Bengkulu – Menteri Kesehatan (Menkes) Nafsiah Mboi mengharapkan rumah sakit umum (RSU) Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu, yang baru didirikan agar memilikik karakteristik tersendiri, sehingga dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat optimal.
Hal tersebut diungkapkan Menkes ketika mengunjungi RSU Kota Bengkulu, di Bengkulu, Senin (10/2). Ia mengatakan, meski harapan tersebut untuk saat ini belum dapat dilaksanakan RSU Kota Bengkulu karena baru berdiri.
Namun, ke depan harapan itu harus direalisasikan, seperti RSU M Yunus Bengkulu, menjadi RS khusus jantung. “Rumah sakit harus memiliki keunggulan tersendiri, sehingga dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat secara optimal”.
Bahkan, kalau jika memungkinkan RS Kota Bengkulu menjadi RS untuk pasien ginjal atau stroke dan penyakit jenis lainnya. Sebab, di Bengkulu sampai sekarang belum ada RS yang melayani penyakit khusus.
Selain itu, Menkes Nafsiah juga meminta kepada RS Kota Bengkulu untuk segera melengkapi berbagai fasilitas alat kesehatan (alkes), sehinga RS ini bisa segera ditingkatkan statusnya dari tipe D menjadi tipe B.
Sebab, dengan status tipe B itu, RS Kota Bengkulu dapat memberikan pelayanan lebih baik lagi kepada masyarakat setempat.
“Pasien bisa langsung mendapatkan penanganan di RS Kota Bengkulu tanpa harus dirujuk ke RS luar kota yang terbilang jauh dan memakan waktu, sedangkan pasien harus mendapatkan perawatan maksimal,” ujarnya.
Menkes mengatakan, percepatan perubahan status tersebut diyakini tidak akan membutuhkan waktu lama jika Pemerintah Kota Bengkulu mampu memanfaatkan seluruh peluang sumber dana untuk pengembangan RS Kota Bengkulu.
“APBN siap mendukung, ada juga APBD Provinsi dan Kota, namun yang terpenting, Wali Kota harus mampu memanfaatkan peluang CSR (corporate social responsibility) perusahaan yang bisa membantu pertumbuhan RS ini,” ujarnya.
Menkes mengatakan, tujuan jangka pendek yang perlu segera dilaksanakan oleh pemkot setempat bersama manajemen RS adalah bekerjasama dengan penyedia telekomunikasi untuk membuat nomor panggilan cepat sehingga memudahkan pasien secepatnya mendapatkan penanganan medis.
Dengan ada panggilan nomor telepon darurat itu, maka masyarakat tidak bingung dan segera bertindak cepat ketika ada anggota keluarganya sakit parah untuk segera dirujuk ke rumah sakit,” ujar Menkes.
Sementara itu, Wali Kota Bengkulu, Helmi Hasan mengatakan, pihaknya akan berusaha semaksimal mungkin untuk melengkapi berbagai kebutuhan alkes di RSU Kota Bengkulu, sehingga RS ini dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan baik.
“Saya dan instansi terkait akan berusaha semaksimal mungkin untuk melengkapi berbagai peralatan yang dibutuhkn di RS Kota Bengkulu, sehingga meski baru RS ini bisa melayani pasien dengan berbagai jenis penyakit,” ujarnya.
Dengan demikian, warga Kota Bengkulu yang sakit parah tidak perlu dirujuk ke RS M Yunus setempat, tapi cukup dilayani di RS tersebut. “Saya mengucapkan terima kasih kepada Menkes yang sudah memberikan dukungan atas berdirinya RS Kota Bengkulu tersebut,” ujarnya.
Untuk itu, Pemkot Bengkulu mengharapkan dukungan dari Kemenkes agar memberikan dana APBN lebih besar guna melengkapi berbagai kebutuhan alkes di RS Kota Bengkulu. “Pemkot Bengkulu juga berharap Kemenskes dapat memberikan tenaga dokter spesialis dan beberapa dokter umum, sehingga pelayanan di RS Kota Bengkulu semakin baik ke depan,” ujarnya.
Sumber: beritasatu.com