Medan sebagai kota metropolitan baru dan pintu gerbang wilayah Indonesia bagian Barat diharapkan dapat memenuhi tuntutan dalam menyediakan layanan kesehatan yang layak, bermutu dan terjangkau bagi masyarakat luas. Untuk itu perlu pengembangan sarana dan prasarana, serta peningkatan mutu pelayanan Rumah Sakit Pirngadi Medan sebagai rumah sakit daerah.
Hal ini dikatakan Walikota Medan, Drs. H. T. Dzulmi Eldin S. M.Si acara Market Sounding of PPP Project : The Development of Dr. Pirngadi Hospital, Selasa (9/8/2017) di Ruang Nusantara, Gedung Suhartoyo, BKPM, Jakarta.
Dalam kegiatan yang dihadiri oleh Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayan dan Risiko Kementerian Keuangan Dr. Robert Pakpahan, Direktur Pendapatan Daerah, Kementerian Dalam Negeri, Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal BKPM Ir. Tamba Parulian Hutapea MCP, Kepala Bappeda Medan Ir. Wirya Alrahmanitu. Walikota mengungkapkan, pengembangan RS Pirngadi telah lama dirancang. Selain itu, telah pula menjadi salah satu arah kebijakan pembangunan bidang kesehatan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Medan Tahun 2016-2021.
Dalam kesempatan itu, Eldin mengungkapkan kebahagiaannya karena RS Pirngadi Kota Medan dipilih sebagai proyek social yang akan dibangun dengan Skema KPBU. “Ini tentunya menjadi terobosan baru bagi pemerintah daerah, dimana kita bisa membangun fasilitas umum di bidang kesehatan, dengan tidak terlalu membebankan pada APBD yang seyogianya dapat dimanfaatkan untuk program-program lainnya,” sebut Walikota.
Eldin berharap, dengan pengembangan RS Pirngadi ini, pelayanan yang diberikan semakin berkualitas. Pelanggan juga kian meningkat, baik dari kalangan masyarakat berpenghasilan tinggi mau rendah, sehingga menjadi subsidi silang yang lebih mengoptimalkan fungsi sosial rumah sakit.
Eldin memaparkan, RS Pirngadi dibangun pada tahun 1920-an oleh pemerintah Belanda. Sebagian arsitektur bangunannya merupakan heritage yang memiliki daya tarik tersendiri. “Proyek yang kita rancang ini adalah membangun gedung baru di salah satu sisilokasi rumah sakit dan merenovasi gedug eksisting dengan mempertahankan ciri arsitektur heritage yang ada serta pengadaan alat kesehatan yang akan mendukung operasional pelayanan rumah sakit,” ungkapnya.
Untuk itu, lanjut Eldin, melalui market sounding ini, diharapkan para investor maupun pelaku usaha dapat bekerja sama. Namun harus diingat, RS Pirngadi adalah rumah sakit pemerintah, maka penyelenggaraan pelayanan kesehatan tetap akan diselenggarakan oleh Pemko Medan. “Kami hanya bisa menawarkan kerja sama dalam pembangunan prasarana, pengadaan alat kesehatan dan perawatannya serta fasilitas penunjang pelayanan lainnya yang mungkin dapat kita diskusikan lebih lanjut,” tegas Walikota.
Pada bagian akhir sambutannya, Walikota mengatakan, Pemko Medan sangat menyadari bahwa menciptakan pelayanan berkualitas tidak hanya dengan membangun prasarana dan sarana yang baik, tetapi harus didukung dengan manajemen rumah sakit yang baik pula. “Karena itu, kami akan terus berupaya membenahi manajemen yang ada. Dan kami berharap, dengan adanya perbaikan sarana dan prasarana, serta manajemen, maka pelayanan kesehatan akan lebih baik lagi,” tandas Eldin.
Dalam acara itu, Kepala Bappeda Kota Medan Ir. Wirya Alrahman mendapat kesempatan untuk menyampaikan presentasi. Dengan penuh keyakinan dan mengungkap berbagai data dan fakta, Wirya yang memaparkan makalah yang berjudul “The Development of dr Pirngadi Hospital”. Selain Wirya, Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan RI juga turut menyampaikan presentasi yang berjudul “Central Government Support of Infrastruktur : Avaailability Payment.
Sumber: pemkomedan.go.id