Langkah pertama menuju keselamatan pasien adalah membangun budaya keselamatan pasien yang baik. Pengukuran budaya keselamatan pasien dapat digunakan sebagai bahan evaluasi untuk meningkatkan mutu dan keselamatan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran budaya keselamatan pasien di rumah sakit. Area kekuatan budaya keselamatan pasien adalah aspek organisasi, aspek dukungan manajemen terhadap keselamatan pasien, aspek kerjasama lintas unit, aspek kerjasama antar unit, serta harapan dan tindakan manajer dalam mempromosikan keselamatan pasien.
Tren Bisnis Layanan Unggulan Rumah Sakit Perlu Atau Hanya Viral Sesaat?
Adanya transformasi pelayanan kesehatan yang telah ditetapkan oleh Menteri Kesehatan RI mendorong Rumah Sakit tidak hanya bertugas untuk menyediakan pelayanan kesehatan untuk meningkatkan mutu kesehatan masyarakat, namun juga sudah memasuki era untuk berkompetisi. Pergeseran paradigma tersebut tentu menimbulkan banyak pro dan kontra awalnya. Namun, seiring berjalannya waktu dan menyesuaikan dengan kebutuhan, baik kebutuhan RS sendiri maupun kebutuhan pasien yang semakin kompleks, RS semakin sadar perlunya sebuah strategi berkompetisi yang efektif agar RS tetap mampu bertahan.
Meningkatkan Efisiensi Rumah Sakit melalui IoT dan AI: Sistem Layanan Kesehatan Pintar
Dalam lanskap layanan kesehatan yang berkembang pesat, integrasi Internet of Things (IoT) dan Kecerdasan Buatan (AI) mengubah efisiensi rumah sakit. Studi ini mengeksplorasi bagaimana teknologi ini dapat meningkatkan operasional rumah sakit dengan mengoptimalkan manajemen sumber daya, meningkatkan perawatan pasien, dan mengurangi biaya operasional. Perangkat IoT memungkinkan pemantauan kesehatan pasien dan aset rumah sakit secara real-time, sehingga memudahkan intervensi dan perawatan yang tepat waktu. Bersamaan dengan itu, analitik berbasis AI meningkatkan proses pengambilan keputusan dengan memprediksi kebutuhan pasien dan mengoptimalkan alokasi sumber daya.
Efisiensi dan Produktivitas Rumah Sakit Badan Layanan Umum di Indonesia
Tujuan dari penelitian ini untuk menilai tingkat efisiensi dan produktivitas Rumah Sakit BLUD di Provinsi Sulawesi Selatan selama periode implementasi kebijakan Jaminan Kesehatan Nasional di Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai tingkat efisiensi dan produktivitas Rumah Sakit BLUD di Provinsi Sulawesi Selatan selama periode implementasi kebijakan Jaminan Kesehatan Nasional di Indonesia.
Analisis Struktur dan Persaingan Industri Alat Kesehatan di Indonesia: Pendekatan Porter’s Five Forces
Gambar. Porter Five Forces Framework
Industri alat kesehatan di Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang signifikan seiring meningkatnya kebutuhan akan pelayanan kesehatan dan inovasi teknologi medis. Untuk memahami dinamika persaingan dalam industri ini, salah satu pendekatan yang dapat digunakan adalah kerangka pikir Porter’s Five Forces yang dikembangkan oleh Michael E. Porter. Kerangka ini mengidentifikasi lima kekuatan utama yang mempengaruhi struktur dan intensitas persaingan dalam suatu industri, yaitu ancaman pendatang baru, daya tawar pembeli, daya tawar pemasok, ancaman produk pengganti, dan persaingan antar-pelaku usaha yang sudah ada (1).
Meningkatkan Efisiensi dan Manajemen Biaya Rumah Sakit
Secara internasional, meningkatkan efisiensi rumah sakit dan mengurangi biaya di sektor perawatan kesehatan merupakan tujuan yang membutuhkan upaya besar dan kolaborasi yang sukses. Sebagian besar rumah sakit memiliki departemen khusus yang bertanggung jawab atas kendali mutu, dan di sinilah banyak tantangan terhadap efisiensi dan pengurangan biaya muncul.
Sebuah Tinjauan Naratif, Analisis Kualitatif dan Pengembangan Model Konseptual Faktor Stres di Tempat Kerja Staf Non-Klinis
Meskipun stres di tempat kerja diantara pekerja layanan kesehatan garis depan telah dibahas dalam literatur medis, staf pendukung non-klinis menghadapi pemicu stres yang berbeda yang juga memerlukan pemeriksaan. Tujuan dari tinjauan naratif ini adalah untuk mengkonsolidasikan temuan-temuan dari penelitian sebelumnya dan memberikan pemahaman yang komprehensif mengenai tantangan unik dan dampak dari stres di tempat kerja pada staf layanan kesehatan non-klinis.
Apakah Rumah Sakit Nirlaba Memberikan Lebih Banyak Perawatan Amal Dibandingkan dengan Rumah Sakit Bukan Nirlaba?
Rumah sakit diwajibkan untuk menyediakan jaring pengaman sosial melalui layanan amal bagi masyarakat yang tidak mampu. Penelitian ini bertujuan untuk melanjutkan penelitian sebelumnya dengan meneliti penyediaan layanan amal oleh rumah sakit dengan menggunakan data longitudinal nasional. Kami tidak menemukan adanya perbedaan yang signifikan dalam penyediaan perawatan amal.
Pentingnya Upaya Peningkatan Mutu Layanan Kesehatan
Pada 2025, biaya pelayanan kesehatan global diperkirakan menembus $11,9 triliun. Namun, besarnya biaya belum tentu sebanding dengan mutu pelayanan yang diterima. Pelayanan kesehatan yang tidak bermutu justru bisa membuat biaya semakin “membengkak” karena kesalahan diagnosis, pengobatan yang tidak tepat, rawat inap berulang, bahkan komplikasi yang seharusnya bisa dicegah. Sebaliknya, mutu yang tinggi memberikan hasil klinis yang lebih baik, masa rawat yang lebih singkat, dan kepuasan pasien yang lebih tinggi.
Struktur, Fungsi, dan Dampak Akreditasi Rumah Sakit di Korea Selatan
Akreditasi rumah sakit diakui secara global untuk meningkatkan keselamatan pasien dan kualitas perawatan kesehatan. Korea Selatan, meskipun memiliki jumlah tempat tidur rumah sakit per kapita tertinggi di antara negara-negara Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD), menghadapi tantangan karena rendahnya proporsi tempat tidur umum.