manajemenrumahsakit.net ::
Apotik Tak Boleh Simpan Obat Bermasalah
manajemenrumahsakit.net :: Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Roy Sparringa meminta pada apotik dan toko obat untuk tidak menyimpan obat suntik buvanest spinal produksi PT Kalbe Farma yang bermasalah. Hal itu untuk mencegah terjadinya kasus serupa di masa depan.
“Jika ada apotik atau toko obat yang kesulitan dalam proses pengembalikan buvanest, bisa menghubungi BPOM. Akan kami bantu prosesnya,” kata Roy kepada wartawan, di Kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta, Senin (23/3).
Hadir dalam kesempatan itu Menteri Kesehatan (Menkes) Nila FA Moeloek dan jajaran eselon satu di lingkungan Kemenkes.
Pernyataan Roy disampaikan terkait dengan ucapan ketua Yayasan Pemberdayaan Konsumen Kesehatan Indonesia (YPKKI), Marius Widjajarta bahwa hingga kini masih ditemukan
Murahnya Iuran BPJS Memperbesar Potensi Mala Praktik di RS
manajemenrumahsakit.net :: Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Tulus Abadi menilai, murahnya iuran BPJS berpotensi menimbulkan mala praktik dan kecelakaan medis di rumah sakit penerima pasien BPJS. Potensi tersebut disebabkan oleh besarnya biaya yang ditanggung pihak Rumah Sakit tidak sebanding dengan iuran bulanan pasien sebesar Rp 19.225 per bulan.
“BPJS dengan iuran murah, berpotensi mala praktik dan kecelakaan medis, bayangkan saja Penerima Bantuan Iuran (PBI) dengan membayar Rp 19.225 per bulan tapi bisa di cover pihak Rumah Sakit hingga Rp 16 juta, padahal itu penyakitnya lebih dari itu,” kata Tulus.
Oleh sebab itu, menurut Tulus, banyak rumah sakit yang enggan menerima pasien BPJS Kesehatan yang murni PBI atau untuk kelas masyarakat miskin. Dia menjelaskan, RS swasta tidak puas dengan sistem yang terapkan.
“Tanpa BPJS Kesehatan saja kecelakaan medis itu besar kok. Rumah Sakit mana yang mau menanggung biaya operasional. Makanya caranya menolak dengan halus. Ini yang membuat warga miskin berpikir menggunakan program tersebut,” jelasnya.
Kendati demikian, Tulus menjelaskan, sehat merupakan Hak Asasi Manusia (HAM) dan negara harus menjamin pelayanan kesehatan tersebut.
“Masyarakat juga harus punya konsep hidup sehat, perbaikan wujudkan dari sisi hulu dan hulu mulai dari peningkatan pelayanan hingga infrastruktur rumah sakit,” tuturnya.(s/mdk)
Sumber: beritaenam.com
RS Siloam Berpotensi Human Error pada Kasus Pasien Tertukar Obat
manajemenrumahsakit.net :: JAKARTA – Komisi IX DPR RI menemukan fakta mengejutkan terkait pelayanan di Rumah Sakit Siloam,
Nama RS Sardjito Dicatut untuk Penipuan
manajemenrumahsakit.net :: YOGYAKARTA, Kasus penipuan dengan modus mencatut nama sebuah institusi kembali terjadi. Kali ini, institusi yang menjadi korban adalah RSUP Dr Sardjito Yogyakarta. Nama rumah sakit terkenal itu dimanfaatkan oleh oknum tidak bertanggung jawab untuk meraup keuntungan dengan modus penerimaan pegawai.
Kasus rekruitmen abal-abal ini terkuak berkat laporan salah seorang calon korban berinisial P, warga Semarang.
Jatim Akan Bangun RS Khusus Narkoba Terbesar di Indonesia
manajemenrumahsakit.net :: Jatim – Rumah Sakit (RS) Khusus Rehabilitasi narkotika dan obat/bahan berbahaya (narkoba) akan dibangun Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk menolong para pecandu di wilayahnya. RS tersebut akan mampu menampung 600 pengguna, menjadi yang terbesar di Tanah Air. Selain ruang perawatan, akan tersedia pula tempat olahraga, fitnes dan aneka fasilitas lainnya.
“Ini kepedulian pemerintah terhadap penyalah guna narkoba, dengan harapan mereka bisa disembuhkan,” kata dr Harsono, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur di sela Deklarasi Program Rehabilitasi 10.000 Penyalah guna Narkoba, baru-baru ini.
Jumlah pengguna narkoba di Jawa Timur, terbesar di Indonesia, yakni 400 ribu orang. Sebelumnya, pada 2013, terdapat 740 ribu pengguna. Sedangkan, secara nasional jumlah pengguna mencapai 4,9 juta orang.
RS Khusus Rehabilitasi Narkoba ini, kata Harsono, akan ditempatkan di Kecamatan Dungus, Kabupaten Madiun. lahan diperoleh dari hasil tukar guling tanah seluas 8,2 hektar dengan pihak Perhutani selaku pemilik lahan. Di atas lahan itu, akan dibuat dua RS khusus, yakni RS Kusta seluas 4,2 hektar dan sisanya untuk RS Rehabilitasi Narkoba.
Biaya pembangunan RS baru akan dicantumkan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2015 sehingga pada tahun anggaran 2016, dimulai pembangunannya. (IZN – pdpersi.co.id)
Sumber: pdpersi.co.id
Teleradiologi permudah pasien peroleh interpretasi kedua
manajemenrumahsakit.net :: Jakarta (ANTARA News) – Kepala Rumah Sakit Umum (RSU) Bunda Didid Winnetouw mengatakan teleradiologi akan mempermudah pasien memperoleh “second opinion” atau interpretasi kedua dari ahli radiologi luar negeri terkait kondisi kesehatannya.
“Pasien tidak perlu pergi ke luar negeri untuk bisa mengevaluasi hasil CT scannya karena bisa dilakukan secara lokal, tentu melalui kerja sama teleradiologi dengan pihak luar,” katanya di Jakarta, Rabu.
Kebanyakan pasien pergi ke luar negeri untuk memperoleh second opinion seperti Singapura, biaya yang dikeluarkan akan lebih mahal terkait ongkos perjalanan dan pembayaran hasil pemeriksaan radiologi di luar negeri.
Selain itu, pasien tidak membutuhkan waktu yang lama untuk mendapatkan diagnosa hasil pemeriksaan radiologinya karena hasil pemeriksaan dikirim secara digital ke luar negeri melalui sistem berbasis web dengan jaringan internet yang dipasang di rumah sakit.
“Jadi tidak ada lagi besok ya pak hasilnya CT scan. Pasien pergi hari itu ke rumah sakit, pulang terus mereka bawa bacaannya,” tuturnya.
Melalui kerja sama layanan teleradiologi dengan Virtual Radiologic (vRad), suatu perusahaan telemedicine terkemuka yang berbasis di Minnesota, Amerika Serikat, pasien tidak perlu keluar negeri untuk memperoleh “second opinion” karena bisa diperoleh melalui ahli radiologi di vRad.
Didid mengatakan pihaknya akan melakukan teleradiologi dengan ahli radiologi di Amerika Serikat di vRad jika ada permintaan untuk memenuhi “second opinion”.
“Kita menyediakan pilihan mau bacaan dari luar negeri kita ada fasilitasnya,” ujarnya.
Permintaan itu dapat muncul berdasarkan otoritas dokter rujukan jika membutuhkan masukan dsri dokter lain maupun dari pasien yang masih memiliki keraguan terkait hasil pemeriksaan radiologinya.
“Dengan vRad kita bisa mengakomodasi dan menjembatani pasien dengan dokter di sini untuk dapat bacaan (hasil pemeriksaan radiologi) bersama dari dokter di luar negeri tentunya difasilitasi vRad dengan sub spesialis radiologinya,” katanya.
Selain itu, Didid Winnetouw mengatakan pembacaan hasil pemeriksaan baik berupa CT scan maupun MRI akan kerja sama kedua pihak akan merupakan keterlibatan dua pihak yakni dokter setempat dan dokter dari Amerika Serikat.
“vRad adalah mitra kita. Bukan berarti hanya mengandalkan apa yang dibaca oleh vRad tetapi mereka tetap berdiskusi dengan dokter kami,” tuturnya.
Pembacaan hasil pemeriksaan radiologi dengan melibatkan hasil
bacaan dari ahli radiologi di RSU Bunda dan vRad sebagai “second opinion” merupakan suatu bentuk kemitraan untuk menciptakan keakuratan dan kecepatan diagnosa.
“Kolaborasi antara dua spesialis radiologi yang ada di sini dan di sana (vRad) sehingga hasil bacaan lebih cepat dan akurat,” katanya.
Jika dokter di rumah sakit ini mengalami kesulitan mendiagnosa pasien dan membutuhkan interpretasi kedua maka dapat dilakukan dengan bertukar informasi dengan ahli radiologi di vRad, lanjutnya.
“vRad hanya melengkapi data dari bacaan dokter radiologi yang ada di sini,” katanya.
Ia mengatakan akurasi diagnosa dari vRad akan saling melengkapi antara dokter Indonesia dengan Amerika Serikat yang akan diinterpretasikan hasil pemeriksaannya oleh sub spesialis yang sesuai.
Pemprov akan bangun Rumah Sakit di kawasan BLK
manajemenrumahsakit.net :: Palembang (ANTARA Sumsel) – Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan akan membangun rumah sakit di lahan kosong kawasan Balai Latihan Kerja Kenten Palembang.
Lahan itu milik Pemerintah Provinsi Sumsel sehinga akan dibangun rumah sakit, kata Kepala Dinas PU Cipta Karya Provonsi Sumsel Edy Hermanto di Palembang, Kamis.
Rumah sakit tersebut akan berkapasitas 1.000 tempat tidur pasien, sedangkan pembangunannya akan ditawarkan pada pihak ketiga
Pembangunan RS tersebut untuk menambah fasilitas publik sesuai dengan program Gubernur Sumsel Alex Noerdin sangat mengutamakan kesehatan masyarakat sehingga RS perlu diperbanyak.
Daerah ini sudah lama melaksanakan program berobat gratis terutama bagi masyarakat kurang mampu.
Pemerintah Provinsi Sumsel bekerja sama dengan beberapa RS dalam meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat kurang mampu.
Pasien yang dijamin melalui program berobat gratis sudah banyak dirujuk ke rumah sakit di Jakarta.
Sumber: antaranews.com
Lima Puskesmas di Bekasi Bakal jadi Rumah Sakit Tipe B
manajemenrumahsakit.net :: Bekasi – ?Untuk meningkatkan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat Kota Bekasi, pemerintah Kota Bekasi akan meningkatkan status 5 puskemas yang ada menjadi rumah sakit tipe B.
Walikota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan, selama ini kebutuhan akan pelayanan kesehatan masyarakat kota Bekasi telah mendesak. Karena itu pihaknya akan melengkapi 5 puskemas yang ada dikota Bekasi agar dapat lebih optimal dalam memberi pelayanan kesehatan.