo menyampaikan hasil penelitiannya dari program SMARThealth. Program ini dikembangkan untuk menjawab kebutuhan layanan jantung di Indonesia. Program yang dilaksanakan di 4 kecamatan di kota Malang ini melihat berapa persen orang Indonesia yang mengalami kejadian kardiovaskular atau stroke dalam 8 – 10 tahun ke depan. Jenis Akad di Rumah Sakit Syariah Rumah sakit syariah adalah salah satu jenis rumah sakit yang berkembang saat ini. Dewan Syariah Nasional (DSN) menjadi lembaga yang menetapkan fatwa mengenai rumah sakit syariah sekaligus mengawasi penerapan fatwa tersebut. Selain itu juga ada organisasi Majelis Upaya Kesehatan Islam Seluruh Indonesia (MUKISI) yang menghimpun penyelenggara dan pelaksana sarana kesehatan Islam yang bersifat Independen dan profesional. Webinar Implementasi Lean Management di Rumah Sakit Lean adalah metodologi perbaikan proses untuk memberikan produk dan layanan yang lebih baik, lebih cepat dan dengan biaya yang lebih rendah. Lean adalah pola pikir, metode untuk melibatkan dokter, perawat, para staf untuk mengelola pekerjaan mereka agar lebih mudah, lebih lancar, lebih cepat dan lebih safety. Mengimplementasikan Lean pada akhirnya akan merampingkan proses, meningkatkan pendapatan, mengurangi biaya dan meningkatkan kepuasan pelanggan. TOR Formulir Pendaftaran Leaflet |
|||
Website ini akan update setiap Selasa pagi. Nantikan Informasi terbaru setiap minggunya. | |||
+ Arsip Pengantar Minggu Lalu |
|||
|
Reportase: Asia Trek Indonesia – The Equity Initiative Indonesia |
|
Reportase: Webinar E-Medical Record dan Aspek Legal |
Lensa Kontak dan Kesehatan Mata
Mata adalah aset tubuh kita yang sangat penting. Sebagian orang mengalami gangguan pada mata namun menyambunyikan enggan menggunakan kacamata dan akhirnya menggunakan lensa kontak. Lensa kontak sudah tidak asing lagi bagi masyarakat. Lensa kontak berfungsi untuk menambah ketajaman mata dan juga untuk penampilan, khususnya para wanita. Namun apakah mereka memikirkan risiko penggunaan lensa kontak? Pengguna lensa kontak berpotensi terkena bakteri, kuman, dan mikroba lainnya. Namun bukan berarti lensa kontak tidak boleh digunakan. Lensa kontak tetap bisa digunakan akan tetapi berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.
Webinar E-Prescribing: Upaya Mengurangi Medication Error
Webinar
E-Prescribing:
Upaya Mengurangi Medication Error
Pengantar
Masih banyak permasalahan pelayanan yang dikeluhkan oleh masyarakat di dunia kedokteran Indonesia. Salah satu masalah pelayanan yang muncul adalah pembuatan resep obat dengan menulis tangan. Hal tersebut sering menimbulkan medication error atau kesalahan dalam pengobatan seperti kesalahan dalam mengartikan resep obat, kesalahan menentukan dosis obat, hingga lama antrian dalam pemesanan obat. Permasalahan itu dapat terjadi di rumah sakit, puskesmas, klinik, serta apotek.
Untuk mengurangi terjadinya medication error, kini telah terdapat sistem komputerisasi penulisan resep obat atau sering disebut dengan istilah e-prescribing. Dengan adanya sistem tersebut diharapkan medication error yang terjadi pada pembuatan resep obat dapat berkurang, sehingga mampu meningkatkan kualitas dan efisiensi pelayanan kesehatan. Dengan peningkatan kualitas dan efisiensi pelayanan kesehatan, akan mampu menarik masyarakat Indonesia yang memilih berobat ke luar negeri yang dianggap lebih baik kualitas pelayanan kesehatannya.
Salah satu manfaat dari e-prescribing yaitu lebih efisien waktu dalam pelayanan kesehatan, khususnya dalam pelayanan resep obat. Masih banyak manfaat dari penerapan e-prescribing, sehingga webinar smart hospital series kali ini akan membahas lebih jauh mengenai e-prescribing yang dapat menjadi salah satu upaya untuk mengurangi medication error.
Tujuan
Webinar ini bertujuan agar peserta:
- Memahami konsep e-prescribing
- Memahami manfaat penerapan e-prescribing
Tempat, Waktu, dan Tanggal Pelaksanaan
Webinar ini akan dilaksanakan pada:
Tanggal : Kamis, 4 Oktober 2018
Waktu : 09.00 – 11.00 WIB
Tempat : Ruang Lab Leadeship, FK-KMK UGM
Link Webinar
Link Webinar : https://attendee.gotowebinar.com/register/6089214534862749441
Webinar ID : 607-754-555
Target Peserta
Target peserta yang dapat mengikuti webinar ini adalah:
- Direktur rumah sakit
- Staf pelayanan rumah sakit
- Staf IT rumah sakit
- Praktisi IT rumah sakit
- Mahasiswa
Narasumber
Narasumber webinar ini adalah:
- Pembicara:
- dr. Rizaldy Pinzon, Sp.S., M.Kes., Dokter Rumah Sakit Bethesda
- Yustika Novianti, S.Si., Apt., Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo
- Pembahas: Dina Sintia Pamela, S.Si., Apt., M.Farm., Kasubdit Manajemen dan Klinikal Farmasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
- Moderator: Anis Fuad, S.Ked., DEA.
Agenda Acara
Waktu | Menit | Materi | Pembicara |
09.00 – 09.10 | 10 | Pembukaan | Anis Fuad, S.Ked., DEA. |
09.10 – 09.30 | 20 | Konsep e-prescribing | Dr. dr. Rizaldy Pinzon, Sp.S., M.Kes. |
09.30 – 09.50 | 20 | Penerapan e-prescribing di rumah sakit | Yustika Novianti, S.Si., Apt. |
09.50 – 10.10 | 20 | Pembahasan | Dina Sintia Pamela, S.Si., Apt., M.Farm. |
10.10 – 10.50 | 40 | Diskusi | |
10.50 – 11.00 | 10 | Kesimpulan dan Tindak Lanjut | Anis Fuad, S.Ked., DEA. |
Informasi dan Pendaftaran
Maria Lelyana
Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan FK-KMK UGM
Phone: 0274 – 549425
Hp: 08111019077
Email: [email protected]
Webinar SMARThealth, involving volunteers in CVD management in rural areas, a longitudinal study of 18000 villagers
Reportase
Webinar SMARThealth, involving volunteers in CVD management in rural areas, a longitudinal study of 18000 villagers
21 Agustus 2018
PKMK – Yogya. Webinar dibuka dengan paparan dari Gindo Tampubolon, seorang peneliti di University of Manchester. Gindo menyampaikan hasil penelitiannya dari program SMARThealth. Program ini dikembangkan untuk menjawab kebutuhan layanan jantung di Indonesia. Program yang dilaksanakan di 4 kecamatan di kota Malang ini melihat berapa persen orang Indonesia yang mengalami kejadian kardiovaskular atau stroke dalam 8 – 10 tahun ke depan.
Program SMARThealth dilaksanakan dengan menggandeng para kader posyandu di desa-desa. SMARThealth menyediakan aplikasi berbasis smartphone. Aplikasi ini dapat memfasilitasi berbagai data seperti rekam medis elektronik, data pasien resiko tinggi, data kecacatan/kematian, juga algoritma – algoritma penilaian resiko kardiovaskular pasien. Algortima yang digunakan adalah Framingham Risk Score untuk menilai resiko kejadian kardiovaskular. Penyesuaian di Indonesia dilakukan dengan mengelompokkan pasien dalam 3 warna, yaitu hijau, kuning, merah. Kader posyandu dilatih mengambil darah lalu memasukkan angka profil darah dan lemak ke dalam gawai (smartphone).
Intervensi ini dilakukan bersama Dinas Kesehatan. Skema yang digunakan adalah riset implementasi melibatkan lebih dari 10 ribu orang di Malang. Obat-obatan disediakan bagi masyarakat yang beresiko tinggi atau masuk dalam kelompok warna merah.
dr Irsyad, SpJP dari Departemen Kardiologi FK-KMK UGM selaku pembahas memaparkan Jakarta Risk Score yang sudah dipublikasikan sejak 2002. Sistem skoring ini merupakan hasil dari Cohort study di Jakarta selama 5 tahun dengan validasi dari tim Framingham Study. Irsyad juga menambahkan bahwa untuk lokasi di desa bisa menggunakan Euro Score untuk algoritma penilaian resiko kardiovaskular.
Anis Fuad selaku pembahas kedua menjelaskan perkembangan sistem informasi manajemen di Indonesia dalam topik kardiovaskular. Dua contoh aplikasi disampaikan Anis Fuad. Pertama adalah aplikasi mobile JKN dari BPJS Kesehatan yang dapat mencatat rekam medis personal. Aplikasi ini dapat mencatat riwayat pemeriksaan pasien. Termasuk hasil dari screening pemeriksaan kesehatan dan mencatat rekomendasi – rekomendasi yang diberikan. Kedua, mengenai pengembangan Sistem Informasi Manajemen Penyakit Tidak Menular (SIM PTM). SIM PTM ini dikembangkan sampai ke Posbindu.
Diskusi berlangsung menarik dan ditutup dengan pesan dari Gindo untuk menulis publikasi ilmiah. Gindo mengingatkan bahwa ada banyak data dan contoh yang dapat digunakan dari Indonesia. Data-data ini dapat dipergunakan dengan baik untuk pengembangan keilmuan kesehatan di Indonesia. Gindo juga terbuka jika ada dari peserta diskusi yang ingin berdiskusi terkait hal ini, di luar seminar.
Reporter: Sudi Indra Jaya
Jenis Akad di Rumah Sakit Syariah
Rumah sakit syariah adalah salah satu jenis rumah sakit yang berkembang saat ini. Dewan Syariah Nasional (DSN) menjadi lembaga yang menetapkan fatwa mengenai rumah sakit syariah sekaligus mengawasi penerapan fatwa tersebut. Selain itu juga ada organisasi Majelis Upaya Kesehatan Islam Seluruh Indonesia (MUKISI) yang menghimpun penyelenggara dan pelaksana sarana kesehatan Islam yang bersifat Independen dan profesional.
Semua penyelenggaraan kegiatan kesehatan di rumah sakit syariah sudah diatur sampai ke akad – akad yang dilakukan di rumah sakit syariah. Akad – akad tersebut meliputi akad rumah sakit dengan tenaga medis dan non medis, rumah sakit dengan pasien, rumah sakit dengan pemasok alat kesehatan, serta rumah sakit dengan pemasok obat. Akad yang digunakan untuk pelaksanaan antara rumah sakit dengan tenaga medis dan non medis serta rumah sakit dengan pasien adalah akad ijarah. Untuk pelaksanaan antara rumah sakit dengan pemasok alat kesehatan diantaranya menggunakan akad ijarah, akad ijarah muntahiya bit tamlik, akad mudharabah, dan akad musyarakah mutanaqishah. Sedangkan akad yang digunakan antara rumah sakit dengan pemasok obat adalah akad ba’i dan akad wakalah bil ujrah.
Asia Trek Indonesia The Equity Initiative Indonesia 5 – 12 Agustus 2018
Reportase
Asia Trek Indonesia
The Equity Initiative
Indonesia
5 – 12 Agustus 2018
Kegiatan Equity Initiative Programme yang ketiga kali ini dilaksanakan di Indonesia dengan tema Asia Trek Indonesia : Kesehatan dan Kesetaran di Daerah Pedesaan dan Terpencil. Kali ini kegiatan lebih banyak dilakukan di lapangan dengan mempelajari pendidikan dan kesehatan daerah terpencil. Para fellow melakukan observasi di lapangan dan berbaur dengan masyarakat dengan merasakan bermalam di rumah penduduk dengan tujuan agar dapat mempelajari isu terkait kasus kesehatan dan pendidikan serta bagaimana masyarakat diberdayakan untuk menghadapi isu tersebut. Salah satu topik yang dipelajari pada kegiatan lapangan ini adalah tingginya angka kematian neonatal daerah terpencil di Kampung Pasir Panjang, sebuah perkampungan nelayan di Pulau Rinca, Kabupaten Manggarai Barat.
Secara garis besar, hasil pengamatan yang dilakukan dari +/- 1,500 ibu melahirkan tidak semuanya melahirkan di fasilitas kesehatan yang tersedia. Hal tersebut dapat disebabkan karena mereka lebih nyaman melahirkan di rumah dengan bantuan bidan. Keputusan ini diambil dengan mempertimbangkan bahwa fasilitas polindes yang tersedia di kampung ini dirasa kurang nyaman dengan tidak adanya listrik, air yang memadai, dan ruang yang kurang steril. Indikator kesehatan ibu menunjukkan bahwa pada Juni 2018 terdapat 1 kematian ibu melahirkan, hal ini dapat dikatakan angka yang signifikan apabila dibandingkan dengan total jumlah ibu melahirkan. Indikator kesehatan anak juga menunjukkan bahwa masih terdapat balita malnutrisi dan stunting serta bayi lahir dengan komplikasi. Hal tersebut diperkuat pula dengan hasil kunjungan lapangan dan wawancara dengan ibu hamil, ibu yang memiliki bayi, bidan, perawat, kader, dukun beranak, dan staf kesehatan di fasilitas kesehatan terkait.
Di sisi lain, sistem kesehatan yang telah terbentuk di Manggarai Barat ini memiliki kekuatan untuk mendukung upaya peningkatan kesehatan ibu dan anak dengan adanya tenaga kesehatan yang berdedikasi dan profesional, kepercayaan dari masyarakat, buku KIA, rumah tunggu, koordinasi antar sektor setiap bulan, audit maternal perinatal, dan kerja sama bidan – dukun beranak. Sistem rujukan juga telah berjalan, pasien yang akan dirujuk oleh bidan akan diinformasikan terlebih dulu ke puskesmas ataupun rumah sakit yang akan menjadi tempat rujukan. Rumah sakit akan menangani kasus-kasus dengan penyulit atau komplikasi. Ada beberapa peluang yang dapat dipergunakan untuk perbaikan seperti fasilitas kesehatan untuk ibu bersalin baik di tingkat primer maupun sekunder terutama kelengkapan peralatan medis di rumah sakit daerah, transportasi untuk merujuk, pemahaman pentingnya asupan makanan dan nutrisi, perencanaan berbasis data untuk penganggaran, implementasi, dan monev, serta partisipasi antar sektor.
Berbagai program juga dapat dilakukan oleh masyarakat maupun staf kesehatan seperti meningkatkan alokasi dana desa berdasarkan kebutuhan (misalnya untuk listrik polindes dan insentif kader), pencatatan dan pelaporan data, serta “pertanggungjawaban bersama” terhadap kesehatan ibu dan anak di kabupaten ini baik untuk fasilitas kesehatan tingkat pertama maupun tingkat lanjut. Masalah kesehatan yang ada di kabupaten ini tidak dapat dilihat secara parsial namun perlu dilihat secara komprehensif. Pada akhirnya untuk menganalisa dan memecahkan masalah kematian neonatal di Manggarai Barat ini membutuhkan analisa dan pemahaman mengenai apa yang terjadi, apa yang memungkinkan pola tersebut terjadi, dan dengan cara apa menciptakan atau mempertahankan struktur yang sudah terbentuk untuk berinovasi dan bertransformasi ke depannya. (Elisabeth Listyani).
Sumber :
https://manggaraibaratkab.bps.go.id/
Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai Barat
Edisi Minggu ini: 21 – 27 Agustus 2018
Reportase: Webinar SMARThealth, involving volunteers in CVD management in rural areas, a longitudinal study of 18000 villagers PKMK – Yogya. Webinar dibuka dengan paparan dari Gindo Tampubolon, seorang peneliti di University of Manchester. Gindo menyampaikan hasil penelitiannya dari program SMARThealth. Program ini dikembangkan untuk menjawab kebutuhan layanan jantung di Indonesia. Program yang dilaksanakan di 4 kecamatan di kota Malang ini melihat berapa persen orang Indonesia yang mengalami kejadian kardiovaskular atau stroke dalam 8 – 10 tahun ke depan. Jenis Akad di Rumah Sakit Syariah Rumah sakit syariah adalah salah satu jenis rumah sakit yang berkembang saat ini. Dewan Syariah Nasional (DSN) menjadi lembaga yang menetapkan fatwa mengenai rumah sakit syariah sekaligus mengawasi penerapan fatwa tersebut. Selain itu juga ada organisasi Majelis Upaya Kesehatan Islam Seluruh Indonesia (MUKISI) yang menghimpun penyelenggara dan pelaksana sarana kesehatan Islam yang bersifat Independen dan profesional. Reportase: Asia Trek Indonesia – The Equity Initiative Indonesia Kegiatan Equity Initiative Programme yang ketiga kali ini dilaksanakan di Indonesia dengan tema Asia Trek Indonesia : Kesehatan dan Kesetaran di Daerah Pedesaan dan Terpencil. Kali ini kegiatan lebih banyak dilakukan di lapangan dengan mempelajari pendidikan dan kesehatan daerah terpencil. Para fellow melakukan observasi di lapangan dan berbaur dengan masyarakat dengan merasakan bermalam di rumah penduduk dengan tujuan agar dapat mempelajari isu terkait kasus kesehatan dan pendidikan serta bagaimana masyarakat diberdayakan untuk menghadapi isu tersebut. Salah satu topik yang dipelajari pada kegiatan lapangan ini adalah tingginya angka kematian neonatal daerah terpencil di Kampung Pasir Panjang, sebuah perkampungan nelayan di Pulau Rinca, Kabupaten Manggarai Barat. Reportase: Webinar E-Medical Record dan Aspek Legal Webinar smart hospital series kali ini membahas e-medical record dan aspek legal. Topik tersebut dibahas oleh seorang pembicara yaitu Kasubdit Penunjang Yankes Rujukan, dr. Asral Hasan, MPH serta moderator Anis Fuad, S.Ked., DEA. Pembicara dr. Asral menyampaikan bahwa regulasi atau peraturan mengenai rekam medis elektronik sedikit terlambat. Pemerintah khususnya Kementerian Kesehatan mengupayakan tahun ini akan menyelesaikan regulasi rekam medis elektronik, sehingga ada payung hukum untuk pelaksanaannya. Namun faktanya beberapa peraturan sudah membolehkan penggunaan rekam medis elektronik. Pertukaran data rekam medis secara hukum sebenarnya tidak diperbolehkan, namun yang diperbolehkan untuk dipertukarkan adalah resume medis. Sekilas Tentang Augmented Medicine Inovasi dalam kecerdasan buatan (artificial intelligence) dan wearable technology dapat membantu meringankan beban perawatan kesehatan global yang terus meningkat. Selama periode 2000 sampai dengan 2015, rata-rata harapan hidup global meningkat menjadi 71.4 tahun. Seiring dengan fakta meningkatnya penduduk usia lanjut akan membutuhkan perawatan berkelanjutan untuk kondisi yang lebih kompleks di kemudian hari. Tentunya hal ini akan mempengaruhi biaya. Seiring dengan meningkatnya biaya obat-obatan dan prosedur baru akan menyebabkan “inflasi kesehatan” yang angkanya dapat melebihi industri lain. Banyak sektor telah menggunakan teknologi untuk melakukan berbagai hal sayangnya sektor yang paling lambat untuk merespon teknologi adalah kesehatan. Meskipun lambat dalam respon, namun terdapat hal yang cukup menjanjikan yaitu artificial intelligence (AI) yang secara signifikan dapat membantu menurunkan beban dokter, seperti membuat prediksi diagnosis untuk kasus-kasus radiologi, patologi, dermatologi, dan spesialisasi lainnya. Webinar Implementasi Lean Management di Rumah Sakit Lean adalah metodologi perbaikan proses untuk memberikan produk dan layanan yang lebih baik, lebih cepat dan dengan biaya yang lebih rendah. Lean adalah pola pikir, metode untuk melibatkan dokter, perawat, para staf untuk mengelola pekerjaan mereka agar lebih mudah, lebih lancar, lebih cepat dan lebih safety. Mengimplementasikan Lean pada akhirnya akan merampingkan proses, meningkatkan pendapatan, mengurangi biaya dan meningkatkan kepuasan pelanggan. TOR Formulir Pendaftaran Leaflet |
|||
Website ini akan update setiap Selasa pagi. Nantikan Informasi terbaru setiap minggunya. | |||
+ Arsip Pengantar Minggu Lalu |
|||
|
Jurnal: Lean transformation to reduce costs in healthcare: A public hospital case in Turkey |
|
Inovasi Teknologi Informasi Melalui Kaizen untuk Kendali Mutu Kendali Biaya Menyambut Universal Coverage 2019 |