Rumah Sakit sudah masuk di era tidak bisa menunggu pasien datang sendiri, namun harus melakukan strategi “jemput bola”. Hal ini terjadi karena persaingan semakin ketat, banyak rumah sakit yang menyediakan layanan tidak hanya fokus pada pelayanan, namun mulai memberikan value added, baik pelayanan maupun fasilitas lainnya. Situasi pelayanan klinis saat ini juga semakin berkembang. Dulu pasien dilayani hanya dengan satu dokter dari satu disiplin ilmu, didukung dengan tenaga kesehatan lain, seperti perawat, analis, apoteker, gizi, dan sebagainya. Namun saat ini, integrasi tidak hanya dilakukan antar tenaga medis dan tenaga kesehatan, namun juga integrasi antar dokter spesialis yang berbeda (multidisiplin), sehingga pelayanan yang diberikan kepada pasien lebih komprehensif. Ketika dulu hanya satu dokter yang menangani pasien, keputusan terbesar ditawarkan oleh dokter terkait. Namun, jika dilakukan integrasi multidisiplin, maka pengambilan keputusan dilakukan dengan shared decision making. Dengan menggunakan pendekatan ini, harapannya kebutuhan pasien akan pelayanan kesehatannya lebih terpenuhi, terutama jika pasien termasuk tergolong dalam pasien komorbid.
Strategi untuk Mengurangi Lama Rawat Inap di Rumah Sakit
Lama rawat inap di rumah sakit (hospital length of stay /HLOS) merupakan indikator kesehatan yang kritis yang mempengaruhi hasil perawatan pasien, penggunaan sumber daya, dan biaya kesehatan. Meskipun mengurangi HLOS dapat meningkatkan efisiensi rumah sakit dan aliran pasien, hal ini juga menimbulkan risiko seperti pemulangan dini, peningkatan tingkat rawat inap ulang, dan potensi pelanggaran keamanan pasien.
RSUD TBSI Rasau Jaya Terus Tingkatkan Pelayanan Berkat Dukungan Pemkab
KALBARNEWS. CO.ID (KUBU RAYA) – Bupati Kubu Raya, Sujiwo, memberikan motivasi dan arahan langsung kepada seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) dan tenaga non-ASN di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tuan Besar Syarif Idrus (TBSI) Rasau Jaya dalam kegiatan apel bersama yang digelar di halaman rumah sakit, Jumat (15/Agustus/2025).
Dalam sambutannya, Sujiwo menegaskan bahwa tenaga kesehatan memiliki peran yang berbeda dibandingkan pegawai di dinas lain. Menurutnya, rumah sakit dan puskesmas adalah garda terdepan yang berhadapan langsung dengan masyarakat yang sedang diuji oleh Tuhan melalui sakit yang diderita, baik oleh diri sendiri maupun anggota keluarganya.
RSUD SSMA Edukasi Keluarga Pasien Stroke Soal Pentingnya Alih Baring
PONTIANAKNEWS.COM (PONTIANAK) – RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie (SSMA) Kota Pontianak mengingatkan pentingnya alih baring bagi pasien stroke yang menjalani perawatan di tempat tidur dalam waktu lama. Langkah ini dinilai efektif mencegah luka tekan (dekubitus) dan berbagai komplikasi lain.
Perawat RSUD SSMA, Ns. Dian Ukhtiani, S.Kep, menjelaskan, pasien stroke umumnya mengalami kelumpuhan atau kelemahan pada sebagian tubuh, sehingga sulit bergerak mandiri. Kondisi ini membuat pasien sering berada dalam posisi berbaring selama berjam-jam.
Sempat Turun Kelas, Kini RSUD Hendrikus Fernandez Kembali Ke Status C
LARANTUKA, VICTORYNEWS – Publik Kabupaten Flores Timur, NTT belum lama ini dibuat kaget dengan turunnya status RSUD Hendrikus Fernandez dari D ke C pada tanggal 13 Juni 2025 lalu.
Penurunan status tersebut tertuang dalam surat Kementerian Kesehatan RI Nomor YR.02.01/DJ/2470/2025 tertanggal 13 Juni 2025 lalu.
Dalam surat yang ditujukan kepada BPJS itu, disebutkan ada 545 rumah sakit di Indonesia yang direview dan hasilnya dari 545 itu, 371 rumah sakit dinyatakan sesuai standar dan 174 rumah sakit lainnya tidak sesuai standar salah satunya RSUD Hendrikus Fernandez.
RSUD Sumenep Buktikan Komitmen: Bersih, Nyaman, dan Pelayanan Berkualitas
SUMENEP, pekaaksara.com – RSUD dr. Moh. Anwar, Sumenep terus menunjukkan komitmennya dalam memberikan pelayanan kesehatan terbaik bagi masyarakat. Tak hanya unggul dalam hal pelayanan medis, kebersihan dan kenyamanan lingkungan rumah sakit juga menjadi sorotan positif dari para pengunjung.
Hal ini disampaikan langsung oleh Zaini, salah satu keluarga pasien asal Kecamatan Pasongsongan, yang sedang mendampingi anggota keluarganya menjalani perawatan di RSUD Sumenep.
Reportase Webinar Good Governance di RS dan Prinsip Pencegahan Korupsi
Reportase
Webinar Good Governance di RS dan Prinsip Pencegahan Korupsi
Jumat, 15 Agustus 2025
Webinar dibuka dengan paparan oleh Prof. dr. Laksono Trisnantoro, M.Sc., Ph.D bahwa saat ini terdapat Isu bahwa pemimpin RS daerah ditangkap KPK, sehingga prinsip good governance harus diterapkan untuk menghadapi situasi tersebut. Langkah tersebut dilakukan dengan mengelola peran dan tata hubungan antar stakeholder di sektor kesehatan. RS Pemerintah saat ini sudah berkembang dan bergerak dengan pola korporatisasi dengan prinsip governance, dimana prinsip ini harus benar-benar dipakai.
RSUD H OK Arya Zulkarnain Bakal Jadi RS Unggulan dan Direlokasi ke Lima Puluh
RSUD H OK Arya Zulkarnain yang saat ini berlokasi di Desa Kuala Gunung, Kecamatan Datuk Lima Puluh, akan direlokasi ke pusat ibu kota Kabupaten Batu Bara di Lima Puluh.
Rumah sakit ini juga akan dikembangkan menjadi RSUD unggulan dengan layanan kesehatan spesialis yang lebih lengkap.
Rencana tersebut diungkap saat Bupati Batu Bara, Baharuddin Siagian melakukan kunjungan ke Kementerian Kesehatan di Jakarta, Senin (11/8/2025).
RSUD Buleleng Hadirkan Layanan Pemeriksaan DNA Forensik
KBRN, Singaraja: Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Buleleng kini menghadirkan layanan pemeriksaan DNA (Deoxyribonucleic Acid) sebagai bagian dari penguatan layanan mediko-legal untuk mendukung proses penegakan hukum di wilayah Buleleng dan sekitarnya. Layanan ini resmi diakses sejak awal tahun setelah melalui tahap penjajakan pada tahun sebelumnya.
Direktur Utama RSUD Kabupaten Buleleng, dr. Arya Nugraha, menjelaskan langkah ini diambil untuk menjawab kebutuhan masyarakat yang semakin kompleks, khususnya di bidang hukum dan identifikasi personal. Pemeriksaan DNA dinilai krusial dalam berbagai kasus, seperti identifikasi pelaku kejahatan, pengungkapan pelecehan seksual, penentuan garis keturunan, hingga identifikasi jenazah tanpa identitas.
Tambah Dokter Spesialis dan Sarana, RSUD MIS Krangkeng Terus Tingkatkan Layanan
DISKOMINFO INDRAMAYU – Udara di Krangkeng terasa hangat. Di lorong RSUD Mursyid Ibnu Syaefudin (MIS), beberapa pasien duduk rapi menunggu giliran, sementara perawat mondar-mandir membawa berkas dan peralatan medis. Di tengah kesibukan itu, Wakil Bupati Indramayu Syaefudin hadir, menyapa pasien dan tenaga kesehatan dengan senyum ramah.
Kunjungan ini bukan sekadar seremoni. Wabup ingin memastikan bahwa rumah sakit yang menjadi harapan masyarakat Indramayu dan wilayah perbatasan Cirebon ini benar-benar siap memberikan pelayanan terbaik.