manajemenrumahsakit.net :: Tanjung Pura, (Analisa).
manajemenrumahsakit.net :: Kasus wabah Ebola kini terus bertambah. Hingga saat ini telah terjadi 10.000 kasus seperti laporan WHO dan memakan korban jiwa sebanyak 4.922. Akan tetapi kini dikabarkan Ebola telah masuk kewilayah Australia.
Kabarnya seorang perempuan 18 tahun kini tengah dirawat di Rumah Sakit Royal Brisbane and Women karena demam dan menunjukkan gejala Ebola. Perempuan itu dilaporkan sudah masuk dalam rumah karantina sejak dia datang dari Afrika Barat bersama delapan anggota keluarganya sebelas hari lalu seperti dilansir surat kabar the Daily Mail, Minggu (26/10/2014)..
Remaja tersebut sebelumnya berasal dari Guinea lalu pindah ke Queensland. Namun pejabat kesehatan Queensland Jeannette Young memastikan, risiko penyebaran Ebola di Australia masih kecil.
Menurut Young, mereka sudah mengetahui kedatangan keluarga remaja itu bersama dua orang dewasa dan enam anak-anak. Dia memastikan mereka tidak kontak dengan siapa pun sejak tiba di Negeri Kangguru itu. Berdasarkan hal tersebut sudah sepatutnya pemerintah Indonesia melakukan antisipasi untuk wabah Ebola, mengingat kebanyakan turis di Indonesia berasal dari Australia.
Sumber: beritabulukumba.com
Pembangunan RS di Kepulauan Arjasa Sumenep Menuai Kekecewaan
manajemenrumahsakit.net :: KBRN, Sumenep: Tokoh Masyarakat Kepulauan Sumenep, Nur Asyur menyayangkan pembangunan rumah sakit di kecamatan kepulauan, yakni Sapeken, Kangayan dan Arjasa yang dipusatkan di Arjasa hingga saat ini belum terealisasi.
Padahal menurut mantan anggota DPRD Sumenep itu, pembangunan rumah sakit tersebut sudah dimulai sejak tahun 2013, namun hingga saat ini sarana untuk pelayanan kesehatan itu belum juga rampung.
Siloam Terus Buka Rumah Sakit, Termasuk di Pelosok
manajemenrumahsakit.net :: Jakarta – Jaringan Siloam Hospital yang berada dibawah naungan Lippo Group akan terus membuka rumah sakit-rumah sakit (RS) baru di Indonesia, tak hanya di lokasi perkotaan namun juga pelosok.
Selain dilatari pertimbangan akses masyarakat terhadap fasilitas kesehatan, juga perhitungan bisnis.
James Riady, pemilik Lippo Group mengungkapkan hal itu pada Paripurna 9 Seminar Nasional Perhimpunan RS Seluruh Indonesia (PERSI) di Jakarta Convention Centre, Jumat (17/10).
“Bahkan kami membuka RS di Bau-Bau, Pulau Buton, Sulawesi Tenggara. Daerah yang mungkin sebagian kita belum pernah kunjungi atau ketahui. Di sana saya bilang, RS ini harus tetap bertahan dan tetap untung, dengan segala tantangannya,” kata James.
James mengaku, di setiap RS dibawah kelompok bisnisnya, peralatan canggih, selalu diupayakan ada. Kendati begitu, manajemen kemudian dihadapkan pada minimnya penggunaan karena terbatasnya dokter yang bisa mengoperasikan.
“Pernah kami upayakan untuk mendatangkan dokter terbang dari daerah lain, tapi ternyata itu tidak memungkinkan secara aturan,” kata James.
Persoalan regulasi, aplikasi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) serta kualitas sumber daya manusia, kata James menjadi tantangan berat kalangan perumahsakitan, termasuk kelompoknya. Berharap persoalan-persoalan itu bisa diselesaikan pemerintah sebagai regulator, kelompok Lippo, kata James akan terus menjadikan bisnis kesehatan sebagai fokus.
“Kami tadinya punya 50 pabrik, sekarang satu per satu dijual. Kami akan fokus pada hal-hal yang berhubungan dengan manusia seperti kesehatan, pendidikan dan pengembangan kawasan yang didalamnya terjadi interaksi antar manusia,” kata James yang kemudian segera berpamitan untuk menghadiri rapat Komite Ekonomi Nasional terakhir, menjelang pemerintahan yang baru dibawah Presiden Joko Widodo.
(IZN – pdpersi.co.id)
Sumber: pdpersi.co.id
Asosiasi RS Mata Bergabung Dengan PERSI
manajemenrumahsakit.net :: Asosiasi Rumah Sakit Mata Indonesia (ARSAMI) resmi bergabung dengan Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI). Kolaborasi itu ditandai penyerahan pataka dari ARSAMI kepada Ketua Umum PERSI Dr.dr Sutoto, M.Kes pada pembukaan Seminar Nasional PERSI dan Hospital Expo di Jakarta Convention Centre, (15/10.)
Ketua Arsami Dr. Hikmat Wangsaatmadja, SpM(K), MKes, MM yang menyerahkan pataka pada pagi itu menyerahkan bendera Arsami pada Dr.dr Sutoto, M.Kes
Dr. Hikmat Wangsaatmadja, SpM(K), MKes, MM merupakan Direktur RS Mata Cicendo Bandung. Sedikitnya delapan RS mata tergabung dalam ARSAMI, berasal dari Jakarta, Surabaya, Bali, Yogyakarta,
RS Lira Medika Dapat Penghargaan Kebersihan
manajemenrumahsakit.net :: KARAWANG Rumah Sakit Lira Medika yang terletak di Jalan Syech Quro No. 14, Kampung Lamaran, Kelurahan Palumbonsari, Kecamatan Karawang Timur, mendapatkan penghargaan bergengsi sebagai rumah sakit terbersih di Kabupaten Karawang.
Penghargaan tersebut diberikan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang berupa sertifikat yang ditandatangani oleh Wakil Bupati Karawang, dr. Cellica Nurrachadiana. Pemberian sertifikat itu berdasarkan hasil evaluasi kebersihan kategori rumah sakit yang dilakukan Pemkab Karawang dalam setahun terakhir ini. Tim penilai melibatkan sejumlah instansi seperti Dinas Cipta Karya, Dinas Kesehatan, dan Badan Pengelola Lingkungan Hidup (BPLH) setempat.
DKI Akan Bangun Rumah Sakit Khusus Kanker Mirip Korsel
manajemenrumahsakit.net :: JAKARTA – Kunjungan
Pemprov Jatim Dorong Pengembangan Rumah Sakit Jantung
manajemenrumahsakit.net :: Surabaya (Antara Jatim) – Pemerintah Provinsi Jawa Timur terus mendorong pengembangan adanya rumah sakit jantung menyusul banyaknya kematian yang disebabkan oleh penyakit tersebut.
“Saat ini tren kematian yang disebabkan oleh jantung memang cukup tinggi hal itu disebabkan oleh gaya hidup masyarakat yang kurang bagus,” kata Wakil Gubernur Jawa Timur Saifulah Yusuf saat menghadiri pengukuhan pengurus Yayasan Jatung Indonesia Cabang Utama Jatim masa bhakti 2014-2019 di ruang Bhinaloka, Jalan Pahlawan Surabaya, Kamis.
Menurut Saifulah Yusuf,rencananya rumah sakit tersebut akan berada di lingkungan rumah sakit dr Soetomo Surabaya.
Dengan adanya pengembangan tersebut maka potensi kematian masyarakat yang disebabkan oleh penyakit jantung bisa dikurangi.
“Kami ingin pengembangan rumah sakit tersebut seperti halnya Rumah Sakit Harapan Kita yang ada di Jakarta,” katanya.
Ia mengatakan, pada saat ini ini potensi kematian lebih banyak diakibatkan oleh penyakit tidak menular salah satunya Jantung dan pembuluh darah.
“Dulu salah satu penyebab kematian didominasi penyakit menular, sekarang lebih banyak penyakit tidak menular,” katanya.
Sementara itu, Ketua Yayasan Jantung Indonesia Cabang Utama Jatim Soedjito menjelaskan, akan bekerjasama dengan lembaga terkait seperti rumah sakit, klub jantung sehat dan pemerintah daerah, guna mencegah penyakit jantung dan pembuluh darah melanda masyarakat Jatim.
“Kami akan melaksanakan beberapa kegiatan untuk menyehatkan jantung seperti senam jantung, jalan sehat, dan pelatihan senam bagi para kader,” katanya.
Selain itu, kata dia, tahun depan Yayasan Jantung Indonesia cabang utama Jatim akan masuk ke sekolah tingkat SMU dan SMK untuk mensosialisasikan pentingnya menjaga kesehatan Jantung.
“Melalui cabang kami yang ada di kabupaten dan kota kami akan mengajak para remaja untuk menjaga hidup sehat, dan semoga pemerintah daerah mau mendukung,” katanya.(*)
Sumber: antarajatim.com
Ribuan Warga Indonesia Berobat ke RS Mahkota Malaysia
manajemenrumahsakit.net :: MAKASSAR, BKM — Rumah sakit bukan lagi sekadar menjadi tempat merawat orang sakit, tapi merupakan prospek bisnis yang cukup menggiurkan. Karenanya, tidak mengherankan jika beberapa rumah sakit yang ada di luar negeri telah membuka kantor cabang di Indonesia. Salah satunya Rumah Sakit (RS) Mahkota yang berada di negeri Jiran, Malaysia.
Sejak beberapa tahun lalu, rumah sakit ini telah membuka kantor cabang di berbagai daerah di Indonesia. Di antaranya di Kota Makassar. Hanya saja, kantor cabang Rumah Sakit Mahkota ini tidaklah memberi pelayanan secara langsung kepada tiap pasien yang datang. Tapi hanya memberi fasilitas pelayanan pasien di Indonesia untuk diberangkatkan melakukan pengobatan di Malaysia.
Di Kota Makassar, kantor cabang fasilitas pemberangkatan pasien ke Rumah Sakit Mahkota terletak di Jalan Sultan Hasanuddin. Kemarin, kantor cabang Makassar merayakan ulang tahun ke-20 Rumah Sakit Mahkota. Untuk menyemarakkan ulang tahun tersebut, telah diundang calon pasien dan pasien sendiri yang telah datang berobat.
Executive Marketing Kantor Cabang Fasilitas Pasien di Makassar, Muhammad Hafiz, kepada BKM, kemarin, menjelaskan, semarak ulang tahun Rumah Sakit Mahkota ke-20, juga digelar di kantor cabang Makassar. Sejak berdiri pada tahun 1994 di Malaysia, telah banyak warga Indonesia yang berobat ke rumah sakit ini untuk melakukan pengobatan.
”Kalau dirata-ratakan, ada sekitar 25 persen dari total pasien yang berobat di Rumah Sakit Mahkota, itu berasal dari Indonesia. Hingga kini, sudah ada 16 kantor cabang perwakilan fasilitas pasien hadir di Indonesia. Seluruh kantor cabang ini ikut menggelar semarak ulang tahun ke-20 Rumah Sakit Mahkota. Melalui kegiatan ini kami berharap dapat terbangun silaturahmi kepada calon pasien dan pasien yang sudah datang melakukan pengobatan,” papar Hafiz.
Hafiz menambahkan, sebelum memberangkatkan calon pasien untuk berobat, terlebih dahulu calon pasien itu diregistrasi terlebih dahulu. ”Kami selaku kantor cabang di Makassar, menangani calon pasien untuk wilayah Sulawesi dalam memfasilitasi pasien mulai dari pemberangkatannya dengan menggunakan pesawat. Calon pasien akan diinapkan di Ribuan hotel Malaysia,” katanya.
Tim dokter di Rumah Sakit Mahkota Malaysia ini merupakan tenaga ahli atau spesialis yang akan mengobati pasien itu. Mereka adalah para dokter yang ahli dalam menangani penyakit. ”Tentunya para dokter Rumah Sakit Mahkota itu adalah para dokter profesional dalam menangani masing-masing penyakit. Dan kantor cabang pelayanan fasilitas pasien di Makassar, tiap bulan kami memberangkatkan sebanyak 1.000 orang calon pasien tiap bulannya. Rumah Sakit Mahkota dapat menampung pasien hingga 7.000 orang. (ish/mir/c)
Sumber: beritakotamakassar.com