Padang — Rumah sakit di dalam negeri perlu berupaya meningkatkan kualitas pelayanan, kemampuan tenaga medis serta didukung dengan peralatan yang canggih, agar mampu mengangkat daya saing di bidang kesehatan. Dengan itu, diharapkan tak ada lagi warga negara Sumbar khususnya tidak ada yang memilih berobat ke luar negeri terutama Malaysia dan Singapura.
“Kehadiran SPH ini memberikan kegembiraan tersendiri untuk masyarakat Sumbar. Sebab tidak perlu berobat ke Jakarta atau ke luar negeri. Fasilitas rumah sakit ini tidak kalah hebat dengan rumah sakit yang ada di Malaysia atau Singapura,” ujar Irman, saat Grand Opening Semen Padang Hospital (SPH) bertepatan dengan HUT ke-55 Pengambilalihan PT SP, Jumat (5/7).
Selain itu, kata Irman, beroperasinya Semen Padang Hospital akan mendorong rumah sakit lain untuk memperbaiki kualitas pelayanan sehingga akan menguntungkan masyarakat. “Juga menjadi salah satu pusat kunjungan wisata medis. Selain berobat, pasien juga dapat berkunjung ke sejumlah tujuan wisata yang ada di Sumbar,” harap Irman.
Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mengatakan tahun 2012 tercatat sekitar 8.000 warga Sumbar berobat ke luar negeri terutama ke Malaysia dan Singapura. Termasuk di dalamnya wali kota dan bupati yang juga pergi ke luar negeri.
“Saya sering memberikan izin pejabat daerah maupun kepala daerah yang ingin berobat ke luar negeri. Dengan kehadiran, Semen Padang Hospital ini diharapkan bisa mencegah warga kita yang biasa berobat ke luar negeri, tak perlu lagi ke sana,” kata Irwan.
Irwan mengatakan dengan mewah dan modernnya fisik bangunan SPH, InsyaAllah pelayanannya pun prima dan bagus. “Kami minta jangan hanya menerima pasien berduit atau kalangan ke atas saja. Akan tetapi, masyarakat kalangan bawah pun juga bisa merasakan bagaimana berobat di rumah sakit megah ini,” ujar Irwan.
Apalagi, sebut Irwan, Pemprov bersama DPRD Sumbar telah memiliki Peraturan Daerah (Perda) Jamkesda dan ditargetkan tahun 2015 seluruh masyarakat Sumbar terkover jaminan kesehatan ini. “Jika terwujud itu, maka kita minta Semen Padang Hospital bisa melayani pasien golongan mana pun,” harap Irwan.
Hal senada juga disampaikan Dirjen Bina Upaya Kesehatan Rujukan Kementerian Kesehatan, Chairul Rajab. “Kami juga mengimbau manajemen Semen Padang Hospital segera berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan maupun Kementerian akan penerapan Badan Pengelolaan Jaminan Sosial (BPJS) yang diberlakukan 1 Januari 2014,” imbaunya.
Direktur Utama PT Semen Indonesia Dwi Soetjipto memberikan apresiasi. “SPH ini bukan menjadi saingan bagi rumah sakit lain di Padang. Tapi, rumah sakit ini menunjang layanan kesehatan di Sumbar,” ucap Dwi.
Rumah Sehat
Sementara itu, Direktur Utama PT Semen Padang Munadi Arifin menyebut SPH ini ‘rumah sehat’. “Kami tetap mengedepankan pelayanan dan kenyamanan bagi pasien. Jadi, ini ‘rumah sehat’ bagi masyarakat yang berobat dari kalangan mana pun. Kami komit memberi layanan kepada masyarakat kurang mampu melalui program corporate social responsibility (CSR) Semen Padang,” ujarnya.
Direktur Utama SPH, dr Ronny Novianto MKes menyebutkan SPH menempati lahan lebih kurang 2 hektare dengan luas bangunan 19.600 m2. Bangunannya terdiri dari 6 lantai dan 1 lantai semi basement. “Untuk arsitektur gedung menggunakan konsep green hospital, dirancang untuk mengurangi penggunaan energi,” ujarnya.
Untuk kenyamanan pasien, tersedia 161 bed rawat inap. Terdiri dari 5 kelas, kelas 3, kelas 2, kelas 1, VIP, dan VVIP. Semua kelas rawat inap dilengkapi AC, kamar mandi dan TV. SPH memiliki 60 orang dokter spesialis dan sub-spesialis yang berpraktik di poliklinik.
“Pengaturan jadwal praktik dilakukan dengan sistem slot, sehingga waktu tunggu lebih cepat dan konsultasi antardokter spesialis lebih mudah dilakukan,” ungkap Ronny.
SPH memiliki alat-alat lengkap dan canggih, seperti alat bedah minimal invasive, laparoscopy untuk memenuhi kebutuhan akan tindakan pembedahan dengan luka minimal dan waktu sembuh yang lebih cepat. “Kemudian, MRI 1,5 Tesla, CT-Scan 64 Slices, USG 4D, Digital Mammography, Treadmill, EEG 64 Channel, dan ICU dengan 5 buah ventilator. Peralatan ini terbaru dan tercanggih,” tutur Ronny.
Selain gedung megah, fasilitas lengkap dan canggih, serta layanan prima, SPH didukung fasilitas penunjang seperti area business center. Terdiri dari toko roti, supermarket, bank, ATM, toko buah, coffee shop, dan food court. “Ini komitmen kami untuk memberi kenyamanan prima pada pasien dan pengunjung,” ujarnya.
Dalam menerapkan pelayanan prima, sebut Ronny, SPH mengadakan pelatihan service from heart bekerja sama dengan ESQ diikuti seluruh karyawan dan dokter spesialis.
Sumber: padangekspres.co.id