TASIKMALAYA – Komisi 4 DPRD Kota Tasikmalaya meminta agar jajaran Direksi RS Dr Soekardjo mengutamakan penganggaran untuk pembelian obat dirumah sakit milik pemerintah tersebut. Pasalnya, persoalan krisis keuangan yang terjadi dan berakibat terhadap pelayanan adalah karena persoalan ketiadaan obat-obatan.
Ketua Komisi 4 DPRD Kota Tasikmalaya Wahyu Soemawidjaja mengaku, telah memanggil pihak rumah sakit dan melakukan diskusi secara tertutup sehingga terungkap semua persoalan yang ada di BLUD tersebut. Banyak kesulitan yang dihadapi rumah sakit dalam persoalan ini, seperti bergantinya system verifikasi di BPJS, verifikator yang kurang, petugas entry data yang juga dinilai kurang.
“Saat ini katanya verifikator dari BPJS ditambah, begitu juga petugas entry datanya. Termasuk pihak rumah sakit mendatangi pimpinan di Pemkab Tasikmalaya menagih tunggakannya, sehingga proses di rumah sakit bisa kembali berjalan normal. Namun kami meminta solusi jangka panjangnya dari persoalan ini, jangan sampai terus terulang. Termasuk juga berkoordinasi yang baik dengan perusahaan pemasok obat-obatan yang menghentikan kiriman,” ungkap Wahyu, Rabu (1/2).
Jika dibilang RS Dr Soekardjo mengalami krisis keuangan, maka Komisi 4 sangat memahaminya namun menegaskan rumah sakit milik pemerintah ini tidak akan bangkrut. Pasalnya, penyertaan modal dari Pemkot Tasikmalaya terus dilakukan bahkan dari Pemprop Jabar dan Kementerian Kesehatan juga setiap tahunnya selalu ada yang nilainya mencapai miliaran rupiah untuk alat kesehatan dan lainnya.
“Namun evaluasi dan audit internal oleh rumah sakit sepatutnya memang harus dilaksanakan, agar tidak menimbulkan kecurigaan dan suudzon dari berbagai pihak. Kendati sebenarnya evaluasi itu selalu ada setiap tahunnya, bahkan ada pengawas yang melakukan pengawasan terhadap kinerja dan laporan keuangan di rumah sakit tersebut,” jelas Wahyu.
Sementara itu, Direktur RS Dr Soekardjo Wasisto Hidayat tidak ingin lagi memberikan komentar terkait persoalan tersebut. Kuat dugaan banyak pihak yang berkepentingan memberikan tekanan kepada dirinya atas persoalan tersebut yang mencuat di media massa hingga beberapa waktu lamanya, bahkan persoalan itu mendapatkan perhatian dari DPRD, tokoh masyarakat, hingga Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman yang sedang cuti kampanye pun sempat membahasnya disebuah forum diskusi. “Ke DPRD saja keterangannya, tadi sudah saya sampaikan semuanya disana,” ujar Wasisto singkat.
nanang kuswara/sp
Sumber: sindojabar.com