Kasus harian COVID-19 di Indonesia sempat menurun antara Maret sampai Mei 2021, penambahan kasus terendah terjadi pada 15 Mei 2021 yaitu sebanyak 2.385 kasus. Pada awal hingga pertengahan Juni kasus COVID-19 meningkat signifikan, tercatat pada 20 Juni 2021 yaitu sebanyak 13.737 kasus. Dengan adanya penambahan kasus yang signifikan tersebut, pemerintah pusat maupun daerah samakin gencar mengimbau masyarakat untuk taat pada protokol kesehatan. Selain itu, pemerintah berupaya maksimal dalam penanganan pandemi COVID-19 di Indonesia, salah satunya adalah alokasi anggaran untuk penanganan COVID-19.
Ambulatory Cancer Care, Ekspansi Cepat Untuk Memberikan Nilai Lebih dan Aksesibilitas Bagi Pasien
Beban kanker global semakin meningkat di seluruh dunia. Badan Internasional Penelitian Kanker (IARC– Agency for Research on Cancer) memperkirakan bahwa 1 dari 5 orang terdapat kanker yang berkembang dalam tubuhnya dan perkiraan menunjukkan bahwa lebih dari 50 juta orang terdiagnosis kanker selama 5 tahun ke belakang. Dengan meningkatnya pasien baru yang terdiagnosis setiap tahun, maka jumlah pasien kanker aktif meningkat dengan cepat. Hal tersebut memunculkan kebutuhan yang terus meningkat terhadap kemampuan pelayanan kanker. Artikel ini mengulas tentang ambulatory cancer care dan bagaimana manfaatnya bagi pasien kanker.
Siapkah Rumah Sakit di Indonesia Menghadapi COVID-19 Pasca Lebaran?
Sumber: Kompas.com
Tsunami COVID-19 di India yang terjadi sebulan terakhir memberikan pelajaran berharga bagi Negara – negara lain agar tidak lengah terhadap virus ini. Sistem kesehatan di India, seketika kolaps dalam jangka waktu yang cepat karena penyebaran virus corona yang luar biasa banyak per harinya. India menjadi contoh sukses penurunan kasus COVID-19 beberapa bulan lalu, akan tetapi predikat yang dicapai ini ternyata menjadi boomerang dengan longgarnya protokol Kesehatan di masyarakat. Faktanya kegiatan – kegiatan yang melibatkan massa yang besar tanpa penegakan protokol Kesehatan untuk COVID-19 yang menjadi pemicu utama terjadinya tsunami COVID-19.
Pelajaran yang Dipetik 1 Tahun Setelah Munculnya SARS-Cov-2 yang Menyebabkan Pandemi COVID-19
Tanpa manajemen medis modern dan vaksin, tingkat keparahan pandemi Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) yang disebabkan oleh sindrom pernafasan akut parah (SARS) coronavirus 2 (SARS-CoV-2) mungkin mendekati besarnya wabah 1894 (12 juta kematian) dan pandemi influenza 1918-A (H1N1) (50 juta kematian).Pandemi COVID-19diduga diawaloleh epidemi SARS tahun 2003 yang mengarah pada penemuan SARS-CoV-1 pada manusia dan musang, kelelawar terkait SARS-CoV, kelelawar terkait sindrom pernapasan Timur Tengah (MERS) terkait CoV HKU4 dan HKU5, dan Coronavirus hewan baru lainnya.Dugaan lompatan hewan ke manusia dari 4 betacoronavirus termasuk human coronaviruses OC43 (1890), SARS-CoV-1 (2003), MERS-CoV (2012), dan SARS-CoV-2 (2019) menunjukkan potensi pandemi yang signifikan.Adanya reservoir besar virus korona pada kelelawar dan mamalia liar lainnya, budaya mencampur dan menjualnya di pasar perkotaan dengan kebersihan yang kurang optimal, kebiasaan makan mamalia eksotik di daerah padat penduduk, dan perjalanan udara yang cepat dan seringdari area ini adalah bahan yang sempurna untuk menyeduh epidemi yang meledak dengan cepat. Kemungkinan munculnya hipotetis SARS-CoV-3 atau virus baru lainnya dari hewan atau laboratorium, dan oleh karena itu kebutuhan akan kesiapsiagaan global tidak boleh diabaikan.
Mengintip Teknologi Pintar Untuk Kesehatan Lansia: Akankah Kita ke Sana?
Teknologi kesehatan dan lansia, ke depannya menjadi sesuatu yang tidak dapat dipisahkan. Saat ini, kesehatan digital telah menjadi komponen penting perawatan kesehatan, dengan munculnya platform kesehatan digital berdasarkan teknologi terbaru. Teknologi informasi dan komunikasi memiliki kemampuan dan kekuatan untuk memfasilitasi pemberian perawatan berkualitas secara efektif dan efisien.
Perbandingan Respon Pemerintah Jepang dan Korea Selatan Menghadapi Pandemi COVID-19
Pandemi COVID-19 telah membuat hampir semua negara di dunia bekerja sangat keras untuk mengendalikannya, tidak terkecuali Jepang dan Korea Selatan. Kedua negara Asia yang sering menjadi rujukan sistem pelayanan kesehatan dan rumah sakit kelas dunia. Kasus pertama di Jepang terjadi pada 15 Januari 2020, lima hari kemudian disusul oleh Korea Selatan yang mengalami kasus pertama pada 20 Januari 2020.
Berdasarkan Situation Report yang dipublikasikan WHO pada 9 Maret 2021, secara global ada peningkatan kasus sebanyak 2% dalam 1 minggu terakhir (ada 2,5 juta kasus baru) yang terjadi di Mediterania Timur, Afrika, dan Eropa. Sementara di wilayah Pasifik Barat kasus baru turun 6% dan Asia Tenggara turun 2%.
Perbedaan Internet Marketing dengan Digital Marketing
Foto : https://grapadinews.co.id/digital-marketing-untuk-generasi-digital/
Di era digitalisasi saat ini, pengguna internet di seluruh dunia sudah tidak terbendung lagi. Tidak juga di negara kita, ternyata penggunaan internet di Indonesia cukup besar dan sangat aktif karena menunjang berbagai kebutuhan sehari – hari. Hal ini menjadi wajar, mengingat hampir semua sektor sudah terhubung ke internet, termasuk sektor bisnis yang mulai melakukan perubahan dalam segi marketing, menurut Sembiring Direktur Pelayanan Informasi Internasional Ditjen Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) di era globalisasi seperti saat ini , perkembangan telekomunikasi dan informatika (IT) sudah begitu pesat. Teknologi membuat jarak tak lagi jadi masalah dalam berkomunikasi. Internet tentu saja menjadi salah satu medianya.
Pengaruh Pandemi COVID-19 Terhadap Kondisi Rumah Sakit yang Listing di BEI
Pandemi COVID-19 yang berlangsung sejak 2020 sampai dengan saat ini, mempengaruhi seluruh sisi kehidupan. Hampir semua sektor kehidupan terpengaruh adanya COVID-19, mulai dari sektor industri, jasa, pendidikan serta tentu saja kesehatan. Semua sektor yang disebutkan diatas mengalami kelesuan, kecuali sektor kesehatan yang membutuhkan banyak inovasi dan pengembangan, guna mendukung penanganan COVID-19.
Pinjaman Bank Dunia untuk Bencana Indonesia
Pada awal tahun ini, beberapa daerah di Indonesia diterpa bencana. Bencana di Indonesia dipicu oleh faktor hidrometeorologi dan geologi. Banjir, banjir bandang, tanah longsor, gelombang pasang, gempa bumi, gunung meletus. Pemerintah pusat dan daerah saling bersinergi dalam penanganan bencana. BNPB sebagai lembaga terdepan dalam penanganan bencana juga saling berkolaborasi dengan lembaga lain.
Lean Healthcare, Mengapa Implementasinya Gagal atau Tidak Sustain?
Pengantar
Lean adalah strategi atau pendekatan sistematis berkelanjutan untuk menciptakan lebih banyak value bagi customers dengan mengidentifikasi, mengeliminasi atau mengurangi waste dalam proses. Lean hanya membutuhkan sedikit waktu, sedikit usaha manusia, lebih sedikit biaya, lebih sedikit ruang, lebih sedikit cedera, dan lebih sedikit kesalahan. Lean akan menciptakan organisasi yang dapat melakukan lebih banyak hal dan menyelesaikan tiap prosesnya dengan lebih baik. Lean yang diimplementasikan dalam pelayanan kesehatan (Lean Healthcare) adalah filosofi manajemen yang dirancang untuk mengembangkan budaya continuous improvement bagi setiap orang di rumah sakit dan pelayanan kesehatan lainnya untuk meningkatkan value pasien dan pelanggan lainnya dengan menghilangkan waste dan memanfaatkan tools yang tepat.