SURYA Online, MALANG – Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, Soepranoto, menyatakan, proyek pembangunan RSUD di Kelurahan Bumiayu, Kecamatan Kedungkandang diperkirakan tuntas Desember 2013. Saat ini, masih finising serta proses pengadaan alat radiologi dan laboratorium.
Dikatakannya, tahun ini proyek RSUD mendapat tambahan anggaran Rp 15 miliar hanya untuk finising, penambahan ruangan, dan keramik. Sedangkan, untuk pengadaan alat radiologi, laboratorium, mikroskop, dan perlengkapan emergency, dianggarkan sendiri Rp 3 miliar. “Bangunannya sudah selesai, hanya tinggal finising saja dan pemasangan alat radiologi serta laboratorium,” ujarnya.
Selain itu, proyek ini juga mendapatkan tambahan lahan seluas 4.300 meter persegi yang proses negosiasinya dilakukan sejak April 2013 lalu dengan harga Rp 1,7 juta/m2. Namun, pembayaran lahan baru dilakukan pada Agustus 2013. “Total anggaran untuk membeli lahan Rp 7,1 miliar. Sudah dibayarkan Agustus lalu. Harga itu berdasarkan taksiran dari tim aprasial. Lahannya berupa sawah yang berada di samping bangunan RSUD. Rencananya, untuk parkir, ipal, dan perkantoran,” katanya.
Ia menjelaskan, saat ini total lahan untuk pembangunan RSUD seluas 12.300m2. Sedangkan, luas lahan yang sudah didirikan bangunan 6.400m2. “Jika ada pengajuan pengembangan pembangunan RSUD oleh wali kota baru, kami sudah menyiapkan lahannya,” ujarnya.
Menurutnya, yang menjadi kendala saat ini, terkait tenaga di RSUD Kota Malang. Ia telah mengajukan kebutuhan tenaga medis ke Badan Kepegawaian Daerah (BKD). Jumlah tenaga medis yang diajukan sebanyak 177 orang. “Untuk kebutuhan pegawai, kami mengajukan 177 orang. Tapi, belum tahu berapa yang disetujui,” katanya.
Ketua Komisi D Fransiska Rahayu Budiwiarti, mengatakan launcing RSUD diharapkan Februari 2014. Ia mengaku sedang menggodok Perda khusus RSUD. “Akhir Desember, kami usahakan perdanya sudah selesai. Biar Februari 2014 sudah bisa launcing,” katanya.
Pembangunan RSUD Kota Malang dimulai sejak 2011 dengan anggaran multiyears. Pada tahun 2011, dana yang dianggarkan dari APBD Rp 10 miliar. Sedangkan pada 2012 Rp 11 miliar, 2013 anggarannya Rp 15 miliar, hanya untuk finishing dan Rp 7,1 miliar dari APBD murni untuk pembelian tanah.
Sumber: tribunnews.com