NUNUKAN – Pembangunan rumah sakit di daerah Sebuku dan Krayan, hingga kini masih tuai kendala. Salah satunya mengenai kurangnya anggaran dalam pembangunan. Namun hal ini berbeda dengan rumah sakit Pratama yang tak lama lagi akan dilakukan perletakan batu pertama.
Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Nunukan, dr Meinstar Tololiu mengatakan, permasalah yang utama adalah tenaga medis dokter. Jika di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) harus ditempatkan tiga hingga dua dokter. “Nah kalau dioperasikan rumah sakit dokter harus cukup. Ini malah tidak ada dokter,” ungkapnya ketika ditemui di kaltor bupati pada Senin (10/7).
Hanya saja, kata dia, ketika ada anggaran yang diutamakan adalah pembangunan rumah sakit. Nah, untuk tenaga medis juga akan diusahakan oleh pemerintah daerah. Lanjut dia, sebenarnya yang paling penting adalah ijin-ijin untuk beroperasi rumah sakit dan ini harus melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH).
Memang dikatakannya, untuk kedua daerah itu peralatan kesehatan diketahui hingga kini belum ada. “Pemda sudah mengupayakan ini semua tapi kita belum tahu apakah pemerintah pusat ada anggarannya atau tidak,” terangnya.
Menurutnya, jika menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) dipastikan tidak cukup. Namun, untuk daerah Sebatik untuk tahun ini memang sudah akan dilakukan peletakan batu pertama. “Artinya tahun depan peralatan dan bagunanan sudah disiapkan. Diperkirakan rumah sakit yang ada di Sebatik akan beroperasi lebih dulu. Setelah itu, barulah Sumber Daya Manusia (SDM) yang akan tambahkan kembali untuk rumah sakit tersebut. Untuk ijin lingkungan pun untuk daerah Sebatik sudah dimiliki oleh pihaknya. Untuk Krayan dan Sebuku itukan peralatan belum ada,” tutupnya. (*/yua)
Sumber: kalpos.prokal.co