Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal Helmy Faishal Zaini meresmikan pengoperasian Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Barus, Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, Senin.
Dengan beroperasinya RSUD Barus yang berdiri di atas lahan seluas dua hektare itu, maka kabupaten tertinggal itu kini memiliki dua rumah sakit umum daerah, sementara rumah sakit yang sudah beroperasi lebih dulu berada di Pandan, ibu kota Kabupaten Tapanuli Tengah.
‘Dengan memiliki dua rumah sakit diharapkan akan mampu memberikan pelayanan kesehatan maksimal kepada seluruh masyarakat,’ kata Helmy.
Helmy berjanji Kementerian PDT akan membantu menyediakan fasilitas dan sarana prasarana pendukung RSUD Barus sehingga mampu memberikan pelayanan prima.
Helmy mengatakan pelayanan kesehatan di daerah tertinggal merupakan salah satu sektor yang menjadi prioritas kementerian yang dipimpinnya, mengingat kondisinya yang masih minim.
‘Tahun lalu bersama Kemenkes kita kirim 1.900 dokter dan tenaga medis ke daerah terpencil dan terluar,’ katanya.
Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujonugroho berharap keberadaan RSUD Barus mampu mengawal kesehatan masyarakat di kabupaten itu.
‘Sebab, jika masyarakat sehat maka produktivitas untuk meningkatkan taraf hidup akan semakin baik,’ katanya.
Gubernur juga berjanji akan terus berupaya membantu memberikan anggarab untuk peningkatan fasilitas rumah sakit itu.
Bupati Tapanuli Tengah Raja Bonaran Situmeang mengatakan dengam beroperasinya RSUD Barus maka masyarakat di Kecamatan Barus dan sekitarnya tidak perlu lagi pergi ke Pandan untuk berobat.
Menurut Bupati, pembangunan RSUD Barus dimulai pada 5 Februari 2013 di atas lahan yang dihibahkan oleh Pippi Pasaribu, dengan pembiayaan yang berasal dari Bantuan Keuangan Provinsi Sumatera Utara dan APBD Tapanuli Tengah sebesar Rp8,8 miliar. Dari sumber yang sama dikucurkan pula untuk pengadaan fasilitas alat kesehatan sebesar Rp9 miliar.
‘Kalau hanya mengharapkan APBD Tapanuli Selatan mustahil pembangunan RSUD Barus dapat dilaksanakan secepat ini,’ katanya.(ant/rd)
Sumber: ciputranews.com