manajemenrumahsakit.net ::
Ubaya Siapkan 1 Hektar untuk Bangun Rumah Sakit Pendidikan
manajemenrumahsakit.net :: SURABAYA (BM)
Inilah Rumah Sakit Jantung Terbaik Jakarta
Rumah Sakit Wajib Terima Peserta BPJS
manajemenrumahsakit.net :: RRI Surabaya : BPJS Watch Jawa Timur menyayangkan masih adanya rumah sakit yang tidak mau menerima pasien atau peserta BPJS dengan beragam alasan/ satu diantaranya belum terjalinnya rumah sakit dengan pihak BPJS.
Aktivis BPJS Watch Jawa Timur Jamaludin menuturkan sesuai dengan undang-undang BPJS, rumah sakit dan kesehatan setiap penyedia atau fasilitas kesehatan tidak boleh melakukan penolakan pasien atau peserta BPJS khususnya dalam kondisi gawat darurat meski pihak rumah sakit belum mempunyai MOU atau kesepakatan dengan BPJS Kesehatan.
Jamaludin menambahkan sesuai dengan seruan yang dikeluarkan oleh Persatuan Rumah Sakit Indonesia Persi seharusnya setiap rumah sakit sudah melakukan MOU atau kesepakatan dengan BPJS sebagai bagian dari langkah mensukseskan pemberian layanan kesehatan kepada masyarakat yang digencarkan oleh pemerintahan Jokowi – JK.(dp/tm)
Sumber: rri.co.id
Gubernur Lantik Pimpinan BLUD RSUD A Wahab Sjahranie
manajemenrumahsakit.net :: Samarinda (ANTARA Kaltim) – Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak mengatakan, pembangunan kesehatan bertujuan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Termasuk menciptakan pelayanan kesehatan di rumah sakit yang semakin membaik dari waktu ke waktu. Dukungan swasta dan masyarakat sangat diharapkan untuk peningkatan kualitas pelayanan rumah sakit.
“Sehubungan dengan itu, rumah sakit yang dikelola Pemprov Kaltim antara lain RSUD Abdul Wahab Sjahranie (AWS) dan RSUD Kanujoso Djatiwibowo akan terus berupaya meningkatkan mutu pelayanan. Terlebih lagi RSUD AWS kini sudah berstandar akreditasi terbaru versi 2012 dan mendapat sertifikat madya. Saat ini persiapan untuk standar internasional, mengacu pada standar Joint Commission International (JCI),” kata Awang Faroek Ishak pada pelantikan dan pengukuhan pimpinan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) RSUD AWS dan Dewan Pengurus RSUD AWS dan RSUD Dr Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan di Lamin Etam, Selasa (10/3).
Awang Faroek meminta agar penyelenggaraan pelayanan dilakukan secara transparan, khususnya dalam hal keuangan dengan diterapkannya sistem penganggaran berbasis kinerja dan memberikan pelayanan kepada publik dengan cara sesuai dengan UU Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara.
“Untuk itu dua rumah sakit daerah, RSUD AWS Samarinda dan RSUD Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan, juga telah ditetapkan sebagai rumah sakit yang menerapkan pengelolaan keuangan dengan badan layanan umum daerah berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri No 61 tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah,” paparnya.
Dia mengatakan, dengan BLUD RSUD A Wahab Sjahranie dan RSUD Kanujoso Djatiwibowo diberikan keleluasaan dalam mengelola sumber daya untuk meningkatkan pelayanan, khususnya dalam membiayai kegiatan dan operasional organisasi. Meski demikian pengawasan tetap menjadi hal yang sangat penting.
“Karena itu, kepada dewan pengawas diharapkan dapat menjalankan tugas dan tanggungjawab dengan baik sesuai dengan kewenangan yang berlaku,” katanya.
Awang Faroek juga meminta agar setiap rumah sakit harus mengutamakan pelayanan terbaik tanpa harus membeda-bedakan status seseorang, terlebih terhadap keluarga miskin dengan kewajiban penyediaan tempat tidur kelas III.
“Selain itu, pelayanan harus transparan sehingga pasien pengguna jasa rumah sakit mengetahui hak dan kewajibannya. Layanan yang diberikan harus bermutu, terstandar secara profesional dan terjangkau secara finansial,” kata Awang Faroek.
Dr Rahim Dinata Marsidi kembali dipercaya memimpin RSUD AWS. Sementara Dewan Pengawas RSUD AWS yang dilantik yaitu H Bere Ali (ketua) dengan anggota H Sutarnyoto, H Suroto, H Iwan Darmawan dan Mardiono.
Sedangkan Dewan Pengawas RSUD Kanujoso Jatiwibowo Balikpapan diketuai oleh H Tjutjup Suparna dengan anggota Rini Retno Sukesih, Henry Yapari, H Hermain Okol dan Fahmi Prima Laksana. (Humas Prov kaltim/mar).
Sumber: antarakaltim.com
Kasus Gangguan Jiwa Tinggi, Jatim Minim RSJ
manajemenrumahsakit.net :: Surabaya : Pemerintah Provinsi Jawa Timur tengah memetakan daerah mana saja yang akan dijadikan tempat rehabilitasi untuk pasien gangguan kejiwaan. Karena hingga kini, hanya terdapat dua rumah sakit yang menangani pasien gangguan jiwa, yakni rumah sakit Menur Surabaya, dan RSJ Lawang Malang.
“Kami sudah memetakan, karena semakin lamai, jadi bukan pasung saja ya, orang dengan gangguan emosional, atau karena obat kan semakin banyak, maka perlu adanya rumah sakit rehabilitasi mental. Kemunkinan ada wilayah Barat satu, wilayah Timur ada satu. Sebetulnya sudah ada tempatnya, tinggal dimantapkan lagi,” ungkap Harsono, Kepala Dinas Kesehatan Jawa Timur kepada Radio Republik Indonesia, Rabu (11/3/2015).
Menurut dia, penambahan tempat rehabilitasi bagi penderita gangguan jiwa mutlak dibutuhkan, mengingat jumlah nya yang mengalami peningkatan.
“Saya kira harus ada penambahan tempat fasilitas rumah sakit, kalau prefelansinya untuk sakit jiwa ringan emosional 1,6 persen, kemudian jiwa emosional itu 11,2 persen. Kalau rumah sakit jiwa yang di Barat maupun Timur ada, Insya Allah agak cukup, walaupun belum cukup,” urai Harsono.
Selain itu, ia juga menekankan pentingnya peran Tim Pengarah Kesehatan Jiwa Masyarakat (TPKJM), sebab permasalahan gangguan jiwa maupun pasung sangat kompleks dan membutuhkan penanganan dan observasi.
Peran puskesmas sebagai garda terdepan layanan kesehatan di daerah, terang Harsono, juga membawa peran penting. Dengan mengoptimalkan puskesmas, pasien yang sebelumnya di rawat di rumah sakit jiwa dan diperkenankan pulang, dapat melakukan pengkontrolan di puskesmas.
“Tapi pendekatan masyarakat juga dibutuhkan, karena tidak perlu di bawah di rumah sakit di situ saja, edukasinya dengan teman-teman tenaga puskesmas. Jadi, masyarakat dapat lebih paham akan penanganan,” terang Harsono.
Ia juga mengapresiasi adanya penanganan penderita gangguan jiwa yang dilakukan pihak luar, dalam arti mandiri. Dengan adanya pondok pesantren maupun pengobatan alternatif yang memberikan penanganan pada penderita gangguan kejiwaan, dapat membantu pemerintah dalam hal pencegahan.
“Kita juga terima kasih adanya pihak-pihak dari swasta mendirikan suatu yayasan untuk penyembuhan seperti itu. Ya, kita setiap bulan akan memantau, mungkin kebutuhan obat dan sebagainya kita akan bantu, banyak di Jawa Timur ini,” pungkasnya. (Benny/HF)
Sumber: rri.co.id
April, 4 Puskesmas di Jakarta Pusat Jadi Rumah Sakit Umum (RSU) Tipe D
manajemenrumahsakit.net :: JAKARTA
RSUD Belum Terakreditasi Tipe B
manajemenrumahsakit.net :: KEBUMEN – RSUD Dr Soedirman yang sudah menempati gedung baru di Jalan Lingkar Selatan Kebumen masih menyisakan permasalahan mendasar.
Bahkan status rumah sakit yang dinaikkan dari tipe C menjadi tipe B itu belum terakreditasi. Dan saat menempati gedung lama pun belum memenuhi syarat untuk menyandang status tipe C.
Pansus RSUD Tipe B DPRD Kabupaten Kebumen pun kini tengah berkonsultasi dengan Komite Akreditasi Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) RI mengenai legalitas rumah sakit tersebut. Konsultasi ke Jakarta itu dipimpin Ketua Pansus RSUD Tipe B DPRD Kabupaten Kebumen Dian Lestari Subekti Pertiwi.
Anggota Pansus RSUD Tipe B mengikuti kegiatan tersebut, antara lain Joko Budi Sulistyanto, Agus Khamim, Adib Mutaqim, Supriyati, Ermi Kristanti, Yuniarti Widayangingsih, dan Wijil Tri Atmojo. Yuniarti Widayaningsih yang lebih dikenal dengan Shally mengemukakan, hasil dari konsultasi itu akan dijadikan bahan Pansus untuk mengambil langkah selanjutnya.
Rumah Sakit Kanker Terbaik dan Terjangkau, RS Dharmis Jakarta
manajemenrumahsakit.net :: Rumah Sakit Kanker Terbaik dan Terjangkau, RS Dharmis Jakarta. Rumah Sakit Darmis atau yang lebih dikenal sebagai Rumah Sakit Kanker Dharmis merupakan sebuah Rumah sakit pemerintah yang berada dalam pengawasan pemerintah.
Rumah Sakit Dharmis berada di kawasan Jalan Letjen. S. Parman Kav. 84-86, Slipi, Jakarta Barat. Rumah sakit ini berdiri sejak tahun 1993 dengan akreditasi pelayanan pasien sebanyak 16 pelayanan.
Sesuai namanya, rumah sakit ini memiliki fokus utama dalam penanganan penyakit kanker. Rumah sakit ini memiliki Visi Melayani dengan budaya SMILE & C!
Senyum dan selalu melayani
Mengendalikan dampak lingkungan , pencegahan kecelakaan dan penyakit akibat kerja, untuk kepentingan dan keselamatan pengunjung, pasien dan karyawan.
Ikhlas dalam melaksanakan tugas
Loyal pada pimpinan dan berdedikasi dalam tugas, serta taat pada peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Excellent dalam pelayanan, pendidikan dan pelatihan serta disiplin administrasi yang tertib dan efisien
! Adalah simbol optimis yg berarti mempunyai sikap selalu menghadapi segala tantangan dan hambatan dalam tugas
Continually improvement , senantiasa melakukan perbaikan mutu pelayanan, lingkungan dan keselamatan ,kesehatan kerja(K3)secara berkesinambungan.
Sumber: majalahberita.com