LUWU TIMUR, RAKYATSULSEL – RSUD I Lagaligo Luwu Timur saat ini telah memiliki Peralatan Pemeriksaaan Telinga Hidung Tenggorok-Kepala Leher (THT-KL) yang Lengkap dan canggih, serta terstandarisasi untuk memberikan pelayanan poliklinik spesialistik dalam rangka pencegahan, diagnosis, dan pengobatan berbagai penyakit yang berhubungan dengan telinga, hidung dan tenggorokan pada pasien dari berbagai usia, mulai dari bayi sampai lanjut usia di Kabupaten Luwu Timur.
Selain peralatan canggih, Poliklinik THT RSUD I Lagaligo juga disupport oleh dua orang tenaga dokter spesialias Telinga Hidung Tenggorok-Kepala Leher, yakni ; dr. Adi Matra Prawira, Sp.THT-KL dan dr. Asria Rusdi, Sp. THT-KL, dibantu 1 orang Perawat yang berkompoten dan 1 Orang Admin. Polilinik THT ini melayani pasien setiap rata-rata antara 15-20 Orang, serta dicover oleh BPJS Kesehatan.
dr. Adi Matra Prawira, Sp.THT-KL mengatakan, pemeriksaan THT dilakukan bertujuan untuk mengetahui berbagai kondisi atau masalah yang ada di telinga, hidung, atau tenggorokan.
“Ada beberapa jenis penyakit yang dapat ditangani oleh dokter spesialis THT, antara lain gangguan telinga seperti kehilangan pendengaran, gangguan keseimbangan, telinga berdengung, infeksi, dan tumor atau kanker di telinga. Gangguan hidung seperti alergi, sinusitis, sulit mencium suatu aroma, cedera hidung, hidung tersumbat, serta tumor atau kanker di hidung,“ jelas dr. Adi Matra Prawira, Kamis (08/06/2023).
“Gangguan tenggorokan seperti sulit menelan, suara terganggu, gangguan pada kelenjar adenoid, laringitis, atau tonsillitis. Gangguan tidur seperti apnea tidur obstruktif, kebiasaan mendengkur, dan gangguan tidur lain yang disebabkan oleh penyempitan saluran pernapasan. Gangguan di leher dan kepala seperti masalah di tulang tengkorak, rongga mulut, kelenjar ludah, kelenjar tiroid dan paratiroid, atau beberapa gangguan di kulit wajah.” Imbuhnya lagi.
Selain itu, ada beberapa tindakan medis yang dapat dilakukan oleh dokter spesialis THT di RSUD I Lagaligo saat melakukan pemeriksaan maupun pengobatan seperti Audiometri (Pemeriksaan audiometri dilakukan untuk menilai kemampuan pendengaran dan mendeteksi masalah pendengaran sejak dini).
Esofangoskopi (dokter akan memasukkan selang fleksibel dengan ujung berkamera ke dalam mulut, lalu diarahkan ke kerongkongan untuk menilai gangguan pada tenggorokan, misalnya kondisi sulit menelan), Operasi sinus dengan endoskopi (dokter akan memasukkan selang teropong kecil ke dalam saluran hidung untuk mendiagnosis dan mengobati sinus).
Tonsilektomi (Tonsilektomi dilakukan dengan cara memotong dan mengeluarkan amandel dari dalam tenggorokan.
Operasi ini biasanya dilakukan pada pasien anak-anak). Septoplasti (Metode operasi septoplasti bertujuan untuk memperbaiki posisi septum hidung dan membuka sumbatan yang menghambat saluran pernapasan).
Selanjutnya, Trakeostomi (Tujuan utama prosedur trakeostomi adalah mengatasi saluran pernapasan yang tersumbat dengan memasang tabung pernapasan di trakea), Timpano mastoidektomi (Operasi ini bertujuan untuk membuang jaringan abnormal atau jaringan yang telah rusak karena infeksi pada area tulang mastoid di belakang telinga).
Dan Operasi tumor di leher (melakukan operasi untuk menghilangkan benjolan atau tumor yang berada di area leher dan kepala). (Son)
Sumber: rakyatsulsel.fajar.co.id