MEDAN: Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Pirngadi Medan meresmikan Pusat Dialisis menggunakan nama Prof dr Harun Rasyid Lubis Sp.PD-KGH pada Rabu (15/9).
Peresmian itu ditandai dengan penandatangan prasasti oleh Walikota Medan, Bobby Afif Nasution yang diwakilkan oleh Wakil Walikota Medan, Aulia Rachman.
Dikatakan Aulia diresmikannya ruang dialisis atau ruang cuci darah RSUD dr Pirngadi Medan menjadi Pusat Dialisis Prof dr Harun Rasyid Lubis Sp.PD-KGH ini sebagai bentuk penghargaan atas jasa Prof dr Harun yang dikenal dengan Bapak Ginjal atau Pakar Ginjal, Medan, Sumatera Utara (Sumut).
“Kita memberi penghargaan terhadap almarhum, karena ini layak kita berikan karena perjuangan beliau tidak main-main, dimana beliau belajar di Belanda dan menitipkan Mesin cuci darah dari Belanda untuk dibawa ke Kota Medan. Hingga sampai kini di RS tersohor ini memiliki layanan cuci darah buat masyarakat,” ucap Aulia usai meresmikan ruang dialisis itu.
Selain itu sebutnya, almarhum juga merupakan pendiri pusat dialisis yang pertama diluar dari pulau Jawa. Katanya atas jasanya sudah sangat banyak yang terselamatkan dari ilmu yang digalinya dari luar negeri. Sehingga namanya layak dicantumkan di ruang dialisis ini.
Disela-sela peresmian itu, Aulia sempat melakukan peninjauan ke ruang dialisis itu, dan menyatakan fasilitasnya bagus dan ia menekankan kepada pihak RSUD dr Pirngadi agar meningkatkan lagi kualitas pelayanan dan kebersihan rumah sakit itu. Apalagi katanya Pemko Medan akan memfokuskan kembali agar warga kota Medan penerima BPJS itu berobat ke RS Pirngadi Medan.
Direktur Utama (Dirut) RSUD dr Pirngadi Medan, Suryadi Panjaitan mengatakan pusat dialisa di RSUD dr Pirngadi Medan Ini berdiri tahu 1977 olehnya. Sehingga jasanya luar biasa bukan hanya jasanya di Indonesia bahkan juga di manca negara, terlebih bahkan ini juga sebagai pusat pendidikan Hemodialisis untuk tenaga medik dan dokter.
“Yang belajar iti bahkan datang dari Sabang sampai Merauke,” ucap Suryadi lagi.
Pasien cuci darah sebutnya bertambah terus, untuk jumlah pasien cuci darah yang dirawat di RSUD dr Pirngadi yakni 134 orang, rata-rata 30 sampai 40 orang perhari. Perpasien bisa 2 sampai 3 kali dalam seminggu melakukan cuci darah. Dan untuk jumlah mesin cuci darah sudah mencapai 54 unit dan ini ditegaskan Suryadi sudah cukup mumpuni melayani masyarakat kota Medan.
Salah seorang anak Prof dr Harun Rasyid Lubis, Riza mengaku sangat mengapresiasi telah dipakainya nama ayahnya di Pusat Dialisis RSUD dr Pirngadi Medan. Dan bahkan ia mengaku yang saat itu bersama abangnya, Reza sangat tidak menyangka atas apresiasi dan penghargaan yang diberikan kepada ayahnya itu.
“Kita awalnya tidak menyangka bahwa ada apresiasi yang betul- betul sangat besar, dengan dipakainya nama bapak, ini bisa menjadi kenangan terhadap beliau yang telah mendirikan Heamodilise di Medan. Secara pribadi saya menganggap ayah bukan hanya seorang ayah tetapi juga sebagai guru yang memotivasi saya hingga menjadi dokter saat ini. Penghargaan ini sangat luar biasa sekali,” ungkap anak kedua dari Almarhum Prof dr Harun Rasyid dan Siti Asrah Siregar.
Sedangkan Siti Asrah Siregar, istri Almarhum mengatakan sangat terharu almarhum suaminya diberi penghargaan yang sangat tinggi, ia berharap pelayanan cuci darah di Medan, Sumatera Utara ini diteruskan sesuai dengan keinginan suaminya yang diakuinya telah membangun pusat dialisis di Medan dari nol hingga sampai saat ini.(cbud)
Sumber: waspada.id