Halo Pengunjung Web,
Delegasi dari Indonesia yang mengikuti simposium ini ada yang melakukan oral presentation dan ada juga yang poster presentation. Sebagian berasal dari PKMK FK UGM, UI dan UNICEF. Silakan ikuti reportase dalam bentuk gambar disini.
+ Artikel Penelitian Asgar Aghaei Hashjin, Dionne S Kringos, Jila Manoochehri, Aidin Aryankhesal and Niek S Klazinga Sejak tahun 1997 Iran telah menerapkan program pengukuran kinerja untuk seluruh RS, namun masih sedikit informasi mengenai pengembangan pengukuran ini dan bagaimana dampaknya terhadap kinerja. Penelitian ini mengeksplorasi skor kinerja seluruh tipe RS di Iran dengan metode penelitian campuran. Ternyata RS pendidikan memiliki kinerja yang lebih rendah daripada rata-rata kinerja RS secara keseluruhan. Lianne Jeffs, Susan Beswick, Joyce Lo, Yonda Lai, Aline Chhun, Heather Campbell Data dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas dan keselamatan pasien. Namun perawat perlu memahami bagaimana menginterpretasikan data agar bermanfaat dalam lingkup kerjanya. Penelitian kualitatif ini mengeksplorasi persepsi dan pengalaman para perawat dan manajer front-line terhadap implementasi unit-level dashboard, yaitu instrumen interkatif yang terkomputerisasi yang menayangkan data kinerja.
|
|||
Website ini akan update setiap Selasa pagi. Nantikan Informasi terbaru setiap minggunya. | |||
+ Arsip Pengantar Minggu Lalu |
|||
|
Pelatihan Persiapan Implementasi Billing System Rawat Inap di RSUD Umbu Rara Meha Waingapu |
|
Optimizing patient-centeredness in the transitions of healthcare systems in low- and middle-income countries |
Perawat Perancis, Ilmuwan Senegal Sembuh dari Ebola
manajemenrumahsakit.net :: Sebuah rumah sakit di Hamburg, Jerman berhasil mengobati hingga sembuh seorang ilmuwan Senegal yang terinfeksi Ebola di Sierra Leone.
Kementerian kesehatan Perancis mengatakan seorang perawat Perancis yang tertular Ebola di Liberia ketika bekerja untuk Dokter Tanpa Tapal Batas telah pulih. Perawat yang terjangkit ebola itu dirawat di sebuah rumah sakit di dekat Paris.
Secara terpisah Sabtu (4/10), sebuah rumah sakit di kota Hamburg, Jerman, menyatakan telah berhasil mengobati dan menyuruh pulang ilmuwan Senegal yang terinfeksi Ebola di Sierra Leone.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), wabah yang terburuk dalam sejarah ini telah menginfeksi lebih dari 7.400 orang di Liberia, Sierra Leone dan Guinea, termasuk ratusan dokter, perawat dan petugas kesehatan lainnya. Lebih dari 3.400 korban tewas.
Wabah ini telah menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia.
Pentagon mengatakan mungkin mengerahkan sebanyak 4.000 tentara untuk membantu membendung wabah Ebola di Afrika Barat. Presiden Obama semula mengatakan 3.000 tentara dikirim untuk melawan penyakit itu. Sekitar 200 tentara AS sudah berada di Liberia, mendirikan markas untuk misi AS, yang akan melatih petugas kesehatan dan menyiapkan fasilitas medis.
Sumber: voaindonesia.com
Kejar Akreditasi, RSBP Batam Tingkatkan Fasilitas dan Pelayanan
manajemenrumahsakit.net :: KBRN, Batam : Dalam rangka konsolidasi dan pembahasan pembenahan fasilitas dan pelayanan untuk mencapai akreditasi bagi Rumah Sakit Badan Pengusahaan (RSBP) Batam, Deputi Bidang Pengusahaan Sarana Usaha BP Batam, Istono meminta seluruh jajaran RSBP Batam meningkatkan pelayanan dan pemanfaatan teknologi di rumah sakit tersebut.
Selain itu, rencana renovasi dan penambahan sarana gedung dan prasarana, perbaikan dan peningkatan fasilitas, serta peningkatan SDM pun turut menjadi fokus perhatiannya.
RS Imanuel Gelar Seminar Ebola
manajemenrumahsakit.net :: Bandarlampung, (ANTARA Lampung) – Rumah Sakit Imanuel Kota Bandarlampung menggelar seminar tentang penyakit Ebola, dengan tema “Waspada Virus Ebola dan Mers Cov” dalam rangka pencegahan penyebaran virus tersebut di Indonesia.
“Kegiatan itu berlangsung dikarenakan belum ditemukannya vaksin maupun obat yang terbukti dapat menyembuhkan penyakit tersebut,” kata salah seorang pemateri dalam seminar tersebut, dr. Haryono, SpPd Bandarlampung, Sabtu (4/10).
Pemateri pada seminar tersebut, diantaranya dr. Fajar Raditya SpPd, dan dr. Arya A Purba, Sp.A, M.Sc. Mereka menjelaskan bagaimana penyebaran virus Ebola dan Mers yang berkembang di Afrika dan menyebar ke seluruh dunia dan tercatat 16 negara telah ditemukan penderita penyakit ebola diantaranya negara tetangga, yaitu Malaysia dan Filipina.
“Walaupun belum tercatat kasus Ebola di Indonesia, kita harus waspada. Karena hingga saat ini belum ada obat yang dapat mengobati penyakit tersebut. Dan yang harus diwaspadai dari virus itu
ialah cara penyebarannya yang lewat kontak tubuh pasien, bisa oleh anggota keluarga, pelayat yang mengurusi jenazah korban ebola bahkan para medis yang mengurusi penderitanya,” kata Haryono.
Ia mengatakan bahwa gejala penyakit Ebola sama dengan penyakit demam berdarah, karenanya sering disalahpahamisebagai penyakit DBD, yakni demam, sakit kepala, linu pada persendian, muntah dan pada tahap selanjutnya dapat menyebabkan pembekuan darah hingga pasien meninggal.
“Untuk fase inkubasi virus ini terjadi selama dua hingga 21 hari sejak pasien terjangkit virus tersebut,” jelasnya.
Selain Ebola, menurut dr. Fajar Raditya, virus Mers juga harus diwaspadai, khususnya bagi anggota keluarga yang baru datang dari negara-negara Timur Tengah. Mers CoV atau Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus ialah virus yang dikenal sejak tahun 2012 di Timur Tengah.
Penyebaran virus Mers diakui lebih berbahaya dibanding virus Ebola, mengingat virus tersebut dapat
menyebar melalui udara yang dikeluarkan pasien penderita Mers kepada orang lain, sama seperti virus Ebola, virus Mers belum ditemukan vaksin dan obat bagi penderitanya.
“Gejala penyakit Mers bervariasi, mulai dari demam lebih dari 38 derajat, batuk, pilek, bersin hingga gagal nafas,” jeslanya.
Penyakit ini beresiko besar bagi penderita diabetes, jantung, paru-paru dan hipertensi. Fase inkubasi penyakit ini yaitu 2–14 hari, oleh karena itu harus diwaspadai terhadap warga Indonesia yang berkunjung ke negara di Timur Tengah untuk dapat segera membawanya ke rumah sakit.
Selain diisi dengan penjelasan mengenai penyakit Ebola dan Mers, seminar juga diisi dengan presentasi mengenai penyakit ensefalitis bagi peserta seminar yang berasal dari tenaga medis, mahasiswa kesehatan dan umum.
Seminar ini bertujuan untuk memberi pengetahuan masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan, pentingnya cuci tangan menggunakan sabun dan juga dalam rangka merayakan HUT ke-29 RS Imanuel.
Sumber: antaralampung.com
Ganjar Janji Sikat Rumah Sakit yang Tolak Pasien BPJS
manajemenrumahsakit.net :: Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengaku menerima banyak laporan dan keluhan terkait sulitnya berobat menggunakan kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) kesehatan. Atas keluhan itu, Ganjar memberikan peringatan agar rumah sakit memberi pelayanan terbaik pada semua pasien, tak terkecuali warga pemegang kartu BPJS kesehatan. Ia menegaskan, rumah sakit tidak boleh membebankan biaya tambahan di luar ketentuan Undang-Undang BPJS.
Rumah Sakit Nebraska dipersiapkan untuk kedatangan pasien Ebola
manajemenrumahsakit.net :: Nebraska (ANTARA News/Reuters) – Satu rumah sakit Nebraska sedang mempersiapkan kedatangan seorang warga yang diperkirakan merupakan pasien Ebola yang tertular penyakit itu di Liberia, kata seorang juru bicara Minggu.
Juru bicara Nebraska Medical Center, Taylor Wilson, menolak menyebutkan nama pasien itu, yang katanya adalah seorang pria warga negara AS yang diharapkan bisa diterima Senin.
TV Fox di Boston melaporkan bahwa Ashoka Mukpo, juru kamera lepas yang bekerja untuk NBC, terjangkit Ebola di Liberia.
Dia diharapkan kembali di Amerika Serikat pada Minggu dan akan dibawa ke rumah sakit Nebraska.
Rumah sakit Nebraska bulan lalu merawat dan membebaskan Dr
RSJ Lawang di Malang Terapkan Metode Paliatif
manajemenrumahsakit.net :: Malang – Rumah Sakit Jiwa Dr Radjiman Wediodiningrat atau RSJ Lawang bersiap menjadi rumah sakit pertama di Malang, Jawa Timur, yang menerapkan metode perawatan paliatif atau
Rumah Sakit di NTB Berharap Ada Personel Jasa Raharja Siaga 24 Jam
manajemenrumahsakit.net :: MATARAM – Pihak Rumah Sakit Umum Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) berharap ada anggota Jasa Raharga Cabang NTB yang siaga di RS tersebut.
Hal ini diusulkan pihak RS agar pelayanan bagi para korban kecelakaan yang dibawa ke RS dapat tertangani dengan cepat.
“Harapan dari kami, ada personel tetap yang berjaga disini untuk melayani korban kecelakaan. Jadi koordinasi yang selama ini berjalan baik, bisa lebih pendek,” ucap Wakil Direktur Umum Rumah Sakit Umum Provinsi NTB, Dr Fikri Rabu (1/10/2014).
Lebih lanjut, bagian IGD Rumah Sakit Umum Provinsi NTB, Awaludin menyampaikan
selama ini Jasa Raharja Cabang NTB sudah aktif dan berkoordinasi baik dengan pihak RS.
Kemudian dalam prakteknya di lapangan juga tidak banyak ditemui hambatan yang berarti.
“Kami minta kedepan anggota Jasa Raharja ada 24 jam di IGD. Jadi koordinasi makin pendek. Terlebih kalau nanti RS kami naik menjadi tipe A dan fasilitasnya makin besar. Kehadiran Jasa Raharja makin dibutuhkan,” ujarnya.
Sumber: yahoo.com
Perayaan HUT RS Jogja ke 27 Meriah
manajemenrumahsakit.net :: Yogyakarta-Puncak perayaan Hari Ulang Tahun ke
Rumah Sakit Thailand Temukan Vaksin Ebola
manajemenrumahsakit.net ::BANGKOK – Dokter dari Univeritas Mahidol di Bangkok, Thailand mengklaim telah menemukan antibodi baru yang bisa menyembuhkan pasien Ebola.
Vaksin pemacu dibentuknya antibodi Ebola dapat diproduksi dalam skala besar, satu tahun dari sekarang, kata dokter di Fakultas Kedokteran Rumah Sakit Siriraj.
Dalam konferensi persnya, Kamis (2/10), rumah sakit mengumumkan antibodi Ebola berukuran cukup kecil untuk masuk ke sel yang terinfeksi, dan mengakses protein virus dalam sel.
Peneliti menyebut mereka menghasilkan obat yang lebih efisien dan efektif dibandingkan obat potensial lainnya. ZMapp saat ini sedang menjalani pengujian.
Peneliti mengatakan, prototipe antibodi tersebut dikembangkan dengan menggunakan gen manusia.
Mereka menambahkan, selanjutnya, mereka akan melakukan pengujian vaksin pada hewan, sebelum vaksin diujicobakan pada manusia. Jika tes ini berhasil, antibodi kemudian dapat diproduksi dalam skala besar.
Peneliti berharap mereka dapat menjalin kerja sama dengan sektor farmasi Thailand dalam proses produksi. Saat ini, penelitian ini akan ditindaklanjuti oleh Siam Bioscience, farmasi bersama Thailand-Kuba yang diluncurkan tahun ini.
Wabah Ebola yang berkembang pesat di Afrika Barat telah menewaskan lebih dari 3.000 orang sejak awal tahun ini.
Ebola ditularkan melalui kontak cairan tubuh pasien terinfeksi, atau dengan menyentuh mayat orang yang meninggal akibat virus hemoragik tersebut.
Sumber: suaramerdeka.com