REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA — Sudah sekitar setahun terakhir pembangunan gedung poliklinik di RSUD dr Soekardjo, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, mandek. Dari rencana pembangunan tiga lantai, sejauh ini baru sampai tahap struktur gedung.
Pembangunan gedung poliklinik itu sudah berjalan sejak akhir 2021. Ketua Dewan Pengawas RSUD dr Soekardjo, Undang Sudrajat, menyebut ada persoalan anggaran untuk pembangunan gedung poliklinik itu. Semula, kata dia, untuk pembangunannya dianggarkan sekitar Rp 34 miliar.
Namun, dalam perjalanannya, terjadi refocusing anggaran, sehingga ada perubahan alokasi dana untuk pembangunan poliklinik. “(Rencana) Dibangun tiga lantai. Namun, dalam perjalanannya, dana untuk pembangunan kena pengurangan, menjadi Rp 14 miliar,” kata dia, saat dikonfirmasi, Kamis (26/1/2023).
Berdasarkan catatan Republika, tahap pembangunan awal berupa konstruksi gedung sudah selesai pada awal 2022. Pembangunannya kemudian mandek. Malah di bangunan yang belum jadi itu kini menjadi tempat parkir kendaraan roda dua. “Ya memang satu tahun mangkrak, enggak ada kelanjutan. Baru mau tahun ini (pembangunan dilanjutkan). Itu juga hanya untuk satu lantai,” kata Undang.
Menurut Undang, untuk kelanjutan pembangunan tahun ini Pemerintah Kota (Pemkot) mengalokasikan anggaran sekitar Rp 4 miliar. Rencananya anggaran digunakan untuk pembangunan lantai satu gedung poliklinik.
Direktur Utama RSUD dr Soekardjo, Budi Tirmadi, juga menyampaikan soal adanya refocusing anggaran, yang berdampak terhadap pembangunan gedung poliklinik. Karena dilakukan refocusing, kata dia, anggaran untuk pembangunan gedung poliklinik berkurang, menjadi sekitar Rp 13,8 miliar.
Budi mengatakan, progres pembangunan gedung poliklinik itu belum sampai 50 persen dari rencana awal. Baru sekadar struktur gedung yang telah rampung. Untuk menuntaskan pembangunan gedung poliklinik itu, kata dia, dibutuhkan anggaran lagi sekitar Rp 20 miliar.
Menurut Budi, pihaknya sempat mengusulkan bantuan ke Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) untuk melanjutkan pembangunan pada 2022. Namun, kata dia, usulan itu ditolak. “Jadi, anggaran belum akan turun tahun ini. Tahun ini, pembangunan hanya akan menggunakan APBD Kota Tasikmalaya, tapi tidak untuk tiga lantai. Hanya untuk satu lantai,” kata Budi, Kamis.
Manajemen RSUD dr Soekardjo masih berharap Pemprov Jabar dapat membantu pembangunan gedung poliklinik itu. “Pembangunan ini tak bisa mengandalkan operasional BLUD (Badan Layanan Umum Daerah). Makanya kami berharap dari bantuan pemerintah,” ujar dia.
Saat ini, dengan adanya anggaran dari Pemkot Tasikmalaya, Budi berharap pembangunan lantai satu gedung poliklinik bisa dituntaskan tahun ini. “Kami upayakan (lantai satu) itu dapat difungsikan. Mudah-mudahan tahun ini,” katanya.
Menurut Budi, pembangunan gedung poliklinik di RSUD dr Soekardjo merupakan salah satu prioritas. Pasalnya, kata dia, saat ini layanan poliklinik terpisah-pisah. “Kami sebagai pengguna mah maunya secepatnya. Kalau saat ini kan letak poliklinik di RSUD letaknya terpisah-pisah. Kalau semua di satu gedung kan pelayanan dapat lebih optimal,” ujar dia.
Sumber: republika.co.id