Pengantar Minggu Ini (24 – 30 Juni 2013)
Pengantar Minggu Ini (18 – 24 Juni 2013)
Pengantar Minggu Ini (10 – 15 Juni 2013)
Pengantar Minggu Ini (27 Mei-1 Juni 2013)
| –
–Ringkasan Hasil Seminar Korupsi di Sektor Kesehatan –dan Pencegahannya
Apa penyebab terjadinya korupsi hingga masuk ke penuntutan hukum? Penyebabnya banyak dan dapat saling terkait, antara lain: keserakahan, kebutuhan, kesempatan, keharusan, ketidaktahuan, atau mungkin terjebak.
“Dimana tempat korupsi di sektor kesehatan?” |
|
|
| –KJS, BPJS “Mini”
Kami minta ada peninjauan ulang. Senin akan ada keputusan”, katanya. Seperti diketahui, tarif ini ditentukan berdasarkan kelompok diagnosis yang berujung pada tarif paket pelayanan. Bagaimana keputusan pemerintah mengenai hal ini, dapat kita ikuti bersama selanjutnya melalui berita-berita yang akan senantiasa kami sajikan di website ini. Sementara itu, kita dapat melihat bahwa implementasi KJS ini bisa disebut sebagai uji coba dari pelaksanaan universal coverage yang akan diterapkan di seluruh Indonesia per 1 Januari 2014. Kita bisa belajar bahwa infrastruktur dan prosedur teknis pelaksanaannya harus benar-benar disiapkan sebab jika tidak kekacauan akan lebih dahsyat dari yang terjadi di DKI. |
Pengantar Minggu Ini (20 – 25 Mei 2013)
Pengantar Minggu Ini (13 – 18 Mei 2013)
| Bacaan Baru: Social Determinants of Health in
The Assessment of Global Needs for Health
“The Assessment of Global Needs for Health”. Disamping itu, ada berbagai topik yang akan dibahas minggu ini di Geneva, silahkan simak melalui – |
| –
Telah Berlangsung Diskusi Bulanan PKMK Mei 2013
“Intervention Reporting”. Diskusi bulan ini akan menelaah makalah dari Riley dkk yang berjudul “Is reporting on interventions a weak link in understanding how and why they work? A preliminary exploration using community heart health exemplars”. Diskusi telah diselenggarakan pada Kamis, 16 Mei 2013 pukul 14.00-16.00 WIB. Kegiatan ini disiarkan secara langsung denganvideo streaming dan audio streaming pada jam tersebut melalui website www.kebijakankesehatanindonesia.net Untuk membaca informasi dan mengunduh makalah dalam diskusi ini, silahkan |
| – Telah Berlangsung Pelatihan Penyusunan RBA di Kupang dan Ide Peningkatan Investasi RS
Pada tanggal 10-11 Mei 2013 lalu di Kupang telah berlangsung Pelatihan Penyusunan RBA. Pelatihan ini diselenggarakan dalam kaitannya dengan kegiatan Performance Management and Leadership bagi sebelas RSUD di NTT, yang merupakan kegiatan untuk mendukung Program Sister Hospital. Pelatihan ini dilakukan untuk memperkenalkan bentuk perencanaan tahunan dalam kaitannya dengan persiapan sebelas RSUD tersebut dalam mengimplementasikan PPK-BLUD. Reportase dari pelatihan ini dapat Anda simak melalui link berikut –
Selain itu, terkait dengan perkembangan BLUD, pada tanggal 11 Mei juga berlangsung sebuah pertemuan oleh Subdit BLUD Kementerian Dalam Negeri bersama dengan beberapa narasumber untuk membahas mengenai PP 74 Tahun 2012 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum. Diskusi ini membahas kendala pada pelaksanaan PP 74/2012 tersebut dan solusi apa yang perlu disusun dalam Permendagri yang akan dterbitkan terkait dengan pelaksanaan PP tersebut.
–
Bagi Anda yang tertarik dengan ide-ide untuk meningkatkan investasi RS, khususnya untuk RS swasta, silahkan ikuti pengalaman sebuah RS di Cina yang mengembangkan strategi financing inovatif. Materi ini disajikan pada pertemuan Asia Healthcare World pada akhir tahun 2012 lalu, di Marina Bay, Singapura. Silahkan
–
Selamat Beraktivitas!
|
Pengantar Minggu Ini (6 – 11 Mei 2013)
| Telah Terselenggara Monitoring dan Evaluasi Program SH-PML (Januari-Maret 2013) di Provinsi NTT
Berbeda dengan monev-monev sebelumnya, pada monev kali ini ada dua tujuan yang ingin dicapai. Pertama, untuk melakukan monitoring terhadap program yang telah direncanakan dan dilaksanakan. Kedua, program monev kali ini juga ditujukan untuk membentuk tim monev yang berasal dari tenaga ahli lokal di NTT. |
Pengantar Minggu Ini (28 April-4 Mei 2013)
Otonomi Rumah Sakit di Spanyol
Dalam rangka melanjutkan “Studi Banding” mengenai otonomi rumah sakit, minggu ini kami hadirkan pengalaman dari Spanyol yang lebih dulu melakukan reformasi sistem kesehatan dibandingkan dengan Inggris. Namun Spanyol memiliki model yang terlalu bervariasi dan hal ini akan diputuskan lebih lanjut pada Juni 2013 nanti, saat pemilu di semua level selesai diselenggarakan. Kisah Reformasi RS di Spanyol dapat Anda ikuti dengan melalui link berikut
. Anda juga masih dapat membandingkannya dengan proses Reformasi di Inggris
.
Pada 23-25 April 2013 telah berlangsung Seminar dan Hospital Expo Persi di Shangri-La Hotel Surabaya. Seminar ini mengangkat tema “How to survive, Win and Sustain dalam Menghadapi Era Baru Pembiayaan Layanan Kesehatan di Indonesia”. Tema ini sangat sesuai dengan rencana pelaksanaan UU BPJS yang tinggal menghitung bulan. Seminar ini mengupas tema tersebut dari berbagai sudut pandang, mulai dari pemerintah (kesiapan), praktisi perumahsakitan, profesi/klinisi, pengamat, Askes sebagai penyelenggara, hingga Diknas.
Bagi Anda yang telah mendaftar pada Pelatihan Jarak Jauh Penyusunan Renstra, silahkan ikuti pelatihan sesi berikutnya melalui link berikut
. Serta bagi Anda yang ingin mendaftar untuk Pelatihan Jarak Jauh Sistem Akuntansi RS, silahkan
.
–
Pengantar Minggu Ini (22-27 April 2013)
Quo Vadis Otonomi Rumah Sakit Pemerintah di Indonesia
Rumah Sakit Pusat yang tadinya berbentuk Perjan, sejak 2005 diubah pengelolaan keuangannya menjadi Badan Layanan Umum (BLU). Tahun 2007 menyusul Peraturan Menteri Dalam Negeri yang mengatur PPK-BLUD bagi Rumah Sakit Daerah. Keduanya bertujuan sama: memberikan fleksibilitas yang diperlukan pada Rumah Sakit Pemerintah agar mampu menghasilkan output sesuai dengan harapan pengguna, namun tetap akuntabel. Rumah Sakit Pusat memiliki Dewan Pengawas yang bertugas untuk memonitor penyelenggaraan pelayanan di RSUP, sedangkan RSUD tidak semuanya memiliki dewan pengawas.–
PKMK Akan Menyelenggarakan Program Pelatihan dan Tur Bersama ke Hongkong

Program ini diselenggarakan oleh Asian Network for Capacity Building in Health System Strengthening bekerjasama dengan The World Bank Institute, The School of public Health and Primary Care, The Chinese University of Hongkong
. Didasarkan pada peran swasta yang semakin meningkat dalam penyediaan layanan rawat jalan, rawat inap dan ambulatory care dan pada akhirnya ikut mewarnai mutu pelayanan pada masyarakat, maka dipandang perlu untuk melibatkan sektor swasta dalam penyusunan kebijakan.
–
Program pelatihan ini diselenggarakan di:
The JC of Public Health and Primary care, the Prince of Wales Hospital,
30-32 Ngan Shing Street, Shatin, New territories, Hongkong
27 Mei – 1 Juni 2013
Informasi dan pendaftaran lebih lanjut selambat-lambatnya 30 April 2013, silahkan![]()
–

UU No 40 tahun 2004, bertujuan untuk memberikan jaminan terpenuhinya kebutuhan dasar hidup yang layak bagi setiap peserta dan/atau anggota keluarganya (pasal 3). Di dalamnya, terkandung asas keadilan sosial, yaitu seluruh rakyat Indonesia akan mendapatkan jaminan pelayanan kesehatan. Mau ataupun tidak, sesuai amanat UU program BPJS ini akan mulai beroperasi pada 1 Januari 2014. Tentunya, pelaksanaan program ini tidak serta merta langsung dapat meng-cover kebutuhan seluruh ratyat Indonesia. Namun, pelaksanaannya dilakukan secara bertahap, hingga pada 2019 seluruh Rakyat Indonesia telah menjadi peserta BPJS. Silahkan
Sosialisasi mengenai BPJS kembali dilakukan oleh pemerintah pusat kepada seluruh jajaran kesehatan khususnya lingkungan BUK, Dinas Kesehatan Provinsi dan RSUD seluruh Indonesia. Sosialisasi yang dilakukan melalui milis ini bersifat mengingatkan kembali akan peran BPJS dan aturan main yang berlaku secara umum, antara lain peran BPJS, Pemerintah dan Pemberi Kerja. Target waktu perubahan pada perusahaan-perusahaan pengelola dana kesehatan masyarakat (misalnya PT. Jamsostek, PT. ASABRI, dll) sesuai dengan aturan BPJS juga dibahas pada sosialisasi ini. Untuk mendapatkan poin dari sosialisasi ini, silahkan
Nampaknya masih panjang waktu yang dibutuhkan untuk menerapkan PPK BLUD pada RS-RS di NTT, setelah setahun lebih upaya persiapan dilakukan. Selain karena persiapan syarat kapasitas internal RSUD yang harus dipenuhi, program ini masih terkendala dukungan dari sebagian Pemda yang kurang terhadap implementasi ini. Untuk membantu upaya advokasi tersebut, PKMK FK UGM bersama AIPMNH berinisiatif untuk melaksanakan Lokakarya Advokasi BLUD pada 14 Juni 2013. Lokakarya ini mengundang kepala daerah beserta jajarannya yang terkait untuk hadir dan mengundang Ditjen BLUD Kementerian Dalam Negeri sebagai pembicara utama. Pada pertemuan ini terungkap bahwa persepsi sebagian besar peserta masih berbeda, bahkan tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku. Masih banyak keraguan terhadap kekuatan dasar hukum BLUD, bahkan ada yang menganggap harus membentuk badan hukum baru. Oleh karena itu, lokakarya seperti ini nampaknya sangat diperlukan, khususnya bagi daerah-daerah yang memiliki akses informasi terbatas. Reportase mengenai acara ini dapat anda ikuti 




Minggu lalu, satu tim dari PKMK mengadakan kegiatan capacity building bagi tim dosen dan peneliti dari Undana dan serta staf medis RSUD Prof. Johannes. Kegiatan yang berlangsung 16-18 Mei di Hotel Kristal Kupang ini bertujuan untuk memantapkan Tim Monev kegiatan Sister Hospital & PML yang telah dibentuk. Kegiatan ini sesuai dengan salah satu misi PKMK yaitu membangun kepakaran manajemen dan kebijakan kesehatan. Sekaligus untuk membentuk tim pendampingan BLUD yang ke depannya akan sangat diperlukan oleh RSUD-RSUD di NTT. 










