BENGKALIS – Beberapa bulan terakhir, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bengkalis, menjadi salah satu satker yang paling banyak mendapat sorotan. Mulai dari pelayanan yang dinilai semakin menurun, seringnya putus obat-obatan hingga soal banyaknya alat kesehatan yang rusak.
Rencana menjadikan RSUD menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) juga belum kesampaian hingga hari ini. Padahal, dengam berubah menjadi BLUD, RSUD akan lebih mandiri, karena bisa mengelola keuangan sendiri, tanpa harus menunggu pengesahan anggaran atau lainnya.
“Saya rasa BLUD itu solusi terbaik, makanya kita berharap Pemerintah segera menjadikan RSUD menjadi BLUD. Dengan BLUD tak ada lagi istilah rumah sakit kehabisan stok obat atau menunggu ketuk palu baru tender beli obat, rumah sakit bisa langsung beli sesuai ketentuan BLUD itu sendiri,”ujar Ketua DPD Partai Demokrat Bengkalis, Dr. H Sulaiman Zakaria Belum lama ini.
Mantan Sekda Kabupaten Bengkalis tersebut mengaku sering mendengar keluhan terkait putusnya obat-obatan di RSUD, banyaknya alat kesehatan yang rusak dan lainnya. Kondisi seperti itu tidak akan terjadi kalau kewenangan pengelolaan itu berada di tangan manajamen RSUD.
Menjawab soal menurunnya kwalitas pelayanan RSUD, kata pria yang akrab disapa Leman ini mengatakan, dirinya tidak ingin campur tangan terlalu jauh terkait keberadaan RSUD. Hanya saja, ketika dirinya masih menjabat Sekda, saat itu Pemkab Bengkalis pernah mendatangkan konsultan ke RSUD, untuk melatih bagaimana mmberikan layanan yang baik kepada pasien maupun para pengunjung.
“Ya waktu itu tujuan kita semata-mata bagaimana memberikan layanan kesehatan yang baik kepada masyarakat. Kalau sekarang bagaimana, apakah menurun atau semakin baik, terus terang saya kurang tau itu,” ujar pria yang sering sapa Leman.
Sebelumnya Ketua Komisi IV DPRD Bengkalis, Sofyan S.PdI juga mendesak manajemen RSUD untuk secepatnya membentu BLUD. Sofyan juga berharap RSUD terus meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
“Banyak persoalan yang kita temukan saat kita melakukan sidak ke RSUD beberapa waktu lalu. Ya mulai dari pelayanan, banyaknya alat kesehatan yang rusak dan berbagai persoalan lain. RSUD memang harus di evaluasi total, agar keberadaannya benar-benar memberikan manfaat sekaligus memuaskan masyarakat,” ujar Sofyan. (ias)
Sumber: riauheadline.com