manajemenrumahsakit.net :: BANDAR LAMPUNG — Kodisi dua gedung berlantai dua di Rumah Sakit Umum A. Dadi Tjokrodipo (RSUADT) kondisinya memperihatinkan. Hampir 50% pembangunan gedung Rumah Sakit Pelat merah milik Pemkot Bandar Lampung itu belum dilanjutkan pembangunanya.
Dua gedung yang terletak di dalam sudah lebih dari satu tahun pembangunanya tidak dilanjutkan lantaran masa kontrak pembangunan dari gedung tersebut telah habis.
Selain berantakan kodisi disekitar gedung tidak terawat, pada bagian gedung dipenuhi rumput hingga ke bagian lantai atas. Selain itu gedung tersebut terlihat kusam dan berbau busuk karena banyaknya sampah yang menumpuk.
Terpisah Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung Amran mengatakan, pembangunan gedung rumah sakit yang sempat terhenti tersebut akan dilaksanakan tahun ini. Penambahan bangunan lantai tiga dan lantai empat sudah diserahkan kepada dinas pekerjaan umum kota Bandar Lampung. “Pembangunan gedung rumah sakit kota Bandar Lampung sudah kami serahkan kepada dinas PU tahun lalu, dan tahun ini kemungkinan akan dilanjutkan kembali,” kata Amran saat dihubungi Minggu (19/4/2015).
Menurutnya, pembangunan penambahan dua lantai ini diperuntukkan untuk ruang perawatan dirumah sakit. “Kalau rencananya untuk ruang perawatan, tapi untuk jumlahnya ada berapa belum saya ketahui secara pasti,” ungkapnya.
Sedangkan untuk dana yang diperuntukkan dalam pembangunan gedung Rumah sakit kota sekitar 6- miliar. “Kalau dulu dana pembangunan sekitar 6 miliar lebih, hampir 7 miliar. Namun saya juga lupa dan ada perubahan lagi yng menangani dinas PU,” pungkasnya.
Sumber: lampost.co