manajemenrumahsakit.net :: Padang,
15 Rumah Sakit Tipe D Baru Siap Layani Warga Jakarta
manajemenrumahsakit.net :: Jakarta – Jakarta memiliki 15 rumah sakit (RS) tipe D baru. Peresmian secara simbolik akan dilakukan Kamis (2/4/2015) besok. RS tipe D adalah puskesmas yang bertransisi menjadi rumah sakit umum.
“Ada 15 RS besok diresmikan secara simbolis di Pesanggrahan, Tebet, Jagakarsa, Kramat Jati, Tanjung Priok,” ujar Kadis Kesehatan DKI Koesmedi Priharto di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (1/4/2015).
Menurut Koesmedi, 75 persen RS tersebut sudah siap. Sisanya seperti kamar operasi dan tenaga diselesaikan setelah anggaran selesai. Masing-masing RS dianggarkan Rp 20 miliar untuk operasional.
“Kalau dibilang belum siap, semua RS banyak belum siap. Kamu lihat itu RS Koja masih bangun lagi untuk meningkatkan prasarananya. Yang penting masyarakatnya,” tuturnya.
RS tipe D bisa menampung rujukan yang berasal dari puskesmas. RS ini memiliki 50 tempat tidur dan memberikan pelayanan medis hingga rawat inap. RS tipe D ini diharapkan bisa memudahkan dan meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat. Sedangkan fungsi puskemas dilakukan di puskesmas tingkat kelurahan.
Sumber: detik.com
RS Barcelona Berhasil Transplantasi Wajah Paling Kompleks di Dunia
manajemenrumahsakit.net :: Sebuah rumah sakit di Spanyol pada Senin (30/3/2015) mengatakan, pihaknya telah berhasil melakukan transplantasi wajah paling kompleks di dunia.
Mereka merekonstruksi wajah bagian bawah, leher, mulut, lidah dan bagian belakang tenggorokan seorang pria yang sangat rusak akibat penyakit.
Tim yang terdiri dari 45 dokter, perawat, ahli anestesi dan tenaga medis profesional lainnya melakukan operasi tersebut selama 27 jam pada awal Februari di Vall d’Hebron University Hospital Barcelona.
Pasien berusia 45 tahun yang tidak ingin diidentifikasi itu, mengalami kondisi yang disebut arteriovenous malformation (AVM) selama 20 tahun terakhir, yang menyebabkan deformasi atau perubahan besar pada bentuk jaringannya.
“Pasien mengalami perubahan fungsional yang penting, seperti masalah pada kemampuan bicara dan penglihatan, dan berisiko mengalami pendarahan akut yang bisa membahayakan nyawanya,” kata pihak rumah sakit.
Pria tersebut diperiksa di beberapa rumah sakit, dan tidak dapat menjalani operasi, namun rumah sakit Barcelona memutuskan bahwa operasi bedah adalah satu-satunya opsi pengobatan.
Operasi tersebut merekonstruksi dua pertiga dari wajah bagian bawah, termasuk faring. Pihak rumah sakit mengatakan bahwa kini pria tersebut menjalani kehidupan yang normal. (ant/uji)
Sumber: covesia.com
Prihatin dengan Rumah Sakit di NTT, Mahasiswa Muhamadiyah Galang Sejuta Koin
manajemenrumahsakit.net :: KUPANG – Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), dituding tidak serius mengurus Rumah Sakit Umum (RSU) WZ Johannes Kupang. Akibatnya, sejumlah mahasiswa Universitas Muhammadiyah Kupang, menggelar aksi penggalangan sejuta koin untuk disumbangkan ke rumah sakit itu.
Koordinator Komisariat Universitas Muhammadiyah Kupang, Taufik kepada
Komisi IX Pantau BPJS Ke RS Harapan Kita
manajemenrumahsakit.net :: Komisi IX, DPR RI mendungkung rencana kenaikan iuran bagi peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) BPJS Kesehatan dengan catatan dibarengi dengan perbaikan dan peningkatan pelayanan kepada pasien.
Selama ini masih banyak klaim yang disampaikan peserta BPJS atas pelayanan yang kurang baik dan masih banyak penyakit yang belum tercover oleh BPJS.
Rumah Sakit Regional Perlu Ditambah
manajemenrumahsakit.net :: Pemerintah lewat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) berencana membangun rumah sakit (RS) daerah menjadi RS regional. Pasalnya, banyak RS daerah yang bertipe C tak mampu melayani pasien dalam jumlah banyak. Kemenkes menggelontorkan anggaran Rp1,5 triliun dari APBN untuk rencana tersebut.
Anggota Komisi IX DPR RI Hamid Noor Yasin menyambut gembira rencana Kemenkes menambah pembangunan RS regional di daerah. Bahkan, ia berharap agar anggaran Kemenkes untuk pembangunan RS ditambah sesuai amant UU yang mengalokasikan anggaran 5 persen dari APBN dan 10 persen dari APBD provinsi/kabupaten.
Dinkes Jatim Gandeng RS Gresik Atasi Pelimpahan Pasien
manajemenrumahsakit.net :: Gresik – Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur mengandeng Pemkab Gresik untuk penguatan Rumah Sakit Ibnu Sina sebagai pelimpahan pasien RS Dr Sutomo dari wilayah Pantura, seperti Lamongan, Bojonegoro dan Tuban.
Kepala Dinkes Jatim, Harsono, Senin mengatakan dengan kerja sama melalui RS Ibnu Sina yang merupakan milik Pemkab Gresik diharapkan dapat mengatasi membludaknya pasien di RSU Dr Sutomo Surabaya yang berasal dari wilayah Pantura.
“Sebagai wilayah yang paling dekat dengan Kota Surabaya, kami memandang Kabupaten Gresik merupakan daerah yang menjadi pilar penunjang kota metropolis,” ucapnya di Gresik.
Ia menyebutkan, terdapat tujuh kabupaten dan kota di wilayah Bakorwil IV yang akan dilakukan koordinasi oleh Dinkes Jatim, karena dianggap mampu dijadikan sebagai rumah sakit rujukan regional dengan membawahi daerah di wilayah Pantura.
Menanggapi kerja sama itu, Bupati Gresik, Sambari Halim Radianto mengatakan RS Ibnu Sina sudah sangat layak dijadikan sebagai rumah sakit rujukan regional dari daerah sekitar.
Sebab, sudah mampu memenuhi standar dari sisi sarana dan prasarana kesehatan, karena mempunyai 32 jaringan Puskesmas serta 14 rumah sakit milik BUMN maupun swasta di wilayah Kabupaten Gresik.
“Apalagi sebentar lagi pembangunan RS Ibnu Sina yang berlantai V segera rampung. Tentu hal ini akan semakin memperkuat Gresik dalam pelayanan kesehatan kepada masyarakat,” katanya.
Sambari berharap, dengan dijadikannya RS Ibnu Sina sebagai rumah sakit pelimpahan RSU Dr Sutomo Surabaya dapat memberi kemudahan pelayanan kepada Masyarakat di wilayah Pantura.(*)
Sumber: antarajatim.com
Rumah Sakit Bangkrut Nasib Karyawan tak Jelas
manajemenrumahsakit.net :: MALANG — Puluhan karyawan Rumah Sakit Manu Husada berunjuk rasa di Balaikota Malang. Para karyawan RS yang kebayakan ibu-ibu itu mengadukan soal kejelasan nasib dan upah mereka ke Pemkot Malang setelah 38 karyawan RS ini dirumahkan.
RS Manu Husada berhenti beroperasi sejak 22 Januari 2015 karena bangkrut dan konflik internal antara pemodal. Sejak itu, RS ini merumahkan para karyawannya. Selama dirumahkan, pihak rumah sakit menjanjikan tetap akan membayar para karyawan. Tetapi, janji tersebut tidak terbukti. Pada Maret ini para karyawan tidak mendapatkan upah.
“Januari dan Februari kami masih menerima gaji. Tapi untuk Maret ini kami tidak mendapatkan gaji. Biasanya pemberian gaji tiap tanggal 25,” kata Mujiati, juru bicara aksi, Selasa (30/3).
Mujiati mengatakan, nasib para karyawan rumah sakit itu tidak jelas. Tidak pernah ada penjelasan dari rumah sakit. Para karyawan juga sudah mengadukan ke komisi D DPRD Kota Malang. Tetapi, tidak ada tindak lanjut.
“Janjinya kami dirumahkan selama enam bulan, kemudian akan ditempatkan di rumah sakit baru. Tapi belum ada kejelasan,” ujarnya.
Menurutnya, para karyawan ingin segera ada kejelasan. Jika dipindahkan ke rumah sakit lain harus dijelaskan masa kerja para karyawan mulai dari nol atau tetap dihitung saat mulai kerja. Sebab, rata-rata masa kerja karyawan di rumah sakit itu mulai 10 tahun sampai 15 tahun.
“Kalau kami di PHK berarti hak-hak kami harus diberikan. Sekarang nasib kami seperti digantung,” katanya.
Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kota Malang, Kusnadi menyatakan akan memanggil pemimpin Rumah Sakit (RS) Manu Husada. Ia berjanji akan memediasi pemimpin yayasan agar tidak sampai mengorbankan karyawan. Sebab, tidak jelasnya nasib karyawan akibat konflik internal antara pemimpin yayasan.
Jika kemungkinan terburuk rumah sakit itu tetap tidak bisa beroperasi, maka ia ingin pihak yayasan bertanggung jawab atas pesangon dan hak-hak karyawan. Pihak rumah sakit harus memberikan semua hak-hak karyawan.
“Secara lisan karyawan sudah mengadu. Tapi kami akan memediasi agar RS bisa beroperasi kembali. Kami tak ingin ada PHK,” kata Kusnadi.
Sumber: republika.co.id
Dinkes Sumenep Dukung Rumah Sakit Bebas Asap Rokok
manajemenrumahsakit.net :: Sumenep : Larangan merokok di kawasan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Moh Anwar Sumenep, untuk menjadikan rumah sakit (rs) bebas asap rokok mendapat dukungan dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sumenep.