manajemenrumahsakit.net :: Jakarta – Data pasien suatu rumah sakit merupakan salah satu target dari serangan
72 Rumah Sakit Disiagakan Sepanjang Jalur Mudik Jabar
manajemenrumahsakit.net :: BANDUNG–Dinas Kesehatan Jawa Barat menyiapkan 324 Puskesmas yang akan beroperasi 24 jam penuh di sepanjang jalur mudik tahun ini.
Kepala Dinas Kesehatan Jabar Alma Lucyati mengatakan, keberadaan puskesmas ini tersebar di jalur mudik utara, tengah, dan selatan Jabar.
Selain puskesmas di sepanjang jalur mudik tersebut, pihaknya pun menyiapkan 500 puskesmas siaga yang tersebar di 27 kabupaten/kota di Jabar.
“Sedangkan rumah sakit yang disiagakan sebanyak 72 di seluruh Jawa Barat,” katanya di Bandung, Senin (6/7/2015).
Dinkes Jabar pun menyiapkan pos kesehatan terpadu yang dikerjasamakan dengan Kepolisian, TNI, dan Dinas Perhubungan.
Pos kesehatan terpadu itu, kata Alma, disiapkan di sejumlah jalur mudik seperti di Cikopo, Kanci, dan Palimanan. “Pos kesehatan terpadu jumlahnya 203, kita mendukung dari sisi tenaga medisnya, ada sekitar 738 dokter yang disiagakan. Karena kalau di puskesmas itu kan ada dokternya masing-masing,” ucapnya.
Adapun jumlah tenaga medis lainnya yaitu 3.677 perawat yang tersebar di puskesmas siaga, serta 2.400 tenaga lain-lain. “Selain itu ada juga 542 ambulan dengan sopirnya,” kata Alma.
Sumber: bisnis.com
Brasil Menetapkan Aturan Persalinan Sesar
manajemenrumahsakit.net :: Jakarta – Brasil menetapkan peraturan baru untuk mengurangi tingginya jumlah persalinan sesar, namun sesar lebih disukai karena lebih mudah mendapat fasilitas rumah sakit.
Dari semua kelahiran di rumah sakit swasta Brasil, 85% merupakan operasi sesar, sementara di rumah sakit pemerintah jumlah itu mencapai 45%.
Peraturan baru mengharuskan dokter menyampaikan informasi tentang risiko operasi sesar dan meminta pasien menandatangani persetujuan terlebih dahulu.
Para dokter juga harus memberikan alasan mengapa dibutuhkan persalinan sesar, antara lain harus mengisi formulir mengenai proses persalinan dan melahirkan serta menjelaskan langkah mereka.
Setiap perempuan hamil juga diberikan dokumen medis berisi informasi sejarah kehamilannya, yang bisa dibawanya bila berganti dokter.
Peraturan baru ditujukan untuk mengurangi prosedur bedah yang tidak diperlukan dan untuk memastikan para perempuan hamil mengerti resiko persalinan sesar.
Keterbatasan sarana
Namun, menurut para ahli, kelangkaan ruang melahirkan serta bangsal dengan perlengkapan persalinan alami berarti persalinan sesar dianggap merupakan pilihan terbaik bagi perempuan Brasil.
“Cara terbaik untuk memastikan anda mendapatkan ranjang di rumah sakit yang bagus adalah dengan meminta operasi sesar,” kata Pedro Octavio de Britto Pereira, ahli obstetris dan profesor di Federal University of Rio de Janeira, dalam wawancara dengan BBC Brasil tahun lalu.
Perempuan yang ingin melahirkan secara alami di rumah sakit swasta melaporkan bahwa ranjang-ranjang di sana sudah dipesan untuk persalinan yang dijadwalkan.
Terdapat sejumlah laporan mengenai perempuan bersalin tanpa menjadwalkan operasi sesar dan terpaksa harus berpindah-pindah rumah sakit untuk mendapatkan ruangan dan ranjang.
Peneliti juga mengatakan banyak perempuan menganggap persalinan sesar lebih beradab dan modern, dan persalinan alami sebagai primitif, jelek, dan merepotkan.
Dalam budaya Brasil yang sadar tubuh, dengan sangat sedikit informasi yang tersedia mengenai kelahiran, terdapat juga kekhawatiran bahwa persalinan alami akan mengurangi daya tarik seksual.
Kebanyakan dokter juga lebih menyukai proses sesar karena mereka bisa menentukan jadwal persalinan dan merasa lebih dilindungi secara hukum.
Ahli ginekologi Renato Sa mengatakan kepada BBC Brasil: “Dokter bertanggung jawab mengenai yang terjadi dan dalam situasi berisiko, mereka memilih prosedur sesar, karena bila terjadi kematian atau kompikasi mereka akan ditanyai kenapa tidak melakukan itu. Para dokter takut dengan kelahiran alami.” (nwk/nwk)
Sumber: detik.com
Madiun Butuh Indeks, Keamanan Rumah Sakit
manajemenrumahsakit.net :: Harian Kompas edisi Senin (29/6) memuat berita Gempa Madiun Dipicu Sesar Aktif. Di sana disebutkan bahwa tingkat kerusakan bisa lebih parah.
Tema Hari Kesehatan Sedunia 2009 adalah When Disaster Strike, Safe Hospital Save Lives. Pan American Health Organization (PAHO) dan WHO pada 2008 membuat panduan penilaian ketahanan rumah sakit jika terjadi bencana. Panduan itu disebut Hospital Safety Index (HSI) atau Indeks Keamanan Rumah Sakit, yang merupakan suatu instrumen berisi penilaian struktur maupun nonstruktur sebuah rumah sakit di daerah dengan ancaman bahaya.
Setelah penilaian, rumah sakit yang membutuhkan disarankan untuk menguatkan struktur maupun nonstruktur sehingga kalau terjadi bencana, rumah sakit tersebut tetap utuh, baik struktur/bangunan maupun fungsinya. HSI dapat diunduh di www.who.int.
Kami menyarankan semua fasilitas kesehatan di Kabupaten Madiun dinilai dan, bila perlu, dilakukan penguatan (retrofitting) sesuai dengan skala besaran ancaman bahaya.
Ali Imam, Bukit Cemarah Tujuh Blok VII/115, Malang, Jawa Timur
Sumber: suarapembaca.net
Lebaran, RSUD Bengkalis Tetap Beropersi 24 Jam
manajemenrumahsakit.net :: BENGKALIS – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Bengkalis tetap memberlakukan pelayanan terhadap masyarakat yang mau berobat ke RSUD seperti biasanya walaupun di hari lebaran Idul Fitri.
Hal itu dilakukan untuk memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat Bengkalis yang membutuhkan perawatan medis di RSUD.
“Kita tetap memberikan layanan 24 jam, tetap seperti biasa, cuma untuk Poli semua tutup pada hari libur bersama, Idul Fitri,”kata Direktur RSUD Bengkalis Zulkarnaen, Selasa (7/6/15) kepada sejumlah wartawan.
Seperti sistem pelayanan di hari lebaran, ungkap Direktur RSUD Zulkarnaen, untuk para Dokter spesialis dan perawat akan melayani secara bergiliran.
“Misalnya
Legislator Berharap Rumah Sakit Regional Segera Terwujud
manajemenrumahsakit.net :: BANDA ACEH, LINDO – Anggota Komisi VI DPR Aceh Zaenal Abidin mengharapkan pembangunan rumah sakit regional di sejumlah daerah di Aceh segera terwujud, sehingga pelayanan kesehatan masyarakat lebih maksimal.
“Kami berharap pembangunan rumah sakit regional di Aceh bisa terwujud. Paling tidak, pada tahun anggaran 2016, bisa terealisasi,” kata Zaenal Abidin di Banda Aceh, Sabtu (4/7).
Adanya rumah sakit regional tersebut, kata Zaenal Abidin, untuk meningkatkan dan mendekatkan pelayanan kesehatan yang lebih maksimal kepada seluruh masyarakat Aceh. Terutama masyarakat yang aksesnya jauh dari Banda Aceh, ibu kota Provinsi Aceh.
Menurut anggota DPR Aceh membidangi masalah kesehatan ini, ada rencana pembangunan lima rumah sakit regional di Aceh. Yakni, di Kabupaten Aceh Barat, Kabupaten Aceh Selatan, Kabupaten Aceh Tengah, Kabupaten Bireuen dan Kota Langsa.
“Kami berharap segera dicapai kesepakatan dengan pihak Jerman selaku yang telah menawarkan dana pinjaman lunak kepada Pemerintah Aceh untuk pembangunan rumah sakit regional,” ujar politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini.
Zaenal Abidin mengatakan, kehadiran rumah sakit regional di sejumlah kabupaten/kota tersebut akan mengurangi jumlah pasien yang harus dirujuk ke Rumah Sakit Zainal Abidin di Banda Aceh.
Kalau semua pasien dari seluruh Aceh harus dirujuk Rumah Sakit Zainal Abidin, kata dia, tentu berdampak pada tidak maksimalnya pelayanan. Apalagi saat ini Rumah Sakit Zainal Abidin sedang proses pengembangan karena sudah tidak lagi menampung jumlah pasien.
Selain it, Zaenal Abidin mengharapkan rumah sakit di seluruh Aceh untuk terus meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Hal ini juga akan mengurangi jumlah masyarakat Aceh yang lebih memilih untuk berobat ke Malaysia karena merasa tidak puas dengan pelayanan di rumah sakit lokal.
“Fasilitas rumah sakit di Aceh juga sudah cukup memadai. Bahkan ada alat-alat tertentu yang rumah sakit di Aceh miliki, tapi belum dimiliki oleh rumah sakit di luar Aceh. Karena itu, fasilitas ini harus dimanfaatkan semaksimal mungkin,” kata Zaenal Abidin.
RS Awal Bros Pekanbaru Ajak Rekanan Hidup Sehat
manajemenrumahsakit.net :: PEKANBARU – Rumah Sakit (RS) Awal Bros Pekanbaru menggelar acara gathering dan berbuka puasa bersama para rekanan perusahaan, dan juga stakeholder-nya. Kegiatan ini dilaksanakan di Awaloeddin Function Hall lantai A.
Momen gathering di bulan Ramadan dilaksanakan selain untuk mempererat silaturahmi juga pengenalan Awal Bros Health Community, untuk hidup sehat ke depannya.
Hal ini disampaikan Direktur RS Awal Bros Pekanbaru dr H Roswin Rosnim Djaafar kepada Riau Pos.
Banyak RS dan Puskesmas di Depok Tak Terapkan BPJS Kesehatan
manajemenrumahsakit.net :: Alasan lambatnya masa peralihan BPJS dari Jamkesmas dan Jamkesda membuat Sejumlah rusah sakit di Depok belum siap melakukan memorandum of understanding (MoU) dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Depok.
RS Jiwa Solo Layani Pasien Umum
manajemenrumahsakit.net :: Tidak hanya penyakit jiwa, Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Surakarta juga melayani pasien umum di luar gangguan jiwa.
Untuk rawat jalan pasien anak dan penyakit dalam, kata direktur utama rumah sakit Basuki Sutarjo, sudah dilayani sejak Januari tahun ini, tapi untuk sementara hanya seminggu sekali. Namun nantinya diharapkan bisa setiap hari pelayanannya.
Sementara untuk pelayanan penyakit kulit, penyakit syaraf, dan radiologi diharapkan sudah bisa dilayani awal tahun depan. Ada pun dokter-dokter yang melayani diambilkan dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Moewardi. Pihak RSJ sudah melakukan kerja sama dengan RS Moewardi untuk pengadaan para medis.
Menurut Basuki, keberadaan klinik umum di rumah sakit jiwa sangat dibutuhkan. Sebab penderita gangguan jiwa rentan terserang penyakit fisik, seperti penyakit dalam, kulit dan strok. Dengan adaya klinik umum nantinya pihak RSJ tidak perlu merujuk pasien gangguan jiwa ke rumah sakit umum.