LEWOLEBA – Saat ini, sejumlah obat antibiotik di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lewoleba habis lantaran tak ada anggaran untuk membelinya guna memenuhi kebutuhan rumah sakit.
Habisnya stok obat antibiotik tersebut mengantar Bupati Lembata, Eliaser Yentji Sunur bersama Wakil Bupati, Thomas Ola Langoday, “mengobok-obok” rumah sakit tersebut, Senin (17/7/2017).
Sekitar pukul 10.00 Wita, Sunur-Langoday melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke rumah sakit tersebut.
Sunur-Langoday memantau dari satu ruangan ke ruangan yang lain, ditemani anggota DPRD Lembata, Petrus Bala Wukak.
Direktur RSUD Lewoleba, dr. Geryl Huar Noning bersama beberapa staf di rumah sakit, juga setia mendampingi Sunur-Langoday selama kunjungan mendadak tersebut.
Dalam sidak tersebut, Sunur menanyakan sejumlah hal terkait habisnya sejumlah obat antibiotik di rumah sakit tersebut.
Sunur juga mendatangi gudang tempat penyimpanan obat-obatan di rumah sakit tersebut.
Selain itu, Sunur juga menanyakan berbagai hal, di antaranya ketersediaan alat-alat kesehatan (alkes), juga sejumlah fasilitas penunjang lainnya untuk dokter, perawat maupun bidan di rumah sakit tersebut.
Tak adanya AC di ruang perawatan, juga menjadi perhatian tersendiri Sunur-Langoday. Dalam kunjungannya itu, Sunur meminta manajemen rumah sakit untuk merencanakan kebutuhan AC di setiap ruang perawatan.
Saat itu, Sunur-Langoday juga meninjau langsung ke dapur. Di tempat tersebut, Sunur menanyakan sejumlah hal, baik menyangkut penyediaan kebutuhan makan minum untuk pasien, snack untuk dokter dan kebutuhan lainnya.
Sunur-Langoday juga menyempatkan diri ke ruang nifas. Di ruangan itu, Sunur mendapat laporan kalau pasien yang dirawat di tempat itu harus membawa bantal dari rumah. Sebabnya, adalah rumah sakit tidak menyiapkan bantal untuk pasien.
Menyangkut ketiadaan obat antobiotik di rumah sakit itu, hampir semua keluarga pasien, terpaksa membeli obat-obatan pada apotek-apotek di Kota Lewoleba.
Pembelian obat itu setelah mereka mengantongi resep dari dokter. (*)
Sumber: tribunnews.com