Rumah sakit adalah entitas kompleks yang memerlukan manajemen biaya yang cermat untuk menjaga kualitas pelayanan kepada pasien serta keberlanjutan operasionalnya. Dalam mengelola biaya, penting bagi rumah sakit untuk memahami konsep cost driver dan bagaimana alokasi biaya yang efektif dapat meningkatkan akurasi perhitungan costing.

Perubahan iklim menjadi tantangan penting bagi kesehatan global, yang mempengaruhi faktor penentu sosial dan lingkungan seperti perumahan, kualitas udara dan air, serta ketahanan pangan. Artikel ini mengeksplorasi dampak besar perubahan iklim terhadap kesehatan, dengan memproyeksikan 250.000 kematian tahunan akibat berbagai penyakit yang berhubungan dengan iklim dalam rentang waktu 2030 dan 2050. Sistem perawatan kesehatan secara signifikan berkontribusi terhadap emisi karbon global.

Target costing adalah suatu pendekatan manajemen biaya yang umumnya digunakan dalam industri manufaktur untuk merancang produk dengan memperhitungkan target harga yang ditetapkan pasar. Namun, konsep ini juga dapat diterapkan dalam layanan rumah sakit. Dalam konteks layanan rumah sakit, target costing dapat diterapkan dengan cara mengidentifikasi target biaya untuk layanan kesehatan tertentu. Ini melibatkan penentuan harga yang dapat diterima oleh pasien atau pihak pembayar (seperti asuransi atau pemerintah) untuk layanan tersebut, dan kemudian menyesuaikan biaya yang diperlukan agar dapat mencapai target tersebut.

Pemulangan pasien lansia dari rumah sakit merupakan situasi yang berisiko tinggi dalam hal keselamatan pasien. Karena fragmentasi sistem perawatan kesehatan, komunikasi dan koordinasi antara pemangku kepentingan diperlukan pada saat pemulangan pasien. Tujuan dari penelitian ini untuk mengeksplorasi komunikasi secara umum dan transfer informasi pengobatan khususnya pada saat pemulangan pasien usia lanjut di rumah sakit dari sudut pandang tenaga kesehatan profesional (healthcare professionals/HCP) di berbagai organisasi yang berbeda dalam sistem perawatan kesehatan.

Tahun 2024 akan menandai ulang tahun ke-25 dari laporan berpengaruh dari National Academy of Medicine, “Melakukan Kesalahan adalah Manusiawi: Membangun Sistem Kesehatan yang Lebih Aman. Selama dua setengah dekade terakhir, berbagai upaya yang dilakukan oleh banyak pihak telah memberikan dorongan pada aspek penting keselamatan pasien.

Employee engagement atau keterlibatan karyawan adalah sebuah pola pikir yang positif terkait pekerjaan, dimana secara fisik, mental, dan emosional, seorang staf terhubung dengan pekerjaan mereka. Bila keterlibatannya baik, para staf akan memiliki keterikatan emosional, rasional, dan perilaku yang kuat terhadap pekerjaan dan institusi mereka.

Ruang latihan kebugaran terus berubah, peralatan olahraga baru, aplikasi kebugaran mutakhir, pergeseran asupan nutrisi, dan masih banyak lagi menjadi dasar tren industri kebugaran terbesar untuk 2024 hingga 2027.

Tinjauan komprehensif ini menggali peran penting administrasi rumah sakit yang efektif dalam membentuk patient outcomes dalam ekosistem perawatan kesehatan. Eksplorasi komponen utama, strategi, metodologi pengukuran, dan tren masa depan menjelaskan sifat administrasi rumah sakit yang beragam. Temuan-temuan utama menggarisbawahi dampak besar dari keputusan dan praktik administrasi terhadap keselamatan, kepuasan, dan kesejahteraan pasien secara keseluruhan.

Berdasarkan definisi yang tertuang dalam UU Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan (1), alat kesehatan adalah instrumen, apparatus, mesin, peralatan, implan, reagen dan kalibrator in vitro, perangkat lunak, serta material atau sejenisnya yang digunakan pada manusia untuk tujuan medis dan tidak mencapai kerja utama melalui proses farmakologi, imunologi, atau metabolisme. Sedangkan menurut WHO (2), alat kesehatan meliputi instrumen, apparatus, implement, mesin, alat, implant, reagan, untuk penggunaan in vitro, perangkat lunak, material yang diproduksi untuk digunakan secara tersendiri atau kombinasi untuk kemaslahatan manusia dengan satu atau lebih tujuan medis, mulai dari keperluan pencegahan, diagnosis, perawatan, rehabilitatif hingga monitoring, termasuk tindakan-tindakan desinfeksi.

Time-Driven Activity-Based Costing (TDABC) adalah metode perhitungan biaya yang memfokuskan pada waktu yang digunakan dalam setiap aktivitas. Berbeda dengan metode Activity-Based Costing (ABC) yang menggunakan alokasi biaya berdasarkan aktivitas, TDABC mengukur biaya berdasarkan waktu yang sebenarnya digunakan dalam setiap aktivitas.