YOGYAKARTA-Layanan primer kesehatan di pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) dituntut banyak menguasai penyakit yang diderita masyarakat. Dari data Departemen Kesehatan, tercatat 290 diagnosis penyakit yang dikeluhkan pasien.
Wakil Menteri Kesehatan Ali Gufron Mukti menyatakan jumlah penyakit yang terdiagnosis tersebut terangkum dari 9.420 Puskesmas. Penyakit yang bisa ditangani oleh 120 ribu dokter umum hanya sebagian saja. Dokter umum tidak bisa secara keseluruhan untuk mengatasi seluruh penyakit tersebut.
Penyakit yang tidak bisa ditangani dokter umum, menurut dia, idealnya dirujuk ke dokter spesialis. Problem muncul pada tahap ini. Dokter umum bisa merujuk pasien ke seluruh dokter spesialis sesuai penyakit pasien, masalahnya tidak seluruh pasien memiliki uang untuk membiayai berobat ke dokter spesialis.
Berbicara di Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM), Rabu (6/3/13), dia menyatakan pelayanan kesehatan menjadi persoalan ketika sistem jaminan sosial nasional tidak mencakup pembiayaan lanjut. Kalaupun pembiayaan dokter ditanggung, obat-obat tidak dibayar negara, itu menjadi masalah juga.
Dia melihat kecenderungan pemegang kartu jaminan sosial kesehatan meningkat. Selama setahun 2012 terdapat 76,4 juta jiwa pemegang kartu tersebut. Jumlah tersebut diperkirakan meningkat menjadi 86,4 juta pada akhir 2013.
Dengan meningkatnya pasien yang diasuransikan, dia menekankan pelayanan pada tingkat primer atau puskesmas sangat ditekankan untuk ditingkatkan kualitas dan fasilitas. Apabila pelayanan pasien bisa diselesaikan pada level ini, dampaknya sangat baik bagi pasien maupun peningkatan kualitas pelayanan kesehatan. Kemudian mengurangi beban pasien yang seharusnya dirujuk ke tingkat pengobatan lebih tinggi.
“Pemerintah menyadari pentingnya meningkatkan pembangun fasilias kesehatan di level primer,” ujar dia.
Sumber: pikiran-rakyat.com