manajemenrumahsakit.net :: Bupati Garut Rudy Gunawan mengatakan sangat menyambut baik rencana Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk meningkatkan status RSU Pameungpeuk menjadi rumah sakit tingkat provinsi.
manajemenrumahsakit.net :: Bupati Garut Rudy Gunawan mengatakan sangat menyambut baik rencana Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk meningkatkan status RSU Pameungpeuk menjadi rumah sakit tingkat provinsi.
manajemenrumahsakit.net :: Palembang – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bari Palembang akan menambah satu gedung baru pada akhir tahun 2015 untuk meningkatkan pelayanan rawat inap bagi pasien kelas III.
Direktur Utama RSUD Bari Makiani di Palembang, Kamis, mengatakan, sebanyak 200 kamar direncanakan akan ditambahkan pada layanan kelas III.
“Saat ini sudah memasuki tahapan lelang, kemungkinan besar akhir tahun gedung baru ini sudah beroperasi,” kata Makiani.
Ia mengemukakan, pembangunan gedung baru dianggarkan Rp30 miliar bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Palembang.
Anggaran ini meliputi biaya konsultan, penambahan Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL), infrastruktur gedung, dan lainnya.
“Diperkirakan tahun ini akan selesai 150 kamar,” kata dia.
Ia menerangkan, dengan penambahan kamar ini maka RSUD Bari akan memiliki 471 kamar dari sebelumnya hanya 321 kamar rawat inap.
“Kekurangan kamar pasien rawat inap mulai terasa sejak program BPJS Kesehatan diselenggarakan pemerintah. Harapannya, dengan penambahan ini akan semakin meningkatkan pelayanan ke masyarakat terutama kepada masyarakat berpenghasilan rendah,” ujar dia.
RSUD sebagai rumah sakit milik pemerintah kota tak hanya melayani peserta BPJS, tapi juga program jaminan kesehatan lainnya, seperti Jamsoskes dan Jamkesmas.
Pelayanan yang diberikan dikelompokkan dalam kelas I, kelas II, kelas III, VIP, dan VVIP.
Sementara ini sebagian besar warga Kota Palembang merujuk ke Rumah Sakit Mohammad Husein dan RSUD Bari untuk penyakit dalam kategori berat.
Sumber: antaranews.com
manajemenrumahsakit.net :: PEKANBARU – Plt Gubri Arsyadjulaindi Rachman meyakini bahwa akreditasi sejumlah rumah sakit daerah dan perguruan tinggi di Riau menjadi salah satu poin penting dalam rangka menghadapi pasar bebas Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) pada Desember 2015 nanti.
“Akreditasi rumah sakit dan perguruan tinggi harus didorong. Minimal dua tahun ini harus di realisasikan untuk menghadapi MEA,” katanya dalam sambutan saat pelantikan pejabat tinggi prima dilingkungan Pemerintahan Provinsi Riau.
Dia mengatakan masih banyak tugas dan tanggungjawab Pemerintah Provinsi Riau untuk mewujudkan hasil yang baik, agar sejumlah produk hasil olehan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Riau bisa bersaing dikancah internasional.
Sebelumnya Plt Gubri juga menjelaskan bahwa fokus pengembangan pemerintah yaitu kepada industri kreatif. Hasil produk dari unit usaha ini penting untuk diperhatikan agar sejumlah usaha kecil di Riau tidak mundur di pasar bebas.
Pemerintah Riau menyadari bahwa kendala terbesar saat ini berada pada titik pengutan jaringan ketersediaan infrastuktur, sarana dan prasarana. Hal ini acap kali menjadi keluhan hampir setiap pengusaha di Riau.
“Pengutan jaringan infrastruktur kami memang maih lemah. Butuh peningkatan sarana dan prasarana penunjang ekonomi. Agar perjalanan MEA 2015 bisa ditempuh oleh penggerak usaha ekonomi kreatif di Riau,” tambahnya.
manajemenrumahsakit.net :: Jakarta
manajemenrumahsakit.net :: Terapkan pelayanan Islami bagi pasien dan keluarganya, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Meuraxa, Kota Banda Aceh, melengkapi ruangan rawat dengan penanda arah kiblat. Pelayanan pun diawali ucapan Assalamualaikum.
Pasien maupun keluarga pasien yang menjaga juga selalu diingatkan waktu shalat. Bagi pasien rawat inap muslim yang sulit bergerak, perawat akan membantu agar mereka bisa menunaikan shalat lima waktu. Selain itu, dokter maupun perawat ketika menangani pasien diawali membaca Bismillah.
Langkah-langkah itu, dilakukan RSUD Meuraxa untuk merealisasikan slogannya sebagai RS Islami. Namun, selain pelayanan berbasis syariah itu, manajemen juga bertekad menjadikannya RS modern dan menjadi rujukan regional.
“Penerapan pelayanan Islami ini sesuai visi dan misi Kota Banda Aceh sebagai Kota Madani. Sebagai Rs di daerah yang menerapkan syariat Islam, sudah seharusnya pelayanan yang diterapkan berbasis Islam,” kata Direktur RSUD Meuraxa dr Syahrul SpBS baru-baru ini.
RSUD Meuraxa, kata Syahrul, memiliki 40 dokter spesialis dari target
manajemenrumahsakit.net :: Jakarta – Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Kiara meresmikan klinik Peadiatric Outpatient Parenteral Antibiotic Therapy (OPAT). Ini merupakan klinik OPAT pertama di Indonesia, yang akan memberikan layanan pemberian antibiotik suntik secara rawat jalan.
Direktur Utama RSCM, Czeresna Heriawan menjelaskan, klinik OPAT ini diperuntukkan bagi pasien yang secara klinis tidak memiliki indikasi rawat lain selain pemberian antibiotik suntik. Hal ini diharapkan dapat mengurangi tingginya
manajemenrumahsakit.net :: Jakarta
manajemenrumahsakit.net :: SURABAYA (SK)
manajemenrumahsakit.net :: JAKARTA – Idealnya, kampus yang memiliki Fakultas Kedokteran juga memiliki rumah sakit (RS) pendidikan. Nah, mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, akan punya lebih dari itu. Kampus mereka berencana mengembangkan RS pendidikan menjadi RS Penelitian alias research hospital.
Menurut Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof. Dede Rosyada, pengembangan RS penelitian tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan bidang ilmu kesehatan dan kedokteran di UIN Syarif Hidayatullah.
“Menjadi research hospital tidak berarti mengabaikan fungsi pelayanan medik, tapi bagaimana ia juga berperan sebagai tempat riset bidang keilmuan terkait,” ungkap Dede, seperti dinukil dari laman UIN Syarif Hidayatullah, Rabu (22/4/2015).
Dede memaparkan, dorongan untuk membangun RS penelitian lahir tercetus karena bercermin dari sejumlah perguruan tinggi negeri dunia yang juga memiliki rumah sakit sebagai tempat penelitian yang bisa menunjang pembelajaran mereka. Salah satunya adalah McGill University di Kanada yang memiliki lima Research Hospital.
Keputusan ini membuat kampus memperluas bangunan serta infrastruktur RS Syarif Hidayatullah. Dengan begitu, pelayanan kesehatan di fasilitas rumah sakit pun tidak terganggu. Hal tersebut, kata Dede, sesuai dengan komitmen RS Syarif Hidayatullah untuk bisa memperluas layanan agar kualitas serta kuantitas fasilitas di bidang medik bisa menjadi lebih baik.
“Kami tidak lagi mengejar kepuasan konsumen, tapi bagaimana mereka bahagia berobat di sini,” tambahnya. (afr)
Sumber: okezone.com