manajemenrumahsakit.net :: PALEMBANG — Memasuki era Jaminan Kesehatan Nasional (JKN),
Diskes Riau Ancam Cabut Izin Rumah Sakit Tolak Peserta BPJS
manajemenrumahsakit.net :: PEKANBARU – Pelayanan rumah sakit di Riau kerap kali menjadi bahan keluhan bagi masyarakat yang ingin mencoba jasanya. Terlebih kepada warga miskin yang notabene hanya bisa mengandalkan kartu BPJS untuk administrasi pengobatan.
Dinas Kesehatan (Diskes) Provinsi Riau sebagai instansi yang menjadi pengawas serta pengontrol seharusnya mulai memberikan teguran dan efek jera kepada pihak rumah sakit yang ‘terbiasa’ melakukan pelayanan buruk tersebut.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Zainal Arifin menegaskan pihaknya akan melakukan tindakan tegas kepada rumah sakit yang kedapatan ‘menelantarkan’ atau memberatkan proses administrasi masyarakat yang ingin berobat.
“Khusus kepada pasien yang darurat, kalau ada pihak rumah sakit yang menolak atau memperlambat perawatannya, silakan lapor kepada kami. Kita akan ambil tindakan tegas dengan memberi peringatan,” tegas Zainal.
Lantas apa sanksi yang akan diterima oleh pihak rumah sakit jika ada laporan dan terbukti sengaja ‘melalaikan’ tugas dan fungsi mereka sebagai pelayan kesehatan masyarakat?
Zainal menegaskan, pihak Diskes Riau akan memberikan peringatan I, II dan III untuk kasus tersebut. “Bahkan kita bisa mencabut izin operasional rumah sakit tersebut,” kata Zainal.
Dikatakan Zainal, apa yang dilakukan oleh rumah sakit sudah merupakan pelanggaran aturan yang ada. Pihak rumah sakit seharus menanganinya dulu, setelah melewati masa kritisnya baru dilakukan segala hal administrasi yang diperlukan. “Dengan catatan pelayanan khusus untuk emergency,” jelasnya lagi memberikan kepastian.
Untuk itu dirinya meminta kepada masyarakat untuk mengawal dan melaporkan jika ditemui rumah sakit yang ‘bandel’ demikian. Pihaknya akan merespon dengan melakukan pengecekan ke lapangan.***
Sumber: goriau.com
RSU Tanjung Pura Layani Pasien Katarak Sistem Faco
manajemenrumahsakit.net :: Tanjung Pura, (Analisa).
manajemenrumahsakit.net :: Kasus wabah Ebola kini terus bertambah. Hingga saat ini telah terjadi 10.000 kasus seperti laporan WHO dan memakan korban jiwa sebanyak 4.922. Akan tetapi kini dikabarkan Ebola telah masuk kewilayah Australia.
Kabarnya seorang perempuan 18 tahun kini tengah dirawat di Rumah Sakit Royal Brisbane and Women karena demam dan menunjukkan gejala Ebola. Perempuan itu dilaporkan sudah masuk dalam rumah karantina sejak dia datang dari Afrika Barat bersama delapan anggota keluarganya sebelas hari lalu seperti dilansir surat kabar the Daily Mail, Minggu (26/10/2014)..
Remaja tersebut sebelumnya berasal dari Guinea lalu pindah ke Queensland. Namun pejabat kesehatan Queensland Jeannette Young memastikan, risiko penyebaran Ebola di Australia masih kecil.
Menurut Young, mereka sudah mengetahui kedatangan keluarga remaja itu bersama dua orang dewasa dan enam anak-anak. Dia memastikan mereka tidak kontak dengan siapa pun sejak tiba di Negeri Kangguru itu. Berdasarkan hal tersebut sudah sepatutnya pemerintah Indonesia melakukan antisipasi untuk wabah Ebola, mengingat kebanyakan turis di Indonesia berasal dari Australia.
Sumber: beritabulukumba.com
Pembangunan RS di Kepulauan Arjasa Sumenep Menuai Kekecewaan
manajemenrumahsakit.net :: KBRN, Sumenep: Tokoh Masyarakat Kepulauan Sumenep, Nur Asyur menyayangkan pembangunan rumah sakit di kecamatan kepulauan, yakni Sapeken, Kangayan dan Arjasa yang dipusatkan di Arjasa hingga saat ini belum terealisasi.
Padahal menurut mantan anggota DPRD Sumenep itu, pembangunan rumah sakit tersebut sudah dimulai sejak tahun 2013, namun hingga saat ini sarana untuk pelayanan kesehatan itu belum juga rampung.
Siloam Terus Buka Rumah Sakit, Termasuk di Pelosok
manajemenrumahsakit.net :: Jakarta – Jaringan Siloam Hospital yang berada dibawah naungan Lippo Group akan terus membuka rumah sakit-rumah sakit (RS) baru di Indonesia, tak hanya di lokasi perkotaan namun juga pelosok.
Selain dilatari pertimbangan akses masyarakat terhadap fasilitas kesehatan, juga perhitungan bisnis.
James Riady, pemilik Lippo Group mengungkapkan hal itu pada Paripurna 9 Seminar Nasional Perhimpunan RS Seluruh Indonesia (PERSI) di Jakarta Convention Centre, Jumat (17/10).
“Bahkan kami membuka RS di Bau-Bau, Pulau Buton, Sulawesi Tenggara. Daerah yang mungkin sebagian kita belum pernah kunjungi atau ketahui. Di sana saya bilang, RS ini harus tetap bertahan dan tetap untung, dengan segala tantangannya,” kata James.
James mengaku, di setiap RS dibawah kelompok bisnisnya, peralatan canggih, selalu diupayakan ada. Kendati begitu, manajemen kemudian dihadapkan pada minimnya penggunaan karena terbatasnya dokter yang bisa mengoperasikan.
“Pernah kami upayakan untuk mendatangkan dokter terbang dari daerah lain, tapi ternyata itu tidak memungkinkan secara aturan,” kata James.
Persoalan regulasi, aplikasi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) serta kualitas sumber daya manusia, kata James menjadi tantangan berat kalangan perumahsakitan, termasuk kelompoknya. Berharap persoalan-persoalan itu bisa diselesaikan pemerintah sebagai regulator, kelompok Lippo, kata James akan terus menjadikan bisnis kesehatan sebagai fokus.
“Kami tadinya punya 50 pabrik, sekarang satu per satu dijual. Kami akan fokus pada hal-hal yang berhubungan dengan manusia seperti kesehatan, pendidikan dan pengembangan kawasan yang didalamnya terjadi interaksi antar manusia,” kata James yang kemudian segera berpamitan untuk menghadiri rapat Komite Ekonomi Nasional terakhir, menjelang pemerintahan yang baru dibawah Presiden Joko Widodo.
(IZN – pdpersi.co.id)
Sumber: pdpersi.co.id
Asosiasi RS Mata Bergabung Dengan PERSI
manajemenrumahsakit.net :: Asosiasi Rumah Sakit Mata Indonesia (ARSAMI) resmi bergabung dengan Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI). Kolaborasi itu ditandai penyerahan pataka dari ARSAMI kepada Ketua Umum PERSI Dr.dr Sutoto, M.Kes pada pembukaan Seminar Nasional PERSI dan Hospital Expo di Jakarta Convention Centre, (15/10.)
Ketua Arsami Dr. Hikmat Wangsaatmadja, SpM(K), MKes, MM yang menyerahkan pataka pada pagi itu menyerahkan bendera Arsami pada Dr.dr Sutoto, M.Kes
Dr. Hikmat Wangsaatmadja, SpM(K), MKes, MM merupakan Direktur RS Mata Cicendo Bandung. Sedikitnya delapan RS mata tergabung dalam ARSAMI, berasal dari Jakarta, Surabaya, Bali, Yogyakarta,
RS Lira Medika Dapat Penghargaan Kebersihan
manajemenrumahsakit.net :: KARAWANG Rumah Sakit Lira Medika yang terletak di Jalan Syech Quro No. 14, Kampung Lamaran, Kelurahan Palumbonsari, Kecamatan Karawang Timur, mendapatkan penghargaan bergengsi sebagai rumah sakit terbersih di Kabupaten Karawang.
Penghargaan tersebut diberikan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang berupa sertifikat yang ditandatangani oleh Wakil Bupati Karawang, dr. Cellica Nurrachadiana. Pemberian sertifikat itu berdasarkan hasil evaluasi kebersihan kategori rumah sakit yang dilakukan Pemkab Karawang dalam setahun terakhir ini. Tim penilai melibatkan sejumlah instansi seperti Dinas Cipta Karya, Dinas Kesehatan, dan Badan Pengelola Lingkungan Hidup (BPLH) setempat.