Edisi Minggu ke 23: Selasa 11 Juni 2019
Focus Group Discussion JKN, Ketimpangan Kesehatan, dan Potensi Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) untuk Penyeimbangan Infrastruktur Kesehatan Melalui Pemetaan Rumah Sakit Rujukan Berbicara mengenai pemerataan tidak akan terlepas dari JKN yang dimulai sejak 2014. Berbagai tujuan sistem kesehatan di Indonesia termasuk di dalamnya peningkatan status kesehatan masyarakat, jangkauan perlindungan penyakit katastropik, hingga kepuasan pengguna sistem pelayanan kesehatan. Bagaimana situasi perkembangan RS dalam 5 tahun terakhir ini? Pelaksanaan JKN salah satunya berdampak terhadap fasilitas kesehatan. Selama 5 tahun pelaksanaan JKN menunjukkan bahwa pembangunan rumah sakit baru lebih banyak di Jawa. Jenis rumah sakit yang dibangun tersebut lebih banyak berbentuk Perseroan Terbatas (PT). Dengan demikian, JKN mempunyai dampak positif terhadap pertumbuhan rumah sakit swasta dan peningkatan akses pelayanan kesehatan, namun lebih terpusat di Jawa dibandingkan di luar Jawa. Hambatan dalam Penerapan Renstra Rumah Sakit Keberhasilan suatu rumah sakit terlihat bukan hanya dari rencana strategis (renstra) yang dimiliki melainkan juga dari implementasi rencana strategis. Dalam menerapkan renstra, dibutuhkan komitmen dari berbagai pihak yang telah merancangnya. Renstra membantu rumah sakit dalam memfokuskan diri untuk menghadapi masalah yang sedang dihadapi dengan berbagai rancangan aksi yang akan dilakukan dalam kurun waktu tertentu. Penerapan renstra perlu dilaksanakan sesegera mungkin setelah dibuat dan melibatkan berbagai stakeholders dalam organisasi tersebut. Kepuasan Tenaga Kesehatan untuk Pelayanan Kesehatan yang Berkualitas Pelayanan rumah sakit yang berkualitas adalah salah satu tujuan yang ingin dicapai rumah sakit. Pencapaian kinerja sumber daya manusia menjadi salah satu tolak ukur berkualitasnya pelayanan kesehatan di rumah sakit khususnya pada bidang keperawatan dapat digunakan survei kepuasan bidang keperawatan. Bidang keperawatan di rumah sakit merupakan ujung tombak pelayanan, pasien menilai baik tidaknya sebuah pelayanan rumah sakit bertumpu pada pelayanan yang diberikan bidang keperawatan. Tercapainya pelayanan yang berkualitas dan berkinerja tinggi maka diperlukan tenaga keperawatan yang profesional, memiliki kemampuan intelektual, teknikal dan interpersonal, bekerja berdasar standar, dan memperhatikan kaidah etik dan moral. Rumah sakit dalam melakukan rekruitmen tenaga medis bidang keperawatan harus lebih ketat dan profesional agar tercapai pelayanan berkualitas melalui pelayanan bidang keperawatan, karena kualitas seorang tenaga kesehatan bidang keperawatan bisa ditentukan pada awal rekruitmen. Pelatihan Pengembangan Konsultan Manajemen Kesehatan Pengelolaan Pekerjaan Konsultasi Manajemen Kesehatan PKMK FK-KMK UGM kembali menyelenggarakan Blended Learning (tatap muka dan jarak jauh) Pelatihan Pengembangan Konsultan Manajemen Kesehatan: Pengelolaan Pekerjaan Konsultasi Manajemen Kesehatan. Pelatihan terbagi dalam 2 tahap:
Blended Learning Pelatihan Implementasi Renstra Rumah Sakit (Sistem Penerjemahan, Penjabaran, dan Pelaksanaan Renstra Rumah Sakit) Dalam rangka meningkatkan pengetahuan mengenai implementasi renstra rumah sakit para pengelola RS, Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (PKMK FK-KMK UGM) akan menyelenggarakan Blended Learning Pelatihan Implementasi Renstra Rumah Sakit (Sistem Penerjemahan, Penjabaran, dan Pelaksanaan Renstra Rumah Sakit). Pelatihan dimulai pada bulan Mei sampai dengan September 2019 (1 sesi webinar per 2 minggu) |
|||
Website ini akan update setiap Selasa pagi. Nantikan Informasi terbaru setiap minggunya. | |||
+ Arsip Pengantar Minggu Lalu |
|||
|
Pengaruh Manajemen SDM Terhadap Pelayanan Kesehatan |
|
Rencana Strategis Sebagai Alat Untuk Merencanakan Masa Depan dan Menyiapkan Kemampuan Survival RS |
Kepuasan Tenaga Kesehatan untuk Pelayanan Kesehatan yang Berkualitas
Pelayanan rumah sakit yang berkualitas adalah salah satu tujuan yang ingin dicapai rumah sakit. Pencapaian kinerja sumber daya manusia menjadi salah satu tolak ukur berkualitasnya pelayanan kesehatan di rumah sakit khususnya pada bidang keperawatan dapat digunakan survei kepuasan bidang keperawatan. Bidang keperawatan di rumah sakit merupakan ujung tombak pelayanan, pasien menilai baik tidaknya sebuah pelayanan rumah sakit bertumpu pada pelayanan yang diberikan bidang keperawatan. Tercapainya pelayanan yang berkualitas dan berkinerja tinggi maka diperlukan tenaga keperawatan yang profesional, memiliki kemampuan intelektual, teknikal dan interpersonal, bekerja berdasar standar, dan memperhatikan kaidah etik dan moral. Rumah sakit dalam melakukan rekruitmen tenaga medis bidang keperawatan harus lebih ketat dan profesional agar tercapai pelayanan berkualitas melalui pelayanan bidang keperawatan, karena kualitas seorang tenaga kesehatan bidang keperawatan bisa ditentukan pada awal rekruitmen.
BPJS Palembang kembangkan aplikasi SIPP di rumah sakit
Palembang (ANTARA) – Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Cabang Palembang, Sumatera Selatan mengembangkan fitur aplikasi Saluran Informasi dan Penanganan Pengaduan (SIPP) di rumah sakit untuk memudahkan pelayanan kepada peserta.
Melalui fitur aplikasi SIPP peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) tidak perlu datang ke Kantor BPJS Kesehatan untuk pendaftaran bayi baru lahir peserta Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) dan perhitungan denda layanan, kata Kepala BPJS Kesehatan Cabang Palembang, M. Ichwansyah Gani di Palembang, Senin.
Pengembangan fitur aplikasi SIPP dilakukan di seluruh rumah sakit mitra BPJS Kesehatan Cabang Palembang atau di lima wilayah kerja dalam Provinsi Sumatera Selatan.
Pemprov NTT Ingin Miliki Rumah Sakit Terapung, Biayanya Rp 600 Miliar
KUPANG – Pemprov NTT berencana mengadakan Kapal Rumah Sakit Terapung (RST) di NTT.
Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat mengatakan, keberadaan rumah sakit apung itu sangat penting bagi masyarakat NTT.
“Haruslah rumah sakit apung itu ada, karena kita provinsi kepulauan dan banyak warga yang bermukim di sejumlah pulau, tidak memiliki fasilitas kesehatan yang baik,” ucap Viktor kepada Kompas.com, Senin (27/5/2019).
Kalau kapal itu ada lanjut Viktor, maka seluruh masyarakat yang punya masalah kesehatan yang serius, tidak perlu jauh-jauh ke rumah sakit karena bisa ditangani secara langsung.
Pengaruh Manajemen SDM Terhadap Pelayanan Kesehatan
Rumah sakit kini menghadapi berbagai tantangan termasuk di dalamnya adalah peningkatan pengeluaran, penurunan pembiayaan dan perkembangan intervensi medis yang kompleks. Dua hal penting yang kini semakin sering ditekankan adalah terkait pelaksanaan pelayanan kesehatan yang efektif dan efisien. Dalam memperbaiki pelayanan kesehatan yang berfokus pada kepuasan pasien selama penanganan, dibutuhkan tenaga kesehatan yang berkemampuan tinggi yang dapat saling berkoordinasi, dukungan pegawai rumah sakit, serta dukungan infrastruktur. Manusia menjadi salah satu sumber daya yang penting di rumah sakit yang mampu mengaplikasikan fungsi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan serta pengendalian terhadap berbagai tugas manajemen sumber daya manusia (SDM). Manajemen SDM inilah yang kini menjadi salah satu topik yang mulai digali oleh peneliti dan praktisi klinis.
Edisi Minggu ke 22: Selasa 28 Mei 2019
Edisi Minggu ke 22: Selasa 28 Mei 2019
Pengaruh Manajemen SDM Terhadap Pelayanan Kesehatan Rumah sakit kini menghadapi berbagai tantangan termasuk di dalamnya adalah peningkatan pengeluaran, penurunan pembiayaan dan perkembangan intervensi medis yang kompleks. Dua hal penting yang kini semakin sering ditekankan adalah terkait pelaksanaan pelayanan kesehatan yang efektif dan efisien. Dalam memperbaiki pelayanan kesehatan yang berfokus pada kepuasan pasien selama penanganan, dibutuhkan tenaga kesehatan yang berkemampuan tinggi yang dapat saling berkoordinasi, dukungan pegawai rumah sakit, serta dukungan infrastruktur. Manusia menjadi salah satu sumber daya yang penting di rumah sakit yang mampu mengaplikasikan fungsi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan serta pengendalian terhadap berbagai tugas manajemen sumber daya manusia (SDM). Manajemen SDM inilah yang kini menjadi salah satu topik yang mulai digali oleh peneliti dan praktisi klinis. Rencana Strategis Sebagai Alat Untuk Merencanakan Masa Depan dan Menyiapkan Kemampuan Survival RS Menurut UU No 44 Tahun 2009 tentang rumah sakit, ada dua jenis RS berdasarkan pengelolaannya, yaitu RS publik (bersifat nirlaba, bisa milik pemerintah maupun milik yayasan swasta) dan RS privat (RS yang bertujuan mencari keuntungan atau profit, milik swasta). RS publik tidak mengutamakan mencari keunggulan karena misi utamanya adalah misi sosial, yaitu untuk memberikan akses bagi kelompok masyarakat tidak mampu agar bisa memperoleh pelayanan kesehatan yang laik dan bermutu. RS publik akan mengutamakan memberi pelayanan dibandingkan dengan memperhitungkan kemampuan pasien membayar, meskipun itu berisiko terhadap cash flow RS. Secara teoritis, RS publik dapat mengandalkan bantuan dari pihak lain, berupa donasi atau sumbangan, atau subsidi dari pemerintah. Namun di Indonesia, donasi untuk RS publik bukan sesuatu yang populer dan subsidi dari pemerintah juga semakin berkurang. Akibatnya, banyak RS publik yang kemudian mengembangkan berbagai cara agar bisa survive sambil terus menjalankan misi sosialnya, misalnya membuka lebih banyak layanan untuk kelompok masyarakat yang mampu membayar. Pelatihan Pengembangan Konsultan Manajemen Kesehatan Pengelolaan Pekerjaan Konsultasi Manajemen Kesehatan PKMK FK-KMK UGM kembali menyelenggarakan Blended Learning (tatap muka dan jarak jauh) Pelatihan Pengembangan Konsultan Manajemen Kesehatan: Pengelolaan Pekerjaan Konsultasi Manajemen Kesehatan. Pelatihan terbagi dalam 2 tahap:
Blended Learning Pelatihan Implementasi Renstra Rumah Sakit (Sistem Penerjemahan, Penjabaran, dan Pelaksanaan Renstra Rumah Sakit) Dalam rangka meningkatkan pengetahuan mengenai implementasi renstra rumah sakit para pengelola RS, Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (PKMK FK-KMK UGM) akan menyelenggarakan Blended Learning Pelatihan Implementasi Renstra Rumah Sakit (Sistem Penerjemahan, Penjabaran, dan Pelaksanaan Renstra Rumah Sakit). Pelatihan dimulai pada bulan Mei sampai dengan September 2019 (1 sesi webinar per 2 minggu) |
|||
Website ini akan update setiap Selasa pagi. Nantikan Informasi terbaru setiap minggunya. | |||
+ Arsip Pengantar Minggu Lalu |
|||
|
Pemasaran Rumah Sakit Berbasis Internet |
|
Dampak Akreditasi Rumah Sakit |
Rencana Strategis Sebagai Alat Untuk Merencanakan Masa Depan dan Menyiapkan Kemampuan Survival RS
Menurut UU No 44 Tahun 2009 tentang rumah sakit, ada dua jenis RS berdasarkan pengelolaannya, yaitu RS publik (bersifat nirlaba, bisa milik pemerintah maupun milik yayasan swasta) dan RS privat (RS yang bertujuan mencari keuntungan atau profit, milik swasta). RS publik tidak mengutamakan mencari keunggulan karena misi utamanya adalah misi sosial, yaitu untuk memberikan akses bagi kelompok masyarakat tidak mampu agar bisa memperoleh pelayanan kesehatan yang laik dan bermutu. RS publik akan mengutamakan memberi pelayanan dibandingkan dengan memperhitungkan kemampuan pasien membayar, meskipun itu berisiko terhadap cash flow RS. Secara teoritis, RS publik dapat mengandalkan bantuan dari pihak lain, berupa donasi atau sumbangan, atau subsidi dari pemerintah. Namun di Indonesia, donasi untuk RS publik bukan sesuatu yang populer dan subsidi dari pemerintah juga semakin berkurang. Akibatnya, banyak RS publik yang kemudian mengembangkan berbagai cara agar bisa survive sambil terus menjalankan misi sosialnya, misalnya membuka lebih banyak layanan untuk kelompok masyarakat yang mampu membayar.
Direktur RSUD KRMT Wongsonegoro Semarang Targetkan Gedung Rawat Jalan Bisa Digunakan Akhir Tahun ini
SEMARANG – Direktur RSUD K.R.M.T. Wongsonegoro Semarang, Susi Herawati menargetkan, gedung rawat jalan yang saat ini tengah dibangun dapat mulai digunakan akhir tahun 2019.
Saat ini pembangunan gedung tersebut mencapai 40 persen dari target 20 persen. Sehingga, terdapat deviasi proses pembangunan gedung rawat jalan RSUD Wongsonegoro.
Masa kontrak pembangunan tersebut hingga 16 Desember 2019. Pihak kontraktor menargetkan pembangunan akan rampung September dengab harapan akhir tahun 2019 masyarakat sudah dapat dilayani di gedung baru itu.
Jalani Proses Akreditasi, RSUD Lembang Siap Naik Jadi Tipe C
BANDUNG BARAT – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lembang sedang menjalani proses akreditasi untuk meningkatkan tipe dari D menjadi C.
Proses akreditasi dilakukan oleh tim surveior Komisi Akreditasi Rumah Sakit. Survei akreditasi berlangsung selama tiga hari dari Rabu (22/5/2019) hingga Jumat (24/5/2019).
Bupati Bandung Barat, Aa Umbara Sutisna yang memantau proses akreditasi mengaku optimistis jika RSUD Lembang bisa naik kelas dari tipe D ke C.
Sebab dari pengamatan Bupati serta melihat sarana dan prasarana yang ada, termasuk ketersediaan tenaga medis maka rumah sakit ini sudah sangat refresentatif.
RSUD M Zein Gelar Orientasi Karyawan BLUD
PESSEL – RSUD. Dr. M. Zein Painan selenggarakan orientasi karyawan rumah sakit hasil penerimaan seleksi karyawan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) tahun 2019 bertempat di Aula Pertemuan Lantai II, Senin (20/05).
Direktur RSUD. Dr. M. Zein Painan dr. H. Sutarman, MM dalam sambutannya mengatakan kepada karyawan baru agar mengikuti kegiatan orientasi ini secara serius dan sungguh-sungguh, karena kegiatan ini akan sangat berguna dan sebagai bekal pengetahuan nantinya saat masing-masing akan ditempatkan sesuai bidang pekerjaanya.