manajemenrumahsakit.net :: Rumah Sakit TNI Guntur di Kabupaten Garut, Jawa Barat, menjadi pelopor maupun pertama di Indonesia yang menyelenggarakan program layanan
Pelayanan RSUD dr Abdul Rivai Dinilai Belum Profesional
manajemenrumahsakit.net :: TANJUNG REDEB
KARS Uji Kualitas RS Labuang Baji
manajemenrumahsakit.net :: MAKASSAR, BKM– Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) dijadwalkan hadir di RS Labuang Baji, Oktober mendatang dalam rangka penilaian akreditasi terhadap kualitas rumah sakit.
Rencananya, KARS akan menilai rumah sakit Labuang Baji selama empat hari sesuai dengan aturan yang berlaku untuk RS pemerintah golongan B. Penilaian akreditasi tersebut lakukan tiga tahun sekali.
Dari 1.048 item yang akan dinilai, pelayan adalah fokus utama, apakah rumah sakit tersebut sudah sesuai dengan standar pelayanan minimal dan standar operasinal pelayanan?.
Ketua Tim Akreditasi, Drg. Xeriny Lilian Tunasdly Hasan mengatakan, pihaknya mempersiapkan diri dalam penilaian Akreditasi tersebut. “kita sudah siap sejak tahun lalu,”kata Xeriny yang mengangkat tema satuhan hati pikiran dan kerja untuk meraih akreditasi versi 2012.
Xertiny berharap pihaknya akan mendapat penilaian paripurna dimana penilaian semua item mendapat hasil yang baik.”Maunya sih dapat penilaian paripurna,”ujarnya.
Sementara itu, Direktur RS Labuang Baji, Dr Enriko Marentek mengklaim bahwa pelayanan RS Labuang Baji meningkat dari tahun ke tahun apalagi dengan konsep pelayanan patient centre care atau pelayanan dipusatkan pada pasien. “Kita sudah meningkat dari tahun ke tahuan. Kita sudah berbuat yang terbaik, apalagi sekarang kita menggunakan konsep patient centre care atau pelayanan dipusatkan pada pasien,” kata Enriko Marentek saat press comference di lantai II RS Labuang Baji.
Sebelum penilaian akreditasi, RS akan melaksanakan ulang tahun yang 77 yang jatuh (12/6) dengan motto “Sipakabaji”. Ulang tahun tersebut dirangkaiakan dengan gerak jalan sehat pada tanggal 14 Juni yang dibuka langsung oleh Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo.(man/war/c)
Sumber: beritakotamakassar.com
RS Diminta Tidak Bedakan Pasien Umum dan Peserta BPJS
Medan. Seluruh rumah sakit yang merupakan provider dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, diminta untuk tidak membedakan pasien umum dan pasien peserta BPJS Kesehatan.
“Rumah sakit jangan membedakan pasien umum dan pasien BPJS untuk ruangan perawatan sesuai dengan kelasnya,” tegas Kepala Departemen Manajemen Pelayanan Kesehatan (MPK) BPJS Kesehatan Divre I, Manna, Selasa (9/6) di ruang kerjanya. Disinggung adanya keluhan masyarakat tentang ruangan di rumah sakit yang beralasan penuh, Manna mengatakan, dalam pelayanan kesehatan, dilakukan dengan sistem rujukan berjenjang, dimulai dari fasilitas kesehatan (Faskes) tingkat I yaitu klinik swasta, Puskesmas. Kalau dari pemeriksaan, diperlukan rujukan maka dirujuk ke Faskes selanjutnya yaitu RS typeD baru C.
“Jangan langsung minta dirujuk ke RS type B atau A apalagi kalau sakit demam atau flu. Kalau langsung ke tingkat tersier type A atau B dirujuk, bisa menyebabkan ruangan di rumah sakit itu penuh. Kecuali sifatnya emergency, misalnya mau operasi jantung bisa langsung ke type A atau B. Kalau penyakit dalam seperti operasi sexio, usus buntu bisa di RS type C. Apalagi DM (Diabetes Mellitus), Hypertensi yang rawat jalan, untuk apa ke type A atau B,” terang Manna menambahkan, biasanya kalau RS type A atau B karena adanya komplikasi penyakit. Tentang dugaan adanya permainan oknum RS yang mengatakan kamar penuh, tetapi bagi pasien umum, ruangan masih ada, dengan “iming-iming”. Manna kembali menegaskan, pihak RS harus menawarkan kamar ke kelas 1 kalau memang masih ada yang kosong. “Pasien juga bisa melaporkan ke orang BPJS di rumah sakit atau ke petugas unit penanganan pengaduan peserta nomor hotline service BPJS Kesehatan Divre Regional I di kantor cabang Medan, Rini Wulandari 08126436711,” sebut nya. (prawira)
Sumber: medanbisnisdaily.com
Pelatihan BTCLS Tahun 2015 di Rumah Sakit Soemitro Lanud Surabaya
manajemenrumahsakit.net :: Komandan Lanud Surabaya, Kolonel Pnb Fachrizet, S. Sos. menghadiri upacara pembukaan Pelatihan Basic Trauma and Cardiac Life Support (BTCLS) Tahun 2015 di Rumah Sakit Soemitro Lanud Surabaya. Senin (08/06).
Kegiatan diawali dengan pernyataan pembukaan pelatihan oleh Kasubdis Binprof Kes, Kolonel Kes dr. Bobby Drastyawan, S, Sp. P. dilanjutkan dengan penyematan tanda pelatihan kepada Lettu Kes I Gusti Ayu Putu Dewi sebagai perwakilan peserta pelatihan BTCLS.
Dalam sambutan Kepala Dinas Kesehatan Angkatan Udara yang dibacakan oleh Kasubdis Binprof Kes, Kolonel Kes dr. Bobby Drastyawan, S, Sp. P., menyampaikan bahwa,
RSON Layani Spesialis Tulang untuk Umum
manajemenrumahsakit.net :: JAKARTA – Bagi masyarakat yang mengalami masalah tulang tak usah pusing untuk mencari rumah sakit.
RSUD Malang Ditargetkan Beroperasi November
manajemenrumahsakit.net :: Rumah Sakit Umum daerah (RSUD) Kota Malang, Jawa Timur ditargetkan bisa beroperasi melayani masyarakat pada November 2015 setelah beberapa kali mengalami penundaan.
Kendala itu menyangkut pengadaan obat yang masih dalam proses dan
disesuaikan dengan e-katalog yang membutuhkan ketelitian dan kecermatan, sehingga membutuhkan waktu lama.
Selain itu, juga ada sejumlah bagian bangunan yang harus diperbaiki karena mengalami kerusakan. Semua perbaikan sarana dan prasarana itu juga membutuhkan waktu karena harus mengkalkulasi ulang kebutuhan anggarannya.
Demikian diungkapkan Ketua Komisi D DPRD Kota Malang, Jawa Timur, Imam Fauzi. “Kami sudah tanyakan pada direktur RSUD dan memang ada kendala sehingga pengoperasian tertunda terus. Kemungkinan besar peresmian dan pengoperasian RSUD dibarengkan dengan peringatan Hari Kesehatan Nasional,” ujar Imam.
Pembangunan RSUD Malang dimulai sejak 2011 dan menghabiskan dana APBD
serta bantuan dari Pemprov Jatim dan pemerintah pusat hingga puluhan miliar rupiah dan rencananya dioperasikan Juni 2013.
Sebelumnya Direktur RSUD Kota Malang Rohana mengatakan tertundanya
pengoperasian RSUD tersebut karena banyak faktor, diantaranya bangunan ruang rawat inap dan IGD yang rusak. Selain itu, daya listrik tidak mampu memenuhi kebutuhan di seluruh area RSUD, sehingga harus mengajukan penambahan daya ke PLN serta PDAM yang belum mengalir.
Sumber: pdpersi.co.id
Rumah Sakit Arab Saudi Siap Layani Jamaah Haji Indonesia
manajemenrumahsakit.net :: JAKARTA — Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan Fidiansyah akan berkoordinasi dan kerja sama dengan tim kesehatan Arab Saudi, sehingga pihak Saudi juga dapat memberikan layanan kesehatan yang mungkin saja akan dibutuhkan jamaah haji.
Fidiansyah mengungkap sudah ada sekitar 20 rumah sakit yang siap melayani jamaah haji Indonesia apabila mereka membutuhkan bantuan pelayanan pengobatan di sana.
Universitas Bengkulu usulkan pembangunan RS Pendidikan
manajemenrumahsakit.net :: Bengkulu (Antara) – Universitas Bengkulu mengusulkan pembangunan rumah sakit pendidikan ke Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi untuk melengkapi sarana pembelajaran dan praktik mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan di perguruan tinggi itu.
“Usulan pembangunan rumah sakit pendidikan sudah direspon positif oleh Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi,” kata Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas Bengkulu, Prof M Syaiful di Bengkulu, Selasa.
Ia mengatakan usulan pembangunan fasilitas rumah sakit pendidikan itu direspon Kemenristek Dikti dengan menurunkan tim peninjau ke Universitas Bengkulu belum lama ini.
Tim peninjau dari Kemenristek Dikti turun langsung ke Universitas Bengkulu pada 6-7 Juni 2015 untuk mendiskusikan rencana pendirian rumah sakit itu.
Tiga orang peninjau tersebut yakni Kasie Sarana dan Prasarana Kemenristek Dikti, Nafiron M.U, Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Erwin Santosa, dan Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Hasanudin (UNHAS) Syahrir A. Pasinringi.
Syaiful mengatakan saat ini ada 21 rumah sakit pendidikan yang sudah dibangun Dikti dengan anggaran lebih Rp3 triliun.
Namun, dari jumlah tersebut baru enam rumah sakit yang beroperasi, tiga rumah sakit sedang proses pembangunan, dan 12 rumah sakit terpaksa dihentikan pembangunannya karena banyak temuan pelanggaran berdasarkan hasil audit BPK.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu Amin Kurnia mengatakan sangat mendukung pembangunan rumah sakit pendidikan untuk Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Bengkulu itu.
“Rumah sakit itu nantinya diprioritaskan untuk pendidikan, penelitian dan pelayanan masyarakat,” katanya.
Ia mengatakan hasil kunjungan tim peninjau dari Kemenristek Dikti ke Universitas Bengkulu beberapa waktu lalu, masih ada perbaikan proposal yang harus dilakukan pihak Unib, termasuk rancangan bangunan atau “master plan”. ***4***
Sumber: antaranews.com