manajemenrumahsakit.net :: Pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Aeramo Nagekeo segera dilanjutkan seiring rampungnya Detail Engineering Design (DED) pembangunan RSUD tersebut oleh PT Bikarma-Denpasar. Dalam DED dijelaskan RSUD Aeramo, Mbay akan memiliki 21 jenis bangunan sesuai fungsi dan peruntukannya. Dengan DED dapat diperoleh arahan pengembangan fisik sekaligus kerangka dasar bagi pengembangan bangunan serta infrastruktur yang ada di RSUD itu.
Dalam presentasi DED RSUD Aeramo-Mbay di Aula Lantai II Kantor Bupati Nagekeo, Jumat (28/11/2014), Direktur PT Bikarma Denpasar, I Nyoman Suarta, mengatakan, DED bertujuan untuk mengendalikan pelaksanaan pekerjaan agar sesuai dengan perencanaan dan juga memperoleh keterpaduan antara perencanaan dan pengembangan program layanan kesehatan dengan rencana pengembangan fisik yang dapat diandalkan baik jangka panjang, menengah maupun jangka pendek.
Pada kegiatan presentasi DED RSUD Type C Mbay itu, hadir Bupati Nagekeo, Elias Djo, Wakil Ketua DPRD Nagekeo, Kristianus Dua Wea, Ketua Komisi B DPRD Nagekeo, Aurelius Sambu, Sekretaris Komisi C DPRD Nagekeo, Kristianus Pantaleon Djogo, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Nagekeo, Martha Lamanepa, serta sejumlah staf Dinas Kesehatan Nagekeo, Puskesmas Danga dari Bappeda Nagekeo.
Kepala Dinas Kesehatan Nagekeo, drg. Martha Lamanepa, mengatakan, banyaknya permasalahan yang timbul pada sebuah fasilitas kesehatan baik lahan, aset, fisik maupun sumber daya manusia yang tidak teralokasi secara efektif dan efisien, disebabkan tidak adanya rencana induk pengembangan fisik yang memuat arahan pengembangan program fisik secara jelas.
Dikatakan Martha, dalam perspektif yang lebih luas, master plan tidak hanya berkaitan erat dengan arsitektur semata, tetapi substansi manajemen fisik harus melihat fasilitas pelayanan kesehatan dalam konsep yang baik dan termuat dalam arahan pengembangan agar tidak bermasalah di kemudian hari.
Martha menjelaskan, untuk pemuatan masterplan RSUD Aeramo telah dialokasikan anggaran sejak tahun 2007, yang diikuti dengan pembangunan gedung instalasi gawat darurat (IGD) dan ruang bedah lantai dasar senilai Rp 2,5 miliar, tahun 2010 dialokasikan lagi Rp 500 juta untuk urukan di lokasi rumah sakit dengan pembangunan ruang lobi dan klinik infeksius sebesar Rp 4 miliar.
Pada tahun 2012, dialokasikan lagi anggaran dari APBD II Nagekeo sebesar Rp 800 juta untuk finishing blok IGD dan ruang bedah lantai I, dan pada tahun 2014 dialokasikan lagi anggaran Rp 4.270.000.000 dari dana alokasi umum (DAU) untuk pembangunan ruang rawat inap kelas II dan III Rp 2.789.357.000 yang dikerjakan oleh PT Karunia Baru Ende Rp 979.076.000 untuk pembangunan gedung rontgen oleh CV Cariber Karya serta Rp 410.912.000 oleh CV Rae Jawa.
Dikatakan Martha, secara umum ada tiga pendekatan dalam manajemen fisik yang diterapkan dalam berbagai permasalahan pengembangan fasilitas fisik rumah sakit, yakni pertama, pendekatan fasilitas pelayanan kesehatan yang belum ada atau belum beroperasi dengan perencanaan dari awal, masterplan, rencana fisik, hingga rancangan detail.
Kedua, pendekatan fasilitas pelayanan kesehatan yang telah beroperasi dan membutuhkan pengembangan lebih lanjut. Ketiga, pendekaran fasilitas pelayanan kesehatan yang telah menemui berbagai masalah fisik seperti kepadatan bangunan tinggi, potensi pengembangan lahan minim, tumpang tindih fungsi. Padahal, di sisi lain ada kebutuhan pengembangan pelayanan.
BUPATI Nagekeo, Elias Djo dalam arahannya mengatakan, gedung RSUD yang dibangun pemerintah sepenuhnya menjadi milik masyarakat Nagekeo. Sedangkan pemerintah dan DPRD hanya sebagai penanggung jawabnya. “Supaya gedung ini jadi dan tidak ada persoalan dari segi bangunan dan estetikanya, masyarakat harus mendukung apa yang dikerjakan oleh pemerintah,” pinta Elias.
Wakil Ketua DPRD Nagekeo, Kristianus Dua Wea juga memberikan dukungan yang sama. Dalam sambutannya, Kristianus mengatakan, pada prinsipnya DPRD selalu mendukung program-program dari Pemkab Nagekeo, apalagi untuk kepentingan umum. “Pembangunan Gedung RSUD Aeramo merupakan sebuah kebutuhan, tidak hanya untuk segelintir orang tapi untuk semua masyarakat. Karena itu, kita semua harus mendukungnya,” imbau Kristianus. (dea)
Sumber: tribunnews.com