manajemenrumahsakit.net :: SIDOARJO
Rumah Sakit di Balikpapan Layani Akta Kelahiran Online
manajemenrumahsakit.net :: Balikpapan
Masyarakat Nilai Pelayanan BPJS RS Bhayangkara Baik
manajemenrumahsakit.net :: Pontianak ( Antara Kalbar ) – Seorang pengunjung Rumah Sakit Bhayangkara Kepolisian Daerah Kalimantan Barat, Serly (29) mengatakan pelayanan yang diberikan rumah Sakit Bhayangkara terhadap pasien pengguna fasilitasi pelayanan Badan Pelayanan Jaminan Sosial (BPJS) sangat baik.
“Pelayanan sudah memenuhi keinginan masyarakat pada umumnya,” kata Serly, saat ditemui di Rumah Sakit Bhayangkara atau Rumah Sakit Anton Soejarwo di Jalan KS Tubun, Kecamatan Pontianak Selatan, Kamis.
Dia mengatakan kelengkapan dan peralatan di rumah sakit tersebut sudah cukup baik dan lengkap, meski ruangannya masih tampak sempit. Dia menyarankan agar pengelola rumah sakit bekerja sama dengan Pemerintah Kota Pontianak, supaya rumah sakit itu direnovasi atau pun dibangun baru agar masyarakat lainnya cepat mengakses rumah sakit tersebut menjadi lebih baik.
“Karena pelayanan di rumah sakit Bhayangkara sangat cepat dibandingkan rumah sakit pada umumnya. Sebab rumah sakit lainya selalu mempersulit persyaratan yang akan diajukan oleh pasien yang menggunakan kartu BPJS,” katanya lagi.
Di rumah sakit Bhayangkara ini mudah mengakses kartu pelayanan BPJS, kalau sudah memenuhi syarat tentang kartu BPJS ini akan lebih cepat. “Jadi kami dipermudah,” katanya.
Menurut Serly, perlengkapan dan persyaratan yang diminta hanya berupa Kartu BPJS, KTP, KK dan surat permohonan. Sehingga masyarakat cepat mendapatkan pelayanan yang cukup baik untuk pelayanan di bidang kesehatan.
Sementara itu, Bagian Administrasi Rumah Sakit Anton Soejarwo, IPTU Sutinah mengatakan rumah sakit tersebut terdiri dari dua kelas yang diutamakan untuk para anggota Polri maupun masyarakat umum.
Selain itu, juga ada dua kelas bagian untuk ruangan pelayanan BPJS yang terdiri dari kelas Anggrek dan Mawar. Perbedaan Anggrek dan Mawar ini yaitu Anggrek dikhususkan untuk pelayanan umum dan Mawar khusus anggota Polri yang tingkat bintara.
Kalau tingkat perwira pertama, perwira menengah dan perwira tinggi kelas khusus, ada kelas VIP dan VVIP, yang paling diutamakan yang di rumah sakit tersebut.
“Tetapi rumah sakit Bhayangkara itu juga melayani untuk bagian umum untuk penggunaan kartu BPJS,” kata Sutinah.
*Siswa magang Polda Kalbar
Sumber: antarakalbar.com
Mitra Keluarga Bangun Rumah Sakit di Kalideres, Siapkan Rp 300 Miliar
manajemenrumahsakit.net :: Jakarta -PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk tengah merampungkan pembangunan rumah sakit di Kalideres, Jakarta Barat yang rencananya bisa beroperasi pada Juni 2015.
Perseroan telah menyiapkan dana sedikitnya Rp 200 miliar hingga Rp 300 miliar untuk menyelesaikan rumah sakit ke-12 tersebut. Saat ini, jumlah Rumah Sakit Mitra Keluarga mencapai 11 rumah sakit yang tersebar di Jabodetabek, Surabaya, dan Tegal.
“Kita punya 11 rumah sakit, sampai 2019 rencananya bisa nambah sampai 18 rumah sakit, jadi harus bangun 7 lagi, semua di Jabodetabek. Untuk yang tahun ini di Kalideres, Juni mulai beroperasi, investasinya termasuk tanah Rp 200-300 miliar,” kata Direktur Utama Perseroan Rustiyan Oen usai acara Due Diligence Meeting and Public Expose, di Hotel Fairmont, Jakarta, Kamis (26/2/2015).
Dia menjelaskan, rumah sakit Mitra Keluarga di Kalideres dibangun di atas lahan seluas 1,3 hektar dengan jumlah tempat tidur mencapai 200 unit. Setelah ini, tahun depan, Mitra Keluarga juga akan mulai membangun 2 rumah sakit baru di wilayah Jabodetabek.
“Total kan bisa 18 rumah sakit sampai 2019. Saat ini baru 11. Akan bangun 7, tahun ini 1 di Kalideres, tahun depan 2 di Jabodetabek tapi lokasi pasti belum ditentukan. Rumah sakit bangun sendiri semua,” terangnya.
Rustiyan mengatakan, Mitra Keluarga menawarkan layanan kesehatan yang komprehensif dan terpadu melalui jaringan 11 rumah sakit, di antaranya 7 di Jakarta dan sekitarnya, 3 di Surabaya, dan 1 di Tegal dengan total kapasitas sekitar 2.000 tempat tidur.
Di dalam jaringan tersebut, Mitra Keluarga menawarkan 32 layanan spesialis termasuk di antaranya penyakit dalam, kebidanan dan kandungan, pediatrik, bedah umum, kardiovaskular, ortopedi, urologi, dan bedah syaraf yang didukung oleh sekitar 1.000 dokter umum dan spesialis, lebih dari 2.600 perawat dan 1.060 staf medis untuk melayani hingga 2 juta volume pasien per tahun.
“Dana buat bangun rumah sakit semuanya dari IPO,” kata dia.(drk/ang)
Sumber: detik.com
Rumah Sakit Diminta Pulihkan Kepercayaan Masyarakat
manajemenrumahsakit.net :: Medan, 25/2 (Antara)
RSUD Takalar Gelar Pokja Akreditasi
manajemenrumahsakit.net :: TAKALAR,BKM — Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pajonga Daeng Ngalle
Puluhan Rumah Sakit Umum di Melbourne Kesulitan Dana
manajemenrumahsakit.net :: Sebanyak 32 rumah sakit umum di Melbourne dan kota lainnya di negara bagian Victroria mengalami kesulitan dana, tiga di antaranya merupakan rumah sakit besar yang sama sekali tidak memilki cadangan dana untuk keperluan mendadak.
Dalam laporan audit yang disampaikan ke Parlemen Victoria terungkap, hanya 12 rumah sakit umum yang memiliki cadangan dana yang bisa membiayai operasional mereka selama maksimal satu minggu ke depan.
Sementara Rumah Sakit Umum The Alfred, Royal Melbourne dan Mercy dilaporkan sama sekali tidak punya uang kontan yang bisa langsung dipergunakan untuk berbagai keperluan.
Audit yang dilakukan terhadap 87 rumah sakit umum dan 23 lembaga terkait yang selama ini menerima alokasi anggaran belanja negara bagian Victoria sebesar 12,6 miliar dolar (sekitar Rp 120 triliun) pertahun.
Ketua Australian Medical Association (AMA) Tony Bartone mengatakan, pemerintah perlu meningkatkan alokasi anggaran untuk rumah sakit umum.
“Kemampuan cash flow selama seminggu sama sekali tidak cukup,” katanya.
“Namun pihak managemen rumah sakit perlu mengelola dana mereka lebih baik lagi,” tambahnya.
Dalam laporan terpisah, audit ini juga mengungkap bagaimana peralatan medis yang sangat mahal seperti computed tomography (CT) dan magnetic resonance (MR) scanners dikelola di rumah sakit umum.
Peralatan CT dan MR menurut laporan ini tidak dikelola secara efisien dan efektif di kebanyakan rumah sakit umum di Victoria.
“Sangat memprihatinkan bahwa di satu rumah sakit pasien harus menunggu 98 hari untuk mendapatkan layanan foto MR, sementara di rumah sakit lainnya hanya 2 hari,” demikian laporan itu.
Sumber: radioaustralia.net.au
Penyelesaian Proyek Rumah Sakit Dihentikan
manajemenrumahsakit.net :: Tanjung, (Antaranews Kalsel) – Bupati Tabalong, Kalimantan Selatan, Anang Syakhfiani menghentikan penyelesaian pembangunan rumah sakit di Tanjung Baru, Kecamatan Murung Pudak, karena belum memiliki dokumen Analisi Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL).
Hal tersebut disampaikan ketua komisi I DPRD Tabalong Kusmadi Uwis di Tanjung, Selasa, menyusul adanya desakan sejumlah kalangan agar penyelesaian pembangunan RSUD H Badaruddin Tanjung yang baru bisa dituntaskan.
“Bupati ingin mengevaluasi dulu penyelesaian pembangunan rumah sakit yang baru karena realisasi fisik belum 100
persen sementara dana yang terserap mencapai ratusan miliar selain itu dokumen AMDAL juga belum dibuat,” jelas Kusmadi.
Kusmadi menambahkan tahun ini Dinas Pekerjaan Umum Tabalong tengah mempersiapkan penyusunan dokumen AMDAL dengan
alokasi anggaran sekitar Rp750 juta.
Sementara itu Plt Direktur RSUD H Badaruddin Tanjung, Syaiful Bakhri saat memberikan pemaparan terkait progres
pembangunan rumah sakit baru di hadadapan anggota Komisi IV DPRD Kalsel menyebutkan proyek pembangunan fasilitas kesehatan
ini dimulai tahun anggaran 2011.
“Proyek pembangunan rumah sakit baru sejak 2011 dan sebagai pelaksana kegiatan PT Waskita Karya dengan alokasi dana
Rp271,6 miliar namun hingga saat ini belum tuntas karena fasilitas IGD dan kebidanan juga belum dibangun,” jelas Syaiful.
Pada tahun selanjutnya APBD Kabupaten kembali mengalokasikan Rp29 miliar untuk pembangunan IGD dan ICU juga oleh PT
Waskita, tahun anggaran 2014 dana untuk penyelesaian rumah sakit ini ditambah Rp9 miliar.
Sedangkan tahun ini rencanan dialokasikan dana Rp135 miliar untuk penyelesaian RSUD H Badaruddin Tanjung dengan
harapan relokasi rumah sakit bisa segera dilakukan mengingat bangunan yang lama sudah tidak memenuhi tingginya permintaan
rawat inap dari masyarakat.
Anggota komisi IV DPRD Kalsel, Idis Nurdin Halidi saat kunker ke Tabalong berharap Pemerintah Daerah segera
menuntaskan pembangunan rumah sakit yang baru guna meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
“Saya bisa memahami alasan bupati menunda penyelesaian proyak pembangunan rumah sakit karena untuk mengevaluasi
penggunaan anggaran dan kegiatan yang dilakukan sejak 2011,” ungkap Idis.***4***
Sumber: antaranews.com