TRIBUNPEKANBARU.COM, DUMAI- Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Dumai mengecam Direktur Utama (Dirut) RSUD Kota Dumai, setelah menyeruaknya kasus dugaan malpraktek yang dilakukan dokter bedah di RSUD tersebut. Aktivis mahasiswa ini juga mengancam akan melakukan aksi besar-besaran jika human error yang terjadi di RSUD kebanggaan masyarakat Dumai itu tidak ditindak secara hukum.
Hal itu diutarakan oleh sekelompok pengurus HMI, kemarin. Sekretaris umum (Sekum) HMI Cabang Dumai, Rian Arief, mengatakan diagnosa dokter atas pasien yang bernama Donal merupakan human error seorang dokter. Ia menuntut, dugaan malpraktek itu di usut tuntas supaya tidak terjadi dimasa yang akan datang.
“Tentu saja masyarakat dirugikan atas kasus ini. Kami dukung pihak keluarga menempuh jalur hukum,” katanya.
Tidak hanya itu, jika tidak ada publikasi atas penyelesaian kasus itu, kelompok mahasiswa yang tergabung di HMI ini akan melakukan aksi besar-besaran. Bahkan, ia menuntut agar Dirut RSUD Dumai segera mundur dari jabatannya. Apalagi, di RSUD Kota Dumai itu kekurangan tenaga dokter, sementara pasien menjadikan RSUD itu sebagai rujukan utama untuk berobat.
“Kalaupun dokter kurang, tidak selayaknya ada dokter yang melakukan malpraktek,” ucapnya.
Sementara itu, Dirut RSUD Kota Dumai, dr. Syaiful yang dijumpai Tribun kemarin, mengatakan pihaknya akan menyelesaikan kasus itu secara kekeluargaan. Oleh karena itu, ia enggan memberikan keterangan medik terkait kasus tersebut. Pasalnya, kalau ia mengatakan apa yang dilakukan dokter terhadap pasien sudah sesuai ketentuan, takut dituding membela diri. Begitupun sebaliknya, tidak akan mungkin pihaknya memberikan keterangan kalau dokter telah salah mendiagnosa penyakit pasien.
“Kita selesaiakan dulu dengan duduk bersama. Berikanlah kami kesempatan untuk duduk bersama terlebih dahulu. Kami sudah menghubungi keluarga pasien untuk itu. Setelah ada penyelesaian secara kekeluargaan, kami akan berikan keterangan seluas-luasnya,” ujar pria asal Bukittinggi itu.
Bahkan, ia mengaku tidak mau dianggap perang di media massa, bila komentar dibalas komentar. Untuk itu, ia berharap agar semua pihak bisa memaklumi proses penyelesaian dugaan malpraktek yang dilakukan dokter terhadap seorang pasien.
Sebelumnya, Ismanora, keluarga pasien mengatakan, pihaknya akan menuntut kasus tersebut secara hukum. Apalagi setelah merujuk adiknya Donal ke RS Eka Horpital di Pekanbaru. Sebab, hasil diagnosa kedua RS sangat berbeda.
“Jika di RSUD Dumai mengatakan harus dioperasi, dan itupun langsung ia kerjakan. Sedangkan menurut pihak RS di Eka Hospital, penyakit yang diidap adiknya tidak selayaknya di operasi,” katanya.
Sumber: pekanbaru.tribunnews.com

A new hospital inspection regime for England is getting under way, with the chief inspector promising to “expose poor and mediocre” care.
PALEMBANG–Ruang rawat inap penyakit anak RSUD Ibnu Sutowo Baturaja, tak mampu lagi menampung pasien baru. Membludaknya, pasien anak dengan penyakit diare menjadi penyebabnya.
SURYA Online, MALANG – Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, Soepranoto, menyatakan, proyek pembangunan RSUD di Kelurahan Bumiayu, Kecamatan Kedungkandang diperkirakan tuntas Desember 2013. Saat ini, masih finising serta proses pengadaan alat radiologi dan laboratorium.
ARJAWINANGUN– Guna meningkatkan pelayanan kepada masyarakat agar lebih maksimal, manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arjawinangun mengusulkan tunjangan daerah bagi para pegawai dan perawat rumah sakit.
Siantar simantab.com – RSUD Djasamen Saragih kembali menolak pasien peserta Jaminan Persalinan (Jampersal). Penolakan pasien peserta Jampersal kali ini dikarenakan tidak ada dokter.



Metrotvnews.com: Sebanyak 90 persen dari 156,1 juta lembar saham PT Siloam Internasional Hospitals Tbk (SILO) diminati investor asing. Sisanya dari lokal.
Siloam International Hospitals, the biggest private hospital operator in Indonesia will have its stock trading debut today, following last week successful initial public offering, which garnered a significant amount of interest from global and domestic investors.
PANITIA Angket Hutang Rumah Sakit Pemangkat siap memanggil pihak RSUD, terkait permasalahan utang rumah sakit pelat merah tersebut. Mereka yang bakal dipanggil mulai dari direktur, pihak rumah sakit yang bersangkutan, bahkan pihak Seketariat Daerah.





