Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hasil penilaian bangunan gedung rumah sakit berdasarkan indikator Greenship Existing Building Version 1.1 dari Green Building Council Indonesia (GBCI) dan pedoman rumah sakit ramah lingkungan dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2018. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dokumentasi dan pengukuran yang dilakukan secara terus-menerus dari awal pelaksanaan penelitian dan selama proses penelitian dilakukan.
Cost Volume Profit (CVP) Produk Layanan Rumah Sakit
Dalam era persaingan yang semakin ketat di industri layanan kesehatan, rumah sakit dituntut untuk memiliki pengelolaan keuangan yang efisien dan efektif. Salah satu alat yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan tersebut adalah analisis Cost Volume Profit (CVP). Analisis Cost Volume Profit (CVP) atau analisis biaya volume laba, merupakan suatu analisis yang dilakukan dalam tahap perencanaan untuk menentukan barapa volume barang yang harus dijual untruk mencapai suatu tingkatan laba tertentu. Untuk melakukan analisis CVP ini semua biaya-biaya yang dikeluarkan perusahaan harus dibedakan menjadi biaya tetap dan biaya varaibel. Penggolongan biaya periode dan biaya produk tidak relevan untuk analisis ini. Dalam konteks CVP, biaya varaibel adalah total biaya yang akan meningkat atau menurun secara proporsional sesuai dengan jumlah layanan yang dijual, sedangkan biaya tetap adalah total biaya yang tidak akan berubah, berapapun jumlah layanan yang dijual oleh rumah sakit, selama masih berada dalam suatu kapasitas tertentu.
Program Improvement Kendali Mutu dan Kendali Biaya pada Pasien Paliatif oleh Kepala Ruangan
Transformasi dalam pelayanan kesehatan di era digital menuntut efisiensi, rumah sakit harus dapat menyeimbangkan antara kualitas pelayanan dan biaya operasional. Sektor kesehatan rentan terhadap inefisiensi seperti perawatan yang tidak perlu, pemborosan dalam perawatan kesehatan, variasi yang tidak diinginkan dalam praktik klinis, beban administratif, penipuan dan penyalahgunaan.
Tinjauan Pustaka: Manajemen Keuangan di Rumah Sakit Menggunakan Metode Perbaikan Proses
Manajemen keuangan di rumah sakit menghadapi tantangan yang signifikan karena meningkatnya biaya perawatan kesehatan dan tuntutan untuk mempertahankan perawatan pasien yang berkualitas tinggi. Metode-metode perbaikan proses seperti Lean dan Continuous Improvement telah diadopsi oleh rumah sakit untuk mengatasi tantangan ini. Penelitian ini bertujuan untuk meninjau literatur mengenai dampak penerapan metodologi Lean dan Continuous Improvement terhadap manajemen keuangan rumah sakit. Metodologi penelitian menggunakan pendekatan sistematis, menganalisis studi yang diterbitkan antara tahun 2018 dan 2023.
Persepsi Petugas Kesehatan tentang Strategi yang Mendukung Kesehatan Mental
Tujuan dari tinjauan ini untuk menganalisis bukti ilmiah tentang kesejahteraan perawat di tempat kerja dalam konteks rumah sakit. Kesejahteraan hadir dalam pengalaman kita sehari-hari, baik dalam konteks pribadi maupun profesional. Perawat sering kali berada di bawah tekanan dan stres di tempat kerja, yang dapat memengaruhi kesejahteraan mereka. Kesejahteraan perawat di tempat kerja di lingkungan rumah sakit sangat penting karena relevansinya dengan kesehatan kerja, kualitas perawatan pasien, dan identifikasi faktor stres dan kepuasan.
Sinergi Triliunan Dolar: Perhotelan, Perjalanan, dan Wellness Bersatu untuk Mendefinisikan Ulang Pariwisata Global
Ivana Johnston
Co-Founder and CEO, Puzzle Partner Ltd.
Dengan kekhawatiran yang beredar seputar ekonomi global, perubahan iklim, ketidakstabilan politik, dan masalah kesehatan dan keselamatan yang terus berlanjut, kesehatan dan wellness telah muncul sebagai mercusuar yang memandu rencana perjalanan kita. Perjalanan, perhotelan, dan wellness telah bergabung dalam “konvergensi” yang mendebarkan yang mengubah cara kita berpikir tentang industri ini. Ini bukan sekadar tren; ini adalah revolusi besar-besaran.
Memeratakan Pelayanan Rujukan KJSU melalui Jejaring Pengampuan: Dimana Peran Pemda?
Maldistribusi fasilitas pelayanan kesehatan rujukan hingga saat ini masih menjadi PR besar bagi pemerintah Indonesia. Riskesdas tahun 2018 menunjukkan 36,8% masyarakat pedesaan sulit mengakses pelayanan kesehatan primer, dan 42,4% sulit mengakses pelayanan rumah sakit. Meskipun cakupan kepesertaan BPJS telah mencapai 98% – artinya barier finansial untuk mendapatkan pelayanan kesehatan sudah teratasi – namun cakupan tersebut menjadi kurang bermakna ketika fasilitas kesehatan yang dibutuhkan tidak tersedia, khususnya di lokasi yang jauh dari kota besar. Sementara itu, cakupan kepesertaan BPJS yang tinggi telah meningkatkan utilisasi layanan canggih, sehingga penyakit kanker, kardiovaskuler, stroke, dan uronefrologi (KJSU) muncul sebagai penyakit dengan volume dan serapan anggaran kesehatan tertinggi. Strategi Transformasi Pelayanan Kesehatan Rujukan diharapkan bisa menjadi solusi pemerataan distribusi RS, yang diprioritaskan untuk menangani penyakit KJSU.
Inovasi dalam Manajemen Rumah Sakit
Makalah tinjauan ini mengeksplorasi lanskap transformatif inovasi dalam manajemen rumah sakit, dengan menekankan peran penting mereka dalam membentuk kondisi perawatan kesehatan saat ini dan di masa depan. Pentingnya inovasi, yang mencakup integrasi teknologi, strategi sumber daya manusia, dan kemajuan perawatan pasien, ditelaah. Tantangan seperti resistensi terhadap perubahan dan kendala keuangan dibahas, dengan solusi yang diusulkan menyoroti pentingnya manajemen perubahan dan perencanaan keuangan strategis.
Penilaian Keselamatan Pasien dalam Sistem Pelayanan Kesehatan dengan Sumber Daya Terbatas
Tingginya prevalensi kejadian tidak diinginkan (KTD) secara global dalam pelayanan kesehatan telah mendorong dibuatnya berbagai pedoman untuk meningkatkan keselamatan pasien. Namun, keselamatan pasien merupakan konsep yang relatif baru di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah (low- and middle-income countries/ LMIC) dimana sistem kesehatan sudah terbebani dan kekurangan sumber daya.
Meningkatkan Budaya Keselamatan Pasien di Rumah Sakit
Keselamatan pasien telah menjadi prioritas utama bagi organisasi perawatan kesehatan. Lingkungan keselamatan pasien yang lebih baik dikaitkan dengan kemungkinan komplikasi yang lebih rendah. Pelatihan programmer sangat penting untuk mempromosikan keselamatan pasien dan meminimalkan kesalahpahaman. Kualitas, kinerja, dan produktivitas industri perawatan kesehatan dapat ditingkatkan secara dramatis dengan mengubah atmosfer keselamatan pasien yang beroperasi di sektor rumah sakit. Rumah sakit dapat secara signifikan mengurangi kesalahan medis dan kejadian tidak diharapkan dengan menerapkan program dan melatih programmer untuk memprioritaskan keselamatan pasien.