Menurut UU No 44 Tahun 2009 tentang rumah sakit, ada dua jenis RS berdasarkan pengelolaannya, yaitu RS publik (bersifat nirlaba, bisa milik pemerintah maupun milik yayasan swasta) dan RS privat (RS yang bertujuan mencari keuntungan atau profit, milik swasta). RS publik tidak mengutamakan mencari keunggulan karena misi utamanya adalah misi sosial, yaitu untuk memberikan akses bagi kelompok masyarakat tidak mampu agar bisa memperoleh pelayanan kesehatan yang laik dan bermutu. RS publik akan mengutamakan memberi pelayanan dibandingkan dengan memperhitungkan kemampuan pasien membayar, meskipun itu berisiko terhadap cash flow RS. Secara teoritis, RS publik dapat mengandalkan bantuan dari pihak lain, berupa donasi atau sumbangan, atau subsidi dari pemerintah. Namun di Indonesia, donasi untuk RS publik bukan sesuatu yang populer dan subsidi dari pemerintah juga semakin berkurang. Akibatnya, banyak RS publik yang kemudian mengembangkan berbagai cara agar bisa survive sambil terus menjalankan misi sosialnya, misalnya membuka lebih banyak layanan untuk kelompok masyarakat yang mampu membayar.
Direktur RSUD KRMT Wongsonegoro Semarang Targetkan Gedung Rawat Jalan Bisa Digunakan Akhir Tahun ini
SEMARANG – Direktur RSUD K.R.M.T. Wongsonegoro Semarang, Susi Herawati menargetkan, gedung rawat jalan yang saat ini tengah dibangun dapat mulai digunakan akhir tahun 2019.
Saat ini pembangunan gedung tersebut mencapai 40 persen dari target 20 persen. Sehingga, terdapat deviasi proses pembangunan gedung rawat jalan RSUD Wongsonegoro.
Masa kontrak pembangunan tersebut hingga 16 Desember 2019. Pihak kontraktor menargetkan pembangunan akan rampung September dengab harapan akhir tahun 2019 masyarakat sudah dapat dilayani di gedung baru itu.
Jalani Proses Akreditasi, RSUD Lembang Siap Naik Jadi Tipe C
BANDUNG BARAT – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lembang sedang menjalani proses akreditasi untuk meningkatkan tipe dari D menjadi C.
Proses akreditasi dilakukan oleh tim surveior Komisi Akreditasi Rumah Sakit. Survei akreditasi berlangsung selama tiga hari dari Rabu (22/5/2019) hingga Jumat (24/5/2019).
Bupati Bandung Barat, Aa Umbara Sutisna yang memantau proses akreditasi mengaku optimistis jika RSUD Lembang bisa naik kelas dari tipe D ke C.
Sebab dari pengamatan Bupati serta melihat sarana dan prasarana yang ada, termasuk ketersediaan tenaga medis maka rumah sakit ini sudah sangat refresentatif.
RSUD M Zein Gelar Orientasi Karyawan BLUD
PESSEL – RSUD. Dr. M. Zein Painan selenggarakan orientasi karyawan rumah sakit hasil penerimaan seleksi karyawan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) tahun 2019 bertempat di Aula Pertemuan Lantai II, Senin (20/05).
Direktur RSUD. Dr. M. Zein Painan dr. H. Sutarman, MM dalam sambutannya mengatakan kepada karyawan baru agar mengikuti kegiatan orientasi ini secara serius dan sungguh-sungguh, karena kegiatan ini akan sangat berguna dan sebagai bekal pengetahuan nantinya saat masing-masing akan ditempatkan sesuai bidang pekerjaanya.
Kontrak Pembangunan RSUD Soreang Ditandatangani, Ini Proyek Terbesar dalam Sejarah Kabupaten Bandung
SOREANG – Setelah melalui proses yang cukup panjang, akhirnya kontrak pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah ( RSUD) Soreang resmi ditandatangani.
Penandatanganan kontrak itu dilakukan oleh Direktur RSUD Soreang dr. Iping Suripto dan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bandung drg. Grace Mediana Purnami, dengan Direktur PT Pembangunan Perumahan (PP) Anton Satyo Hendriatno.
Bupati Bandung H. Dadang M Naser, yang menyaksikan penandatanganan kontrak dengan sistem Multiyears (Kontrak Tahun Jamak) tersebut, mengungkapkan bahwa pembangunan RSUD Soreang akan menghabiskan anggaran sekira Rp 300 miliar.
“Ditargetkan selesai kurang lebih bulan Oktober 2020 dengan sistem Multiyears. Besar anggaran dengan berbagai subsistem, sebenarnya mencapai Rp. 324 miliar. Namun dalam prosesnya PT PP memenangkan tender senilai Rp. 296 miliar. Setelah disandingkan dengan pengawasan dan perencanaan, bahwa ada konsultan yang terlibat, maka tetap dianggarkan lebih dari Rp. 300 miliar,” ungkap Bupati Dadang Naser didampingi dr. Iping Suripto dan drg. Grace Mediana Purnami.
RSUD Ulin Banjarmasin Kembali Raih Akreditasi Bintang Lima
BANJARMASIN – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ulin Banjarmasin resmi kembali raih akreditasi bintang lima berpredikat Paripurna dari Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS), Senin (20/5/2019).
Pencapaian ini di buktikan dengan dipamerkannya Sertipikat Akreditasi Bintang Lima dari KARS pada apel pagi RSUD Ulin dipimpin oleh Direktur RSUD Ulin dr Hj Suciati, Selasa (21/5/2019).
Sontak pengumuman dari dr Hj Suciati tersebut mendapatkan respon gembira dari segenap keluarga besar RSUD Ulin Banjarmasin.
Dijelaskan dr Hj Suciati, pencapaian tersebut merupakan hasil kerja keras dan kerjasama yang solid seluruh keluarga besar RSUD Ulin Banjarmasin setelah lalui tahapan pembinaan dan penilaian oleh KARS.
RSUD Mukomuko Bangun 3 Unit Gedung Baru
Pemerintah Pusat pada tahun ini kembali mengucurkan anggaran untuk penambahan pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Mukomuko Anggaran yang dikucurkan tersebut jumlahnya lumayan fantastik yaitu sebanyak Rp. 31,8 M.
Dengan anggaran dana tersebut RSUD Mukomuko akan membangun 3 gedung baru, yaitu Instalasi farmasi dan gudang farmasi, gedung Intensive Care Unit (ICU) dan gedung rehabilitasi medik.
BPK: Pengelolaan Keuangan RSUD Manna Tidak Memadai
Bengkulu Selatan – Pemerintah Kabupaten Bengkulu Selatan kembali mendapatkan opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) dari BPK atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Selatan TA 2018. Salah satu temuan BPK menyebutlan bahwa pengelolaan keuangan pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Hasanuddin Damrah Manna tidak memadai.
Siaga Bencana Kebakaran di Rumah Sakit, RSUP Sanglah Gelar Simulasi Red Code
DENPASAR – RSUP Sanglah telah melaksanakan simulasi Red Code di Wing Amerta, Jumat (17/5/2019) lalu.
Dr IGB Ken selaku Ketua Komite K3RS membenarkan bahwa simulasi Red Code sudah dilakukan Jumat lalu di Wing Amerta, dan akan dilanjutkan pada tiga blok RSUP Sanglah.
Rencananya simulasi Red Code di tiga blok RSUP Sanglah akan kembali dilaksanakan, namun untuk jadwalnya belum ditentukan.
Bangunan Rawat Jalan RSUD Diguyur Rp 12,5 M
BONTANG – Layanan rawat jalan RSUD Taman Husada bakal berpindah tempat. Setelah, manajemen rumah sakit mendapat kucuran dana sejumlah Rp 12,5 miliar melalui APBD 2019 dari Pemkot Bontang. Nominal tersebut digunakan untuk peningkatan bangunan sebelumnya.
Plt Direktur RSUD Taman Husada dr I Gusti Made Suhardika mengatakan, layanan rawat jalan nantinya berada di atas tepat bangunan parkir. Tepatnya, pada lantai ketiga dan keempat. Sementara lantai kelima bangunan baru akan ditempati oleh manajemen RSUD Taman Husada.
“Ke depan, semua poli akan berpindah,” kata Gusti.