KPBU dalam penyediaan infrastruktur diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 38 Tahun 2015 tentang Kerjasama Pemerintah Dengan Badan Usaha Dalam Penyediaan Infrastruktur (“Perpres 38/2015”) dan Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Nomor 4 Tahun 2015 tentang Tata Cara Pelaksanaan Kerjasama Pemerintah Dengan Badan Usaha Dalam Penyediaan Infrastruktur (“Permen PPN 4/2015”). Penyediaan infrastruktur didefinisikan sebagai kegiatan yang meliputi pekerjaan konstruksi untuk membangun atau meningkatkan kemampuan infrastruktur dan/atau kegiatan pengelolaan infrastruktur dan/atau pemeliharaan infrastruktur dalam rangka meningkatkan kemanfaatan infrastruktur (“Penyediaan Infrastruktur”). Salah satu jenis infrastruktur yang dapat dikerjasamakan berdasarkan Perpres 38/2015 dan Permen PPN 4/2015 adalah infrastruktur ekonomi dan infrastruktur sosial, salah satunya adalah infrastruktur kesehatan. Pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 40 Tahun 2018, lebih dijelaskan lagi pada Pasal 3, yaitu infrastruktur kesehatan yang dapat dikerjasamakan dalam skema KPBU dalam Penyediaan Infrastruktur Kesehatan meliputi:
Analisa SWOT Dalam Pengembangan Rencana Strategis RS
Rencana strategis (Renstra) sebagaimana yang diatur dalam UU No 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencanan Pembangunan Daerah merupakah salah satu dokumen perencanaan yang harus disusun oleh setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah. Renstra Rumah Sakit adalah dokumen perencanaan untuk periode waktu tertentu dan merupakan upaya terencana untuk pemberdayaan dan peningkatan kapasitas serta potensi yang dimiliki rumah sakit dalam rangka meningkatkan cakupan dan mutu pelayanan. Upaya untuk meningkatkan cakupan dan mutu pelayanan ini untuk selanjutnya akan dilakukan melalui serangkaian pelaksanaan program dan kegiatan yang mengarah kepada kepuasan pelanggan.
Akuntansi Biaya Rumah Sakit
Rumah sakit dalam menjalankan kegiatan operasional dan investasi tidak terlepas dari biaya. Berbagai macam pelayanan di rumah sakit menimbulkan biaya. Akuntansi biaya adalah proses pencatatan, penggolongan, peringkasan dan penyajian biaya pembuatan dan penjualan produk. Akuntansi biaya adalah menghasilkan berbagai informasi biaya yang bertujuan untuk:
Pentingkah Pengukuran Performa Kerja Staf Rumah Sakit?
Performa atau kualitas dari rumah sakit dipengaruhi oleh banyak hal, salah satunya adalah performa kerja dari tenaga medis dan staf yang ada. Hal ini menyebabkan pengukuran performa kerja staf dan tenaga medis penting untuk mencapai level performa rumah sakit yang lebih baik. Manajer dalam hal ini dapat mengukur performa pekerja di rumah sakit dengan mengembangkan sebuah sistem yang mengukur kuantitas dan kualitas pekerjaan seseorang sesuai dengan jabatan dan deskripsi pekerjaan jabatan tersebut.
Acuan dalam Pelaksanaan Rekam Medis Elektronik
Pada era digital seperti saat ini, penggunaan teknologi dalam sistem rumah sakit tidak dapat dihindarkan lagi. Pengelolaan rekam medis yang lebih modern, maju, mudah, efisien dan efektif semenjak sistem informasi kesehatan telah didukung oleh teknologi maju yang ada. Sedikit demi sedikit rumah sakit di Indonesia beralih menggunakan Rekam Medis Elektronik dan meninggalkan rekam medik yang berbentuk kertas. Selain lebih efisien dan efektif, tentunya kelemahan yang ada di rekam medis kertas terdahulu seperti tulisan yang sulit terbaca dan lain – lain dapat dihindari sehingga mutu pelayanan menjadi lebih baik.
10 Teknologi Terdepan di Dunia Kesehatan 2019
Tahun 2019 akan segera berakhir dalam beberapa minggu. Berada pada era digital saat ini tentunya membuat peranan teknologi menjadi besar untuk digunakan dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Dunia kesehatan menjadi salah satu tempat dimana teknologi – teknologi baru dikembangkan dan banyak diterapkan, terutama untuk kepentingan diagnosa penyakit dan juga penanganan atau penyembuhan penyakit. Berikut adalah 10 teknologi yang dikembangkan hingga 2019 dan mendapat perhatian terbanyak dari dunia.
Penerapan Akuntansi untuk Rumah Sakit Swasta Perorangan
Akuntansi merupakan bahasa bisnis yang bisa menggambarkan suatu kondisi dan kinerja organsasi dilihat dalam kacamata nilai moneter. Untuk itulah akuntansi diperlukan dalam setiap organisasi baik besar maupun kecil sekalipun. Dalam dunia kesehatan, akuntansi rumah sakit dikenal relatif rumit diimplementasikan, hal ini dikarenakan organisasi rumah sakit secara fisik relatif besar, melibatkan banyak orang dan memiliki berbagai unit dengan bermacam – macam kegiatannya. Sehingga untuk menyusun laporan keuangan seorang akuntan harus dapat mengumpulkan berbagai macam data yang ada di berbagai unit dengan berbagai macam orang di dalamnya.
Pembangunan Kesehatan Dalam Draft Rancangan RPJMN 2020 – 2024
Pada 20 Oktober 2019 lalu, Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia terpilih untuk periode 2019 – 2024 resmi dilantik. Ir. H. Joko Widodo kembali terpilih menjadi presiden untuk periode kedua bersama dengan Prof. Dr. (H.C.) K.H. Ma’ruf Amin sebagai wakil presiden. Beberapa hari kemudian, tepatnya 22 Oktober 2019 kabinet yang baru yaitu Kabinet Indonesia Maju dibentuk oleh presiden untuk membantu menyeleseaikan permasalahan yang ada dari berbagai aspek yang ada di negeri ini dan juga mengembangkannya. Kementerian Kesehatan untuk periode kali ini mendapatkan wajah baru sebagai pimpinannya yaitu Dr. dr. Terawan Agus Putranto, Sp.Rad (K), yang resmi dilantik menjadi Menteri Kesehatan Kabinet Indonesia Maju untuk periode 2019 – 2024.
Penganggaran Rumah Sakit
Rumah sakit merupakan pelayanan kesehatan, namun sangat erat hubungannya dengan keuangan. Dalam menjalankan operasional rumah sakit yang baik tentu saja diperlukan dukungan keuangan yang memadai. Rumah sakit termasuk salah satu organisasi dengan cukup banyak permasalahan keuangan yang timbul apabila tidak dikelola dengan baik. Dalam pengelolaan keuangan yang baik dibutuhkan sebuah sistem keuangan dan penganggaran sehingga keberlangsungan operasional rumah sakit tidak terhambat.
7P Dalam Manajemen SDM Rumah Sakit
Rumah Sakit sebagai sebuah organisasi yang bergerak dalam bidang jasa memiliki hubungan yang sangat erat dengan pengelolaan sumber daya, baik dalam bentuk sarana dan prasarana maupun manusianya. Dalam hal sumber daya manusia, rumah sakit merupakan organisasi padat SDM karena banyaknya macam profesi dan jumlah tenaga kerja yang bergerak di dalamnya. Sumber daya yang ada di dalam sebuah rumah sakit terdiri dari tenaga kesehatan (meliputi dokter, perawat, apoteker, analis, ahli gizi, fisioterapis, radiografer, perekam medis) dan juga non tenaga kesehatan (keuangan, administrasi, personalia, keamanan, dan sebagainya).