PAINAN, HALUAN
RSMS Resmikan Ruang VIP dan Rumah Bersalin Belinyu
BANGKAPOS.COM, BANGKA –– Rumah Sakit Medika Stania Sungailiat (RSMS) menyelenggarakan peringatan hari ulang tahun (HUT) ke- IX sekaligus peresmian gedung VIP Rumah Sakit Medika Stania dan Balai Rumah Bersalin Belinyu.
Peresmian ruang VIP dan Balai Rumah Bersalin di Belinyu ini diresmikan langsung oleh Direktur Utama PT Timah Tbk Sukrisno didampingi Wakil Bupati
Legislator Dorong Pemprov Ajukan Anggaran RS
Denpasar (Antara Bali) – Anggota DPRD Bali Wayan Tagel Arjana mendorong pemerintah provinsi setempat untuk kembali mengajukan anggaran rencana pembangunan rumah sakit bertaraf internasional.
“Pemerintah Provinsi Bali harus memiliki rumah sakit internasional sebab Pulau Dewata merupakan tujuan wisata dunia,” katanya di Denpasar, Selasa.
Ia berharap dengan rencana pembangunan rumah sakit umum bertaraf internasional itu kunjungan akan terus meningkat. Sembari melakukan `check up` misalnya, pasien juga berwisata. Namun juga menyediakan untuk keperluan masyarakat Bali dalam upaya mendukung Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM).
“Saya berharap dengan dibangunnya fasilitas rumah sakit bertaraf internasional, masyarakat umum yang menggunakan kartu JKBM juga bisa terlayani, sehingga dana yang dialokasikan untuk JKBM itu kembali kepada kas daerah,” ujarnya.
Tagel Arjana mengemukakan bahwa kalau dari perencanaan rumah sakit sudah sempat dibahas dan dianggarkan dalam APBD Bali. Namun karena perlu kajian dan gambar detail pembangunan sehingga sampai sekarang belum ada tindaklanjutnya.
Rencananya bangunan rumah sakit bertaraf internasional tersebut berada di kawasan Sanur, Kota Denpasar, dengan menggunakan lahan aset Provinsi Bali.
Menurut Tagel Arjana, masyarakat Bali sangat mengharapkan dibangunnya rumah sakit internasional itu, tetapi juga membangun fasilitas pada kelas menengah ke bawah atau yang menggunakan kartu JKBM. (ADT)
Sumber: antarabali.com
Di Bali, RS Swasta Sediakan Layanan Gratis dengan JKBM
Bali – Kendati program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) telah berjalan, layanan kesehatan gratis yang dinaungi Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM) akan tetap dijalankan.
RSUP Haji Adam Malik Bersiap Hadapi ‘Ledakan’ Jumlah Pasien Suspect MERS
MedanBisnis – Medan. Musim haji yang semakin dekat dan jamaah umrah yang terus berangkat ke Arab Saudi membuat Indonesia rentan penyebaran virus Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus (MERS-CoV). Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Haji Adam Malik pun bersiap menerima pasien-pasien MERS. Dokter spesialis paru di RSUP Haji Adam Malik Prof Luhur Soeroso menyatakan, pihak rumah sakit sudah bersiap menghadapi kemungkinan situasi tersebut. Ruangan untuk perawatan para pasien yang diduga atau suspect MERS juga sudah disiapkan.
“Ruangan flu burung dulu, itu tempat ruang rawat mereka (nanti),” kata Soeroso kepada wartawan di RSUP Haji Adam Malik, Jalan Bunga Lau, Medan, Selasa (6/5) siang.
Disebutkan Soeroso, peluang untuk terjangkit virus MERS sangat besar bagi orang yang datang ke Arab Saudi, negara yang menjadi sumber penyebaran virus MERS. Musim haji yang semakin dekat dan banyaknya jamaah umrah yang setiap minggu ke Arab Saudi, termasuk dari Sumut, memperbesar peluang menyebarnya virus itu Sumut.
RSUP Haji Adam Malik sudah berpengalaman menangani pasien pengidap virus H5N1 atau flu burung beberapa tahun silam. Bahkan ada pasien asal Kabupaten Karo yang berhasil disembuhkan. Pasien-pasien itu ditangani di ruangan khusus di rumah sakit tersebut. Ruangan itulah yang akan dipergunakan nanti, yakni Gedung Rawat Infeksius.
“Gejala MERS dan flu burung hampir sama, tapi nanti setelah diperiksa baru diketahui apakah MERS atau bukan,” kata Soeroso.
Dikatakannya, kebanyakan korban yang terkena MERS adalah orang yang berusia 50 tahun ke atas, namun ada juga kasus wanita hamil yang terinfeksi. Selain itu mereka yang menderita diabetes, atau penyakit paru kronis, semakin rentan terjangkit virus itu.
Sebelumnya seorang warga Medan yang baru usai melaksanakan umrah berinisial KHS (64) meninggal dunia saat dirawat di RSUP Haji Adam Malik, Minggu (4/5). Dia mengalami gejala mirip MERS tetapi tidak sempat dipastikan karena pihak keluarga tidak mengizinkan dilakukan pengambilan sampel atau swap.
Saat ini RSUP Haji Adam Malik juga tengah merawat seorang suspect MERS, yakni SHN (50) perempuan asal Kabupaten Deli Serdang, Sumut. Dia diketahui melaksanakan umrah dan tiba di Bandara Kuala Namu, Deli Serdang, pada (2/5) sekitar pukul 09.00 WIB. Setelah mendapat perawatan awal, dia kemudian dirujuk ke RSUP Haji Adam Malik dan kini ditempatkan di Gedung Rawat Infeksius.(dtc)
Sumber: medanbisnisdaily.com
Dinkes Papua Kerja Sama Tiga RS Swasta
Dinas Kesehatan (Dinkes), Provinsi Papua di Jayapura, menjalin kerja sama dengan tiga rumah sakit swasta di daerah itu guna meningkatkan pelayanan kepada pasien yang menggunakan Kartu Papua Sehat (KPS).
Kepala Dinas Kesehatan Papua, drg. Aloysius Giyai di Jayapura, Selasa, mengatakan, ketiga rumah sakit swasta yang menjalin kerja sama dengan pihaknya adalah Rumah Sakit Marthen Indey, Rumah Sakit TNI Angkatan laut dan Rumah Sakit Dian Harapan.
Kerja sama ditandai dengan penandatangan Momerandum of Understanding (MoU) atau nota kesepahaman antara kepala dinas kesehatan Papua dengan ketiga direktur rumah sakit tersebut. “Kerja sama yang kami lakukan harus secara tertulis supaya jelas,” ujarnya.
Menurut dia, melalui kerja sama yang dibangun, tiga rumah sakit itu dapat melayani pasien menggunakan KPS. Selain itu, ketiga rumah sakit swasta ini dapat melayani pasien rujukan dari rumah sakit milik pemerintah, misalnya, pasien dari Rumah Sakit Umum Daerah Abepura dan Rumah Sakit Umum Daerah Dok II Jayapura.
Dia mengatakan, kerja itu akan memudahkan akses layanan kesehatan bagi masyarakat. “Masyarakat tidak lagi sulit mendapat layanan kesehatan di rumah sakit swasta,” tuturnya.
Sebelumnya, kata dia, ketika tidak ada kerja sama dengan rumah sakit swasta masyarakat harus membayar mahal saat berobat dan mendapat layanan kesehatan di RS swasta sehingga pasien yang status ekonominya lemah terpaksa memilih tidak masuk rumah sakit.
Tidak hanya itu, menurut dia, Kartu jaminan kesehatan yakni Jaminan Kesehatan Masyarakat Daerah (Jamkesda) yang dikelurkan sebelum KPS oleh pemerintah Papua untuk warga, sama sekali tidak berlaku di rumah sakit swasta.
Rumah sakit swasta, lanjut dia, juga tidak bisa menerima pasien rujukan dari rumah sakit pemerintah. “Hal ini secara tidak langsung menyulitkan masyarakat untuk mendapat akses pelayanan kesehatan,” ujarnya.
Saat ini pihaknya hendak mengubah pola pelayanan kesehatan sebelumnya. Dengan begitu, masyarakat juga leluasa mendapat pelayanan kesehatan di rumah sakit swasta maupun di rumah sakit pemerintah.(ant/ris)
Sumber: ciputranews.com
Tingkatkan Mutu Layanan, RSUD Tabanan Diakreditasi
KabarNusa.com, Tabanan – Tim surveyor independen melakukan penilaian akreditasi terhadap Rumah Sakit Umum Daerah Tabanan dalam upaya untuk meningkatkan mutu pelayanan kepada pasien atau masyarakat.
Survey dilakukan surveyor yang terakreditasi komisi akreditasi sejak tahun 2012 lalu, diharapkan mampu meningkatkan kepercayaan masyarakat bahwa rumah sakit menitikberatkan sasaran pada keselamatan pasien dan meningkatkan mutu pelayanan.
Selama 3 hari ini, kegiatan diawali presentasi dari Direktur BRSUD Tabanan dr. Nyoman Susila mengenai program peningkatan mutu dan keselamatan pasien (PMKP) di BRSU Tabanan.
dr. Susila menjelaskan ada 4 dimensi mutu yang harus sesuai dengan standar akreditasi RS, diantaranya kemanan (safety), efektifitas, efisiensi dan keadilan/ kesamaan pelayanan (equity).
Berdasarkan dimensi mutu tersebut, terdapat 26 indikator mutu yang harus diperhatikan, seperti indicator klinis, indicator manajerial dan indicator sasaran internasional keselamatan pasien.