Pada awal tahun ini, beberapa daerah di Indonesia diterpa bencana. Bencana di Indonesia dipicu oleh faktor hidrometeorologi dan geologi. Banjir, banjir bandang, tanah longsor, gelombang pasang, gempa bumi, gunung meletus. Pemerintah pusat dan daerah saling bersinergi dalam penanganan bencana. BNPB sebagai lembaga terdepan dalam penanganan bencana juga saling berkolaborasi dengan lembaga lain.
Lean Healthcare, Mengapa Implementasinya Gagal atau Tidak Sustain?
Pengantar
Lean adalah strategi atau pendekatan sistematis berkelanjutan untuk menciptakan lebih banyak value bagi customers dengan mengidentifikasi, mengeliminasi atau mengurangi waste dalam proses. Lean hanya membutuhkan sedikit waktu, sedikit usaha manusia, lebih sedikit biaya, lebih sedikit ruang, lebih sedikit cedera, dan lebih sedikit kesalahan. Lean akan menciptakan organisasi yang dapat melakukan lebih banyak hal dan menyelesaikan tiap prosesnya dengan lebih baik. Lean yang diimplementasikan dalam pelayanan kesehatan (Lean Healthcare) adalah filosofi manajemen yang dirancang untuk mengembangkan budaya continuous improvement bagi setiap orang di rumah sakit dan pelayanan kesehatan lainnya untuk meningkatkan value pasien dan pelanggan lainnya dengan menghilangkan waste dan memanfaatkan tools yang tepat.
Dampak Pandemi COVID-19 terhadap Pendapatan Rumah Sakit yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Pandemi COVID-19 sudah hampir setahun terjadi di Indonesia sejak diumumkan pemerintah. Hal ini membawa dampak ke segala aspek sosial dan ekonomi, termasuk aspek keuangan rumah sakit. Sejak pandemi COVID-19, masyarakat lebih memilih tidak ke rumah sakit jika tidak dalam keadaan darurat, sehingga menjadikan rumah sakit mengalami penurunan pasien.
Dukungan Teknologi untuk Pengelolaan Logistik Internal Rumah Sakit
Tujuan utama manajemen perawatan kesehatan adalah membangun sistem kesehatan terintegrasi untuk meningkatkan kualitas, keamanan, akses, kinerja, dan mengurangi ketidakadilan. Dalam sistem kesehatan, logistik diatur oleh rantai pasokan eksternal dan internal. Rantai pasokan internal, penyedia layanan kesehatan dan pasien membutuhkan layanan dengan waktu tunggu singkat. Sedangkan, rantai pasokan eksternal meliputi produksi dan distribusi produk layanan kesehatan. Manajemen rantai pasokan mencakup fisik maupun informasi sumber daya untuk mengirimkan barang atau layanan kepada konsumen akhir. Oleh karena itu, rumah sakit membutuhkan keterampilan khusus, sistem TI digital, dan tim untuk memastikan pengiriman tepat waktu mengenai obat – obatan, peralatan medis, katering, binatu, produk perawatan, limbah, teknologi informasi, manajemen armada kendaraan, dan persediaan umum.
Lesson Learnt dan Strategi Ke Depan RS Menghadapi Pandemi COVID-19
- Situasi Terkini
Sebelum memasuki 2021, beberapa negara telah dilaporkan mengalami gelombang kedua pandemi COVID-19. Pada awal Januari 2020, WHO melaporkan bahwa secara global telah ada lebih dari 4 juta kasus baru dalam satu minggu terakhir sehingga menambah jumlah kumulatif kasus COVID-19 menjadi 90.6 juta (data 11 Januari 2021). Meskipun seminggu terakhir terjadi penurunan kasus 2%, namun ada 76 ribu kematian baru, dimana jumlah ini meningkat 3% dari minggu sebelumnya.
Menuju Kesetaraan Akses Perawatan Penyakit Kanker
Community of Practice for Health Equity
Dengan angka kejadian penyakit kanker yang mencapai 136.2 per 100.000 penduduk, Indonesia menempati urutan ke-8 angka kejadian penyakit kanker tertinggi di Asia Tenggara. Berdasarkan data Riskesdas, prevalensi kanker di Indonesia menunjukkan adanya peningkatan dari 1,4 per 1000 penduduk di tahun 2013 menjadi 1.79 per 1000 penduduk pada tahun 2018, dan beban penyakit kanker akan terus meningkat setiap tahunnya. Dilansir dari data Globocan, diperkirakan ada 366.875 kasus baru kanker di tahun 2020 dengan 239.030 kematian. Di tahun 2030, diperkirakan ada 489.802 kasus baru kanker dengan 334.749 kematian.
Mewujudkan Keadilan Kesehatan Melalui Telemedicine dan Telehealth?
Mewujudkan Keadilan Kesehatan Melalui Telemedicine dan Telehealth?
Akselerasi Konsultasi Kesehatan Jarak Jauh di Era Pandemi COVID-19
Community of Practice for Health Equity
Telemedicine dan Telehealth adalah salah satu inovasi penggunaan teknologi informasi dalam dunia pelayanan medis. Menurut American Academy of Family Physicians (AAFP), Telemedicine adalah praktik kedokteran yang menggunakan teknologi atau alat telekomunikasi untuk memberikan perawatan dari jarak jauh. Di sisi lain, Telehealth memiliki definisi yang lebih luas dan mengacu pada pelayanan kesehatan jarak jauh secara klinis maupun non klinis. Dengan diadakannya pembatasan wilayah dan social distancing, masyarakat disarankan untuk mengurangi kunjungan ke rumah sakit untuk menghindari tertular COVID-19. Untuk tetap memenuhi pelayanan kesehatan yang dibutuhkan masyarakat, maka banyak negara yang menggencarkan penggunaan Telemedicine dan Telehealth. Negara-negara yang sebelumnya belum menggunakan Telemedicine dan Telehealth juga sekarang tengah mengejar pengadaan dan perkembangan pelayanan kesehatan secara daring atau jarak jauh.
Tantangan Pelayanan Kesehatan HIV/AIDS bagi ODHA Selama Pandemi COVID-19
Community of Practice for Health Equity
https://www.freepik.com/free-photo
Penderita HIV/AIDS, atau biasa disebut sebagai Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA), adalah salah satu kelompok yang rentan terpapar berbagai penyakit. Human immunodeficiency virus bekerja dengan cara merusak sistem kekebalan tubuh penderita sehingga penderita HIV dapat memiliki berbagai penyakit komorbiditas. Indonesia merupakan negara urutan ke – 5 paling berisiko HIV/AIDS di Asia. Di Indonesia, jumlah kasus HIV dan AIDS terus meningkat sejak 2006. Menurut data laporan dari Ditjen P2P, pada 2017 terdapat 48,300 jumlah kasus HIV dan AIDS di Indonesia. Selanjutnya, data pada 2019 menunjukkan jumlah orang dengan HIV/AIDS mencapai hampir 350 ribu orang dengan pertambahan kasus baru sekitar 49 ribu per tahun.
Akses Kesehatan yang Ekuitabel bagi Kelompok Rentan Lainnya
Community of Practice for Health Equity
https://www.freepik.com/free-vector
Kelompok rentan seperti pekerja seks komersial (PSK) merupakan salah satu kelompok yang paling terdampak pandemi COVID-19 sekaligus sangat terkucilkan dari respon COVID-19. Mereka mengalami diskriminasi berbasis gender, orientasi seksual, identitas gender, ras, kasta, etnis, dan lain -lain. Kapasitas PSK untuk melindungi diri dari COVID-19 dan penyakit lainnya bergantung pada perilaku individu dan interpersonal, lingkungan kerja, dukungan komunitas, akses ke pelayanan kesehatan layak, dan lingkungan sosioekonomi, serta norma atau hukum setempat. Para PSK yang tunawisma, pengguna narkoba, atau imigran gelap menghadapi tantangan lebih dalam mencari akses pelayanan kesehatan dan lebih terancam mengalami dampak ekonomi yang berkepanjangan.
Pandemi COVID-19 dan Memburuknya Angka Pekerja Anak: Timpangnya Sistem Kesehatan dan Perlindungan Sosial
Pandemi COVID-19 dan Memburuknya Angka Pekerja Anak:
Timpangnya Sistem Kesehatan dan Perlindungan Sosial
Community of Practice for Health Equity
Child labor atau pekerja anak adalah salah satu bentuk eksploitasi anak dan merupakan pelanggaran hak – hak anak. Berdasarkan survei dari ILO bersama Badan Pusat Statistik pada 2009, ditemukan bahwa sekitar 38 persen anak di Indonesia bekerja kurang dari 16 jam per minggu, 31 persen antara 16 – 30 jam, 10 persen antara 31 – 40 jam dan 21 persen lebih dari 40 jam per minggu. Pekerja anak sangat berdampak terhadap kesejahteraan dan masa depan anak. Maka dari itu, penghapusan pekerja anak sangat penting untuk dicapai. Berdasarkan Sustainable Development Goals (SDGs), negara – negara yang tergabung dalam United Nations menargetkan akan menghapuskan pekerja anak pada 2025. Jumlah pekerja anak di seluruh dunia telah menurun drastis selama dua dekade terakhir, yaitu hampir mencapai 40 persen. Namun, dengan adanya perubahan kondisi pada pandemi COVID-19, jumlah pekerja anak di seluruh dunia terancam meningkat drastis.