manajemenrumahsakit.net :: PASIR PANGARAYAN-Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pasir Pangarayan, Kabupaten Rokan Hulu terus berusaha meningkatkan pelayanannya terhadap masyarakat. Rumah sakit yang sudah dikelola Badan Layanan Umum Daerah tersebut, kini terus diupayakan meningkat statusnya dari Tipe C menjadi Tipe B.
Ditargetkan, perubahan status sudah terealisasi tahun 2016 mendatang. Untuk meningkatkan status tipe, manajemen RSUD Pasir Pangarayan kini terus berupaya melakukan peningkatan dan pembenahan, terutama dari segi pelayanan rumah sakit pada umumnya. Sebagai Badan Layanan Milik Pemerintah Daerah, RSUD Pasir Pangarayan tetap berupaya meningkatkan pelayanan. Apalagi saat ini pertumbuhan penduduk semakin pesat, termasuk persaingan pelayanan dengan rumah sakit swasta.
Direktur Utama RSUD Pasir Pangarayan, dr. Wildan Asfan Hasibuan, Selasa (30/9) menyebutkan, beberapa pedoman sesuai Peraturan dari Menteri Kesehatan sudah dipenuhi manajemen, seperti tenaga medis, peralatan, dan hal lain. Sampai tahun ini, sudah ada 19 spesialis di rumah sakit ini.
Diakui, saat ini yang agak sulit yakni masalah pengadaan, seperti pengadaan tenaga Sub Spesialis minimal dua orang. Untuk tenaga ini sulit dicari, karena untuk mendapatkan itu seorang dokter spesialis harus bersekolah lagi. Sementara untuk masalah gedung dan peralatan rumah sakit, masih terus ditingkatkan.
Sementara Kepala Bidang Instalasi dan Penyediaan Fasilitas RSUD, Hendrik menambahkan, beberapa upaya telah dilakukan manajemen dalam meningkatkan pelayanan. Di antaranya, memperbaiki sistem pelayanan dengan menerapkan Pelayanan 5S (Senyum, Sapa, Salam, Santun dan Sabar).
Seluruh Tenaga Medis di RSUD yang berjaga diharuskan rutin mengecek pasien 2 jam sekali. Bukan itu saja, manajemen juga terus melengkapi kekurangan tenaga dokter spesialis. Dari penerapan berbagai program, ternyata terbukti mampu meningkatkan kepercayaan masyarakat lokal dan masyarakat dari Provinsi Sumatera Utara, seperti masyarakat Kabupaten Padang Lawas yang memang letak geografisnya cukup dekat dengan Kota Pasirpangaraian dibandingkan meski harus ke Kota Medan.
Berkat komitmen dari manajemen, kini RSUD Pasirpangaraian telah menjadi tujuan studi banding bagi beberapa rumah sakit dari kabupaten tetangga. Menurut Hendrik, seiring meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap RSUD Pasir Pangarayan, manajemen berani menargetkan untuk menggenjot omset rumah sakit dari Rp12 miliar per tahun menjadi Rp20 miliar per tahun.
Hendrik mengakui, upaya mencapai target omset tersebut, manajemen lebih meningkatkan pelayanan rumah sakit kepada pengunjung tanpa terkecuali. Termasuk melengkapi sarana prasarana pendukung kesehatan yang diterapkan di sebuah rumah sakit.