Kebutuhan darah di rumah sakit menjadi sangat urgent. Terlebih ketika pasien sangat membutuhkan dalam waktu cepat, namun ternyata stok darah habis atau bahkan tidak ada stok darah jenis tertentu, mau tidak mau keluarga pasien harus mencarinya sendiri.
Atas dasar inilah, RSUD Bangil mengeluarkan inovasi bernama TRANSJIMAT yang merupakan singkatan dari transporter cepat jiwa selamat.
Ketua Inovator RSUD Bangil, dr Darmi Sapto Kurniawati mengatakan, keluarga tak perlu repot lagi untuk mencari darah yang cocok bagi pasien. Apalagi sampai mencari relawan atau orang yang mau mendonorkan darahnya ketika pasien sangat membutuhkan.
Sebaliknya, pihak RSUD Bangil sudah memiliki 7 orang transporter yang siap mengambil darah di bank darah RSUD Bangil maupun PMI (Palang Merah Indonesia) Kabupaten Pasuruan. Bahkan sampai di luar kota jikalau persediaan darah yang dibutuhkan dalam kondisi menipis.
“Kadang kasian juga melihat keluarga pasien riwa-riwi. Kadang pula ada yang sampai membayar di calo. Terus belum lagi biaya transport gojek atau grab dll. Kita sediakan transporter untuk memastikan stok darah cukup,” kata Darmi saat ditemui di ruangannya, Rabu (07/02/2024).
Selama ini, RSUD Bangil bekerja sama dengan PMI dalam alur penyediaan kantong darah. Dengan keberadaan transporter, maka sirkulasi penyediaan darah tidak akan terhambat. Pasien pun bisa tenang, lantaran tidak dikenakan biaya tambahan lagi.
“Semuanya gratis. Apalagi pasien BPJS sudah pasti ditanggung oleh negara,” singkatnya.
Dijelaskan Darmi, para transporter dilengkapi dengan armada roda dua. Di atas motor petugas dilengkapi dengan box berukuran cukup besar yang bisa menampung darah dalam puluhan kantong.
Sebelum melaksanakan tugasnya, mereka terlebih dulu mendapatkan informasi kebutuhan darah dari rumah sakit. Sehingga berapa jumlah kantong darah yang harus dicari dan jenis darah apa, semuanya sudah terkoordinir dengan baik.
“Inovasi Transjimat ini dibuat karena kebutuhan darah luar biasa. Dan ini bentuk kepedulian RSUD Bangil terhadap keluarga pasien yang harus mengurus sendiri bahkan ada yang bayar dan mahal untuk mendapatkan darah tertentu,” tegasnya. (emil)
Sumber: pasuruankab.go.id