Persaingan merebut pasar era digital semakin ketat dan kompetitif, ceruk pasar yang ada semakin sempit karena munculnya banyak pemain baru di dalam industri kesehatan yang terus berkembang. Data nasional pertumbuhan RS publik selama 6 tahun terakhir tidak sepesat pertumbuhan RS privat. Rata – rata pertumbuhan RS publik sebesar 0.4%, karena adanya penurunan jumlah RS Swasta non profit, sedangkan RS privat sebesar 15.3%. Jumlah RS swasta dibandingkan RS pemerintah lebih banyak, dengan rata – rata pertumbuhan sebesar 7%. Sedangkan pertumbuhan RS pemerintah hanya sebesar 3% (Laksono Trisnantoro, Elizabeth Listyani, sumber : http://sirs.yankes.kemkes.go.id/rsonline/report/ April 2018).
Dampak Akreditasi Rumah Sakit
Akreditasi rumah sakit menjadi penting mengingat jumlah rumah sakit yang semakin bertambah di Indonesia dimana jumlah rumah sakit pada 2012 adalah 2.083 dan mencapai 2.820 (2018) rumah sakit dengan peningkatan rata – rata sebesar 5.2%. Jumlah rumah sakit yang banyak ini pun akan menimbulkan kompetisi rumah sakit untuk dapat memberikan pelayanan terbaik ke masyarakat. Program peningkatan mutu yang diharuskan terdiri dari program internal dan eksternal, seperti akreditasi, sertifikasi ISO dan lain – lain. Akreditasi disini berfungsi untuk memberikan standar pelayanan yang harus dicapai rumah sakit. Berdasarkan Permenkes No 12 Tahun 2012, akreditasi merupakan sebuah pengakuan yang diberikan kepada rumah sakit karena telah berupaya meningkatkan mutu pelayanan secara berkesinambungan. Hal ini diatur pula dalam Undang – Undang No 44 Tahun 2009 tentang rumah sakit pasal 40 ayat 1, dimana akreditasi merupakan salah satu kewajiban rumah sakit untuk dilakukan setiap minimal satu kali dalam tiga tahun. Program akreditasi rumah sakit di Indonesia telah dimulai sejak 1996 yang merupakan pelaksanaan dari Sistem Kesehatan Nasional (SKN). Program ini pun menjadi salah satu topik hangat yang kini sedang diperbincangkan terkait putusnya beberapa kerjasama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dengan beberapa rumah sakit di Indonesia yang belum melaksanakan proses akreditasi.
Implementasi Rekam Medis Elektronik di Rumah Sakit
Teknologi yang semakin berkembang kini menjadi salah satu peralatan yang tak lepas dalam dunia kesehatan. Rumah sakit menggunakan teknologi bukan hanya untuk memperkuat hubungan antar rumah sakit, antar tenaga kesehatan, melainkan juga hubungan tenaga kesehatan dan pasien. Salah satu aplikasi pemanfaatan teknologi di rumah sakit yaitu penggunaan rekam medis elektronik. Rekam medis elektronik sendiri merupakan kumpulan informasi kesehatan individu pasien dalam bentuk elektronik. Sebelumnya, pencatatan terkait rekam medis pasien adalah dalam bentuk kertas. Hal ini memiliki beberapa keterbatasan, salah satunya dalam mengakses rekam medis itu sendiri yang memakan waktu cukup banyak. Pemanfaatan rekam medis elektronik yang efektif dapat meningkatkan kemampuan membagian rekam medis antar rumah sakit serta antar tenaga kesehatan.
Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha dibidang Rumah Sakit
Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha yang selanjutnya disebut KPBU, adalah kerja sama antara pemerintah dengan badan usaha dalam menyediakan infrastruktur untuk kepentingan umum dengan mengacu kepada spesifikasi yang telah ditetapkan sebelumnya oleh menteri/ kepala lembaga/ kepala daerah/ badan usaha milik negara/ badan usaha milik daerah yang sebagian atau seluruhnya menggunakan sumber daya Badan Usaha dengan memperhatikan pembagian risiko diantara para pihak. Penyelenggaraan KPBU erat juga dengan pembiayaan untuk pembangunan rumah sakit, dimana saat ini beberapa rumah sakit daerah dalam tahap akan dibangun dengan skema tersebut. Berikut penjelasan lebih mendalam mengenai KPBU dari Yos Hendra, SE., MM., Akt., CA., M.Ec.Dev., MAPPI (Cert) Konsultan Keuangan Rumah Sakit, Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK) Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FK – KMK) UGM.
Mengimplementasikan Lean di Rumah Sakit
Mengapa Harus Lean?
Dalam beberapa dekade terakhir, berbagai rumah sakit (RS) di seluruh dunia telah mencoba mengadopsi sistem manajemen Lean (Lean Management). Tujuannya untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional mereka. Di Indonesia, implementasi Lean Management semakin meningkat seiring dengan implementasi sistem Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sejak 1 Januari 2014.
Rencana Strategis : Mengapa Penting dan Bagaimana Melakukannya
Organisasi kesehatan pada masa kini memiliki lingkungan yang sangat kompetitif, dimana beberapa masalah yang sedang dihadapi adalah kesadaran konsumen yang semakin meningkat dan menuntut, serta perkembangan teknologi yang progresif hingga membutuhkan perubahan dari internal organisasi. Oleh karena itu, penting untuk rencana strategis berfokus pada memaksimalkan nilai untuk pasien dimana organisasi dapat mengeluarkan hasil yang terbaik dengan biaya yang terendah serta mengubah organisasi yang berfokus pada tenaga kesehatan kepada proses pelayanan yang digerakkan oleh organisasi. Tantangan utama untuk melakukan hal tersebut adalah organisasi kesehatan yang cenderung konservatif dan sulit untuk melakukan perubahan. Penyusunan rencana strategis kemudian menjadi perlu dilakukan, salah satu keuntungannya dengan mengumpulkan setiap orang dalam satu ruangan yang sama dapat menumbuhkan suatu kebersamaan dan dapat menciptakan lingkungan untuk fokus menentukan arah dari pelayanan, di luar tugas utama perawatan pasien dan tugas lainnya, serta dapat mempromosikan proses pertukaran ide yang terbuka dan kreatif.
Tren Wisata Medis, Fakta dan Peluang di Indonesia ?
Tren Wisata Medis, Fakta dan Peluang di Indonesia ?
Dengan proyeksi pertumbuhan sebesar 3 trilyun dolar pada tahun 2025,
wisata medis menjadi tren global yang menjanjikan.
Beberapa tahun lalu, wisata medis hanyalah kontributor kecil terhadap pariwisata global dan pendapatan negara. Saat ini telah menjadi industri multi bilyun dolar yang diproyeksikan akan terus meningkat eksponensial beberapa dekade mendatang. Menurut laporan VISA dan Oxford Economics serta Medical Tourism Index™ (MTI) pada tahun 2016, industri wisata medis yang sebelumnya diremehkan, saat ini telah menunjukkan peningkatan yang sangat tinggi terhadap pasar wisata global.
Industri wisata medis saat ini bernilai $ 439 bilyun, dimana 11 juta wisatawan medis bepergian secara rutin untuk pemeriksaan kesehatan dengan alasan layanan medis tersebut tidak tersedia dengan layak di negara asal mereka. Hal tersebut menunjukkan hampir 4% dari populasi dunia, bepergian ke luar negeri untuk mendapatkan pengobatan. Dengan demikian, destinasi negara dengan program wisata medis diperkirakan meningkat 25 % – 50% untuk 10 tahun mendatang.
Kunci Mengelola Rumah Sakit
Mengelola SDM:
Kunci Mengelola Rumah Sakit
Sumber: Google
Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan bagian penting dalam mengelola suatu rumah sakit. Rumah sakit yang berfungsi untuk melayani kesehatan masyarakat masih memiliki beberapa kekurangan yang menimbulkan keluhan diantaranya seperti waktu tunggu pasien yang lama, persepsi pelayanan yang dirasakan antara pasien kelas 3, VIP dan berbagai keluhan lainnya. SDM tidak hanya dilihat dari keahlian dan pengetahuan namun juga melalui karakteristik karyawan tersebut.
Digital Health : Menerapkan Perkembangan Teknologi Dalam Pelayanan Kesehatan
Digital Health : Menerapkan Perkembangan Teknologi Dalam Pelayanan Kesehatan
Digital Health merupakan salah satu fenomena yang semakin berkembang di dunia kesehatan. Digital health ini didefinisikan sebagai sebuah transformasi budaya mengenai bagaimana teknologi menyediakan data digital dan objektif yang dapat diakses baik oleh tenaga kesehatan maupun pasien, menuju hubungan dokter – pasien yang setara dengan pengambilan keputusan bersama dan demokratisasi perawatan. Berbagai revolusi hardware dan software seperti alat – alat kesehatan baru hingga akses internet yang memudahkan siapapun untuk memperoleh informasi.
Mengemas Program Preventif dan Promotif Rumah Sakit Di Era Disrupsi
World Health Day diperingati pada 7 April tiap tahunnya. 2 tahun terakhir, WHO mengambil tema Universal Health Coverage (UHC). Menurut data WHO, banyak negara berkembang yang sudah mulai menerapkan UHC. Ini menunjukkan bahwa berbagai negara di dunia sudah menyadari pentingnya jaminan kesehatan bagi rakyatnya, karena bisa mempengaruhi tingkat kesejahteraan masyarakat. Ada lebih dari 100 juta penduduk yang menjadi jatuh miskin karena harus menanggung biaya pelayanan kesehatan. Jika pemerintah menanggung biaya pelayanan kesehatan dasar, setidaknya jumlah masyarakat yang jatuh miskin karena sakit bisa dikurangi.