Untuk menurunkan angka kesakitan hingga angka kematian anak akibat penyakit jantung bawaan, RSUD Bangil mengajak para orang tua untuk memeriksakan anaknya sedini mungkin.
Pemeriksaan tersebut dalam bentuk deteksi dini penyakit jantung bawaan alias skrining di poli jantung RSUD Bangil, setiap hari selama jam kerja.
Dokter Spesialis Jantung RSUD Bangil, dr David Rubiyaktho menjelaskan, penyakit jantung bawaan dapat diketahui sejak anak dilahirkan. Ada yang terlihat dengan tanda biru dan tidak.
Untuk tanda biru, salah satu ciri yakni bibir anak yang memiliki jantung bawaan akan berubah warna kebiru-biruan atau mirip dengan perokok dewasa ketika sedang menangis. Untuk itu, dengan adanya skrining, setidaknya dapat membantu mengidentifikasi beberapa kasus. Salah satunya mencegah kecacatan atau gangguan yang berakibat fatal.
“Jangan sampai anak terlambat terdeteksi dini. Karena kalau dibiarkan bisa semakin sakit dan resiko kematian semakin tinggi,” jelas David saat memeriksa salah satu pasiennya, Rabu (07/12/2022).
Dengan deteksi secara dini, RSUD Bangil memiliki kepedulian dan tanggung jawab yang sama. terutama dalam membantu Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan dalam upaya menurunkan angka kematian pada anak akibat penyakit jantung bawaan.
David mengingatkan meski tergolong jarang, penyakit jantung bawaan tetap harus diwaspadai. Bahkan jika terdeteksi lebih awal, akan membantu kualitas hidup pasien lebih lama.
“Hal ini kami lakukan agar masyarakat lebih mengetahui kondisi kesehatannya,” pungkasnya.
Sementara itu, saat ditanya seputar kunjungan pasien di setiap harinya, David menegaskan selalu ada antara 1-5 anak yang datang untuk diperiksa kondisi jantungnya. Terlebih ketika peringatan Hari Anak Sedunia dan HUT PERKI beberapa hari lalu, antusiasme para orang tua yang ingin memeriksakan kondisi jantung putra-putrinya sangat tinggi.
“Lebih dari 20 anak yang kami layani kemarin pas acara HUT Perki dan hari anak sedunia. Ternyata lebih drai 50 persen yang kami layani memang punya penyakit jantung bawaan,” jelasnya.
Untuk melakukan skring tersebut, RSUD Bangil sudah memiliki EKG atau Elektrokardiogram yang merupakan alat tes sederhana yang biasa digunakan untuk mengukur dan merekam aktivitas listrik pada jantung.
Tes ini ditegaskan David menggunakan mesin pendeteksi impuls listrik yang disebut elektrokardiograf. Yakni sebuah alat yang dapat merekam aktivitas elektrik di dalam jantung seseorang.
Selain itu, ada pula USG Jantung alias Ekokardiografi (EKG) yang dapat memeriksa struktur dan fungsi jantung dengan menggunakan gelombang ultrasonik.
“Kita punya 3 buah alat yang kita pergunakan untuk skrining penyakit jantung bawaan. Lumayan lengkap dengan alat-alat pendukung lainnya,” ucapnya. (emil)
Sumber: pasuruankab.go.id