Yogyakarta: Menteri Kesehatan Nila F Moeloek menekankan pentingnya peran aktif rumah sakit dalam merespon perubahan iklim dengan menerapkan 10 agenda tentang rumah sakit yang ramah lingkungan.
Pernyataan tersebut disampaikan Nila F. Moeloek, Rabu (3/8/2016) siang saat menjadi keynote speaker pada konperensi tingkat Asia ke-3 mengenai Green Hospital atau rumah sakit yang ramah lingkungan yang berlangsung 3 hari di Yogyakarta, diikuti delegasi dari 11 negara.
Menkes menekankan pentingnya peran aktif rumah sakit dalam merespon perubahan iklim serta mempromosikan rumah sakit sebagai tempat kerja yang aman bukan hanya bagi petugas tetapi juga masyarakat sekitar. Menkes menguraikan 10 agenda global menuju rumah sakit ramah lingkungan, diantaranya meningkat efisiensi energy, mengurangi material kimiawi, menekan konsumsi air dan menghindari pembelian barang-barang yang merusak lingkungan.
Namun untuk pelaksanaannya, menkes menyarankan agar dilakukan secara bertahap dimulai dari hal-hal yang selama ini dianggap kecil tetapi berdampak besar pada lingkungan.
“Mencoba step by step, jadi kalau rumah sakit yang sudah ada sampah dari biji plastik seharusnya juga bisa bikin kantong yang ramah lingkungan. Saya juga kepingin sekali ada edukasi kepada pasien, satu jam pertama ngomong tentang penyakit itu kan bagus sekali,” kata Menkes Nila F.Moeloek.
Sementara Sharma Adhikary, perwakilan WHO di Jakarta mengatakan, dalam merespon perubahan iklim WHO tidak menerapkan target pencapaian tertentu. Tetapi, WHO lebih menekankan pada upaya-upaya menekan penyakit tidak menular diantaranya yang merupakan dampak dari perubahan iklim.
“Dalam hal penanganan perubahan iklim kami tidak menerapkan target. Akan tetapi, WHO menjadi pemimpin dalam hal pengelolaan sector perubahan iklim. Sebab WHO lebih sebagai lembaga pendukung teknis karena itu kami lebih memberikan dukungan teknis kepada negara-negara kaitannya penanganan perubahan iklim di sector kesehatan,” jelas Sharma Adhikary.
Panitia konperensi juga bekerjasama dengan Health Care Without Harm Asia di Manila yang menyerukan agar rumah sakit di kawasan Asia melindungi masyarakat dari ancaman global warming atau pemansan global. (MUN/BSL)
Sumber: rri.co.id